Kemarin lupa update😭
Keenakan stream dan ikut party di sportify Butter☺️😚🥞
______________________________
________________________________________Sebuah ide yang menjadi karya menarik dan di nikmati banyak orang. Jadi untuk membuat si penulis merasa dihargai tolong vote!⭐
_________________________________________
______________________________Happy reading!
Setiap hari Yoongi menemaninya pergi untuk menjalani pemotretan majalah bahkan mengantarkannya ke tempat syuting. Keduanya tampak bahagia menjalani hubungan yang tidak terduga. Hanya sebatas kontrak kerja dengan kontrak lain.
Ini seperti kepingan yang hilang dan keduanya memiliki yang dibutuhkan. Selalu setiap waktu setiap saat, di tengah malam atau disaat tertentu diatas ranjang. Beribu ucapan cinta Yoongi berikan padanya. Tidakkan ini menjadi hangat seketika. Bagaimana ada sesosok pria yang begitu teramat mencintaimu?
Kini drama yang di bintang Hera telah sukses menjadi rating teratas untuk penilaian drama romance. Dia amat berterimakasih pada direkturnya karena berhasil membuatnya mengerti apa itu romance sesungguhnya.
Kilatan flash kamera dan Hera yang tampak indah, cantik serta memukau dengan gaun cantiknya. Berpose semenarik mungkin untuk diletakkan pada cover majalah ternama.
Hari ini terasa aneh, mendadak Yoongi tidak menemaninya karena ada rapat mendadak. Bahkan Namjun terburu-buru datang untuk menjemputnya di lokasi pemotretan. "Maaf nona saya agak telat, di perempatan gedung LG macet, saya juga baru saja selesai rapat" ucap Namjun.
Hera hanya tersenyum. "Tidak apa. Lagipula aku tidak menunggu lama, ini juga baru selesai" katanya. Mengambil coat hangatnya, memakaikannya dengan cepat sebelum berpamitan dengan para kru sebelum dia pulang.
Namjun masih memperhatikan coat peach yang dia pakai. Mungkin baru pertama kali dia melihatnya. "Apa direktur memberi hadiah untuk anda? Ini terlihat cocok dengan anda" pujinya.
Hera yang di puji hanya tersenyum malu. Jujur saja orang yang senang memujinya selain Yoongi adalah Namjun. Managernya ini selalu teliti tiap dirinya memakai sesuatu. "Iya, Yuhn-ssi menghadiahkan padaku"
Keduanya masih bincang hangat didalam mobil. Mungkin bagi Namjun, Hera memiliki hari baiknya akhir-akhir ini. "Saya senang melihat anda seceria ini setiap hari. Apa anda memiliki kekasih?" tanya Namjun.
Hera bungkam jika di pojokkan seperti ini. Dia memilih untuk menghindari pertanyaan sensitif ini. "Namjun-ssi. Bisakah kita pergi ke agensi. Aku ingin bertemu dengan Yuhn-ssi sebentar, membicarakan soal jadwal" ucap mengelak pertanyaan Namjun.
"Ya tentu saja."
❄️
Yoongi memijat kepalanya saat rapat dengan beberapa staff telah usai di laksanakan. Kepalanya mendadak pusing karena sebuah chat pribadi masuk di roomchatnya. Hyunjae, bayi gembil yang sempat dia asuh sedang sakit, meskipun dia tidak menjadi ayah kandungnya tetap saja naluri kasihannya sangat tinggi.
Bergegas mengambil jasnya, Yoongi akan pergi ke rumah sakit guna melihat sang bayi kecil itu disana. "Jika ada siapapun tamu hari ini. Tolong katakan jika aku tidak ada di ruangan" pintanya pada sekretarisnya.
"Baik, Depyo-nim"
Mendengar kata sanggup dari sekretarisnya, Yoongi langsung melangkah pergi, dia juga berharap jika tidak ada tamu yang datang untuknya. Namun getaran kecil di ponsel menandakan jika ada pesan masuk. Itu dari Hera, wanita itu ingin bertemu dengannya. Yoongi tidak bisa mengatakan jika dia pergi menemui Hyunjae, biar saja sekretarisnya yang mengatakan jika dia tidak ada di ruangan. Lift terbuka dan Yoongi sepenuhnya pergi.
❄️
Desahan lirih Hera ketika pesan chat darinya untuk Yoongi hanya sekedar di baca. Ah mungkin rapat pria itu belum usai?
"Namjun-ssi apa rapat direktur benar-benar sudah usai?" tanya Hera memastikan. Namjun mengerutkan keningnya, bingung dengan pertanyaan Hera. Memang dia ikut rapat dan selesai rapat dia langsung bergegas pergi menjemput Hera di lokasi pemotretan.
"Jika belum selesai mengapa saya menjemput anda?" Namjun bertanya balik. Benar dia ikut rapat bahkan sampai tergopoh-gopoh menjemput Hera agar wanita itu tidak terlalu lama menunggunya. "Saya ikut rapat tapi rapatnya tidak lama. Tapi juga tidak tahu lagi kalau ada rapat lain" jelasnya.
"Hem.. Baiklah. Kalau direktur sibuk. Tapi anda bisa membawa saya pergi ke rumah sakit. Aku ingin mengambil vitaminku disana" pinta Hera.
Namjun yang menyetir menyanggupinya. "Baiklah nona" sesaat mobil yang di Kendari keduanya berputar arah. Mereka baru saja melewati rumah sakit. Hera melihat lobby rumah sakit yang ramai seperti biasa. Banyak orang sakit atau tidak sakit berkumpul menjadi satu didalam sana.
"Namjun-ssi, anda bisa pulang dulu. Saya pasti lama karena tidak mengambil vitamin saja." ucap Hera, menyuruh Namjun untuk pergi. Hera tahu jika Namjun baru saja memiliki seorang bayi. Mungkin saja Namjun ingin cepat pulang untuk bertemu dengan putranya.
"Apa tidak apa-apa?" tanya Namjun yang di jawab Hera dengan anggukan. "Terimakasih"
Sesaat Hera keluar dari mobil, melihat mobil Namjun yang sudah pergi dari Lobby utama rumah sakit. Hera melangkah masuk, mengambil antrian dan menunggu di ruang tunggu. Namun, Hera melihat siluet direkturnya tengah berjalan di lorong rumah sakit. "Yoongi kenapa ada disini?" batinnya. Tanpa berpikir panjang, Hera mengikutinya, dia penasaran kenapa pria itu tidak membalas chatnya dan malah berada disini.
Pintu lift terbuka dan Hera mengamati kemana angka itu naik. Lantai tiga, Hera segera bergegas untuk pergi melalui lift lain. Memencet angka tiga untuk membawanya di lantai inap anak-anak. Pikiran Hera jadi kemana-mana, dia berpikir jika Yoongi tengah mengunjungi seseorang yang kemungkinan adalah keponakan. Iya Hera masih bisa berpikir positif untuk ini.
Sesaat pintu lift terbuka. Hera tidak menemukan dimana Yoongi pergi. Ada banyak pintu rawat inap, perawat yang keluar dari salah satu pintu dengan senyuman seolah baru saja menyapa orang. Hera bergegas melangkah, dia ingin tahu apa yang ada di balik pintu 3 rawat vvip anak-anak. Matanya melebar tatkala melihat dari jendela kecil pintu. Disana ada Yoongi yang tengah menggendong anak kecil, mungkin Hera berpikir benar jika itu ponakannya tapi saat seorang perawat kembali datang dan menggagetkannya.
"Oh anda ingin mengunjungi putra Valleta-ssi? Kenapa tidak masuk?" tanya perawat itu.
"Ah, i- iya... Tapi aku rasa lebih baik nanti saja." jawabnya.
Perawat itu tersenyum. Saat melihat sosok ketiganya di jendela. "Bukankah mereka orang tua yang siaga, saya senang sekali melihat orang tua yang harmonis seperti ini." ucapan sang perawat membuat Hera terdiam. Keluarga? Yoongi sudah menikahkah?
Meninggalkan tempat itu Hera seolah tidak terima dengan apa yang dia dengar. Pikirannya kacau dan yang paling menyakitkan adalah hatinya. "Memang setidaknya, tidak menyukai." monolognya sedih. Hera benar-benar tidak bisa menyangkal jika dia suka sekali jika berdekatan dengan Yoongi. Suka sekali ketika pria itu mengucapkan kata cinta kepadanya berulang kali.
Pintu lift kembali terbuka dan membawanya ke lobby bawah. Hera urung mengambil jadwal temu dokter dan bergegas pergi untuk mencari taksi. Hatinya hancur dan sakit begitu saja. Membuat air matanya tidak bisa dia tahan di kedua pelupuk mata.
"Hera.." seorang memanggilnya dan itu membuat Hera mencari sumber suara, dia melihat Ko Seokjin yang kebetulan juga ada di sisi.
"H-hey kau kenapa?" tanya pria itu panik karena Hera menangis.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐇𝐎𝐑𝐓𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 | Edition 04 On Going
ФанфикPlease baca dulu rulersnya sebelum di baca ceritanya.. Rulers: (1). Cerita sewaktu-waktu ditambah dengan cover dan judul berbeda. Cerita lama tidak akan di hapus, jadi please look a Table of contents! (2). Baca dengan tenang jangan tegang, karen...