Suasana pagi Fenly cukup sibuk, hari ini adalah hari valentine. Acara yang sudah ia susun sedemikian rupa akhirnya akan terlaksana hari ini. Cafe yang awalnya bernuansa grey sekarang bernuansa manis dengan banyak hiasan coklat ditiap sudut ruangan.
"UWAHH!! Coklat..." kagum Keyna saat menginjakan kaki kedalam cafe Fenly dengan mata berbinar.
Keyna berjalan mengelilingi Cafe, menghampiri satu persatu hiasan coklat yang membuat ludahnya berkumpul. Ini seperti ia masuk kedalam dunia impiannya. Dunia yang penuh coklat.
"Uwaa mauu ini." Pinta Keyna menunjuk satu kue berukuran kecil dengan lava chocolate menyelimuti.
Fenly menggeleng, "masih pagi."
"Kalo yang ini boleh?" Kali ini Keyna menunjuk bola bola chocolate yang terbungkus rapih didalam kotak.
Fenly kembali menggeleng dan menggoyangkan jari telunjuknya pertanda 'gak boleh'.
Melihat Fenly yang selalu melarang membuat Keyna kesal, ia merosot duduk dilantai dengan menekuk kedua kakinya.
Kebedaan Keyna yang berada didekat rak kue sedikit merepotkan karena menghalangi para pelayan dalam mendekor ataupun memasukan kue kedalam rak.
Meski beberapa kali ditegur dengan baik oleh para pelayan disana, keadaan suasana hati Keyna mengalahkan itu semua. Ia tetap terduduk memeluk kakinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fenly yang sedang mengarahkan salah satu karyawannya untuk menaruh dekorasi dipintu masuk dibuat tak fokus karena Keyna menatapnya dengan tatapan seolah ingin menerkam.
"Nanti yang ini tolong digeser aja ya, gw kesana dulu." Perintah terakhir Fenly lalu menghampiri Keyna.
Fenly jongkok didepan Keyna yang sekarang membuang wajahnya tak mau menatap Fenly.
"Kenapa?" Tanya Fenly.
Keyna mendengus kesal, "hmm gatau."
"Masih pagi gaboleh ngambek nanti tambah jelek."
Mendengar ledekan Fenly mata Keyna seketika langsung menatap tajam lelaki didepannya. "Apaan sih! Gajelas!." Kesal Keyna dengan nada tinggi.
"Sssttt gaboleh teriak." Tegur Fenly lembut.
"Hot chocolate mau?." Tawar Fenly.
Keyna tersenyum simpul, "mau."
Fenly menarik Keyna untuk bangun dan mengarahkan untuk duduk disalah satu kursi, "duduk sini. Diem gaboleh kemana mana."
"Okayy." Nurut Keyna lalu melipat kedua tangannya.
5 menit kemudian, hot chocolate spesial buatan Fenly akhirnya selesai.
