H A P P Y R E A D I N G
📸Persaingan secara batin masih berlangsung ketika mata Fenly masih menatap tajam Rey yang sedang sibuk membuka bungkus ciki untuk Keyna.
"Ssssttt udah napa natapnya, nanti bolong tuh si Rey." Tegur Farhan menyenggol lengan Fenly.
"Gara gara lu."
"Lah ko gara gara gw? Ya deh gw lagi aja yang kena." Pasrah Farhan dituduh padahal api muncul memang semua ulah Farhan. Dasar kompor.
Merasa gerah didalam ruangan karena diacuhkan oleh Keyna yang sibuk memakan makanan micin, Fenly memilih keluar ruangan.
"Mau kemana?." Tanya Keyna dengan jari memegang potato chips.
Fenly membuka pintu, "cari angin." Jawabnya singkat lalu keluar begitu saja tak memperdulikan Keyna yang mengomel karena ditinggal pergi.
Baru saja Fenly menutup pintu ruangan tiba tiba didepannya sudah berdiri dokter Reza yang selama ini menangani Keyna.
"Eh Fen baru aja saya mau masuk."
"Hasilnya udah keluar dok?." Tanya Fenly saat matanya menangkap ada sepucuk surat ditangan sang dokter.
Dokter Reza menyodorkan surat tersebut kehadapan Fenly, "udah nih hasilnya."
"Hasilnya? Gimana?."
"Hmm kamu buka sendiri aja ya, saya pamit ya masih ada urusan. Kalo ada sesuatu yang pengen ditanyain hubungi saya." Dokter Reza pun pergi melangkah menjauh dan tak terlihat setelah belok ke lorong lain meninggalkan Fenly yang diambang takut.
Surat hasil check up Keyna sudah berada ditangan,Fenly terus memanjatkan berdoa berharap hasilnya baik baik saja walaupun harapan tersebut sudah tak dapat merubah tulisan yang tertera disurat.
Cukup lama Fenly menatap surat dengan tatapan kosong, perasaannya takut sekaligus penasaran tapi cepat atau lambat dirinya harus mengetahui hasil pemeriksaan.
Menarik nafas dalam lalu membuangnya berusaha menenangkan jantung yang berdegub dua kali lipat Fenly mengelus sejenak dadanya berusaha menenangkan diri.
"pasti sehat." Lirih Fenly seraya membuka surat.
Surat sudah terbuka dengan jelas, mata Fenly perlahan membaca semua isi penjelasan yang tertera disana. Selama 5 menit Fenly diam untuk memahami lebih jelas hasil pemeriksaan Keyna.
Setelah dirasa paham Fenly kembali melipat surat dan memasukannya kedalam jaket lalu masuk keruangan.
"Cari angin ko sebentar?." Tanya Keyna yang sekarang sibuk memilih film kartun yang akan ia tonton.
Fenly berjalan mendekat kearah Keyna, "hari ini boleh pulang."
Prak! Remot tv terbanting begitu saja.
"SERIUS?!!." Tanya Keyna berseru senang.
"Fen seriusan Keyna boleh pulang?" Gilang pun ikut bertanya tak percaya.
Fenly mengangguk, "iya udah boleh."
Suasana ruangan berubah menjadi bahagia dan heboh, heboh karena Fiki sibuk menelfon Zweitson untuk memberikan berita bahagia begitupun Fajri yang melakukan hal sama kepada Shandy.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is My Key (UN1TY)
Fanfiction"Key.. ayo nanti keburu telat." "Keyna kenapa bajunya berantakan gini?." "Astaga Keyna Anastasya gimana lu mau dapet pacar kalo jorok gini." "Key kunyah nasinya jangan disimpen di mulut." "Tuhan salah apa aku didunia sebelumnya sampe dikasih temen...