Tentang rasa dan rahasia.

995 124 11
                                    

H A P P Y R E A D I N G.

📸

Hari demi hari terlewati, suasana kamar inap Keyna sudah seperti kos kosan banyak barang yang dibawa oleh para sahabatnya untuk kebutuhan menginap. Mereka bukan seperti menginap melainkan seperti pindah dari rumah.

"bosen!" jerit Keyna membuat Shandy,Fiki dan Fajri menoleh kaget.

Fajri menaruh jarinya didepan mulut, "sssttt diem gw lagi kelas online."

"tau nih nanti bu guru ngomel." sahut Fiki ikut protes.

"zoom dirumah masing masing atuh kenapa disini?." kata Keyna melawan.

"wifi rumah eror, wifi rumah sakit enak kenceng borr..." jawab Fiki tak tau diri.

Keyna berdecak sebal, "udah sih absen aja, gausah ikut kelas kita ngapain gitu...bosen tau."

"heh! gausah ngajak anak rajin jadi males ya." omel Fenly spontan, dirinya pun sedang melakukan rapat online.

"sekali kali kita tuh harus males, ga capek jadi anak rajin?" kata Keyna membela diri.

Fenly mencubit pipi Keyna gemas, gemas dengan jawaban Keyna dan juga pipi gadis tersebut, "ihhh mulutnya ya bener bener deh, lu tuh gabosen males mulu?"

"engga! karena males adalah nama tengah gw." jawab Keyna bercanda.

"cocok sih cocok. Keyna males Anastasya." sahut Shandy membuat Keyna melempar bantal kearah wajah Shandy.

Shandy dengan cepat menghindar dan bertanya, "salah gw apa anjir? main lempar bantal aja." protesnya.

"lagi pengen aja." Tak acuh Keyna menjawab.

"pengen ngelempar gw?" tak percaya Shandy dengan ucapan Keyna.

Keyna mengangguk membuat Fenly yang memperhatikan mereka debat tertawa puas, "hahaha muka lu sih emang lemparable banget bang."

"wahhh muka gw ganteng gini bisa bisanya jadi bahan bm orang." eluh Shandy namun tetap mengalah.

Keyna tertawa setelah puas membuat Shandy kesal.

"STTT BERISIK!!" Fiki dan Fajri kompak menegur membuat mereka seketika menutup mulutnya.

"iya maap ye anak rajin." umpat Shandy pelan.

Akhirnya mereka pun terdiam sejenak agar dua anak bungsu digeng mereka ini fokus mendengarkan materi pembelajaran.

Keyna yang bosan menoel lengan Fenly, "bunga mana?"

"ohiya, gw beliin dulu ya."

"bunga krisan ungu ya." pinta Keyna.

Fenly mengangguk paham lalu bersiap siap untuk pergi membeli bunga jenis langka yang entah sejak kapan menjadi favorite Keyna.

Elusan lembut pada kepala Keyna sebelum pergi menjadi kebiasaan yang Fenly lakukan, "gw keluar dulu ya."

"hati hati ya, belok kanan sen kanan ya jangan sen kiri hehehe."

Setelah Fenly pergi, Shandy berpindah duduk disamping Keyna dan menyeletuk, "Fenly tuh suka sama lu tau Key."

"hah? ngaco deh."

"dih ga percaya, ada teorinya tau."

"apa coba?"

Shandy tiba tiba mengubah atmosfer ruangan menjadi serius membuat Keyna merinding begitupun dengan Fajri dan Fiki yang sudah selesai kelas online.

She Is My Key (UN1TY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang