TVE 2

296 24 3
                                    

______________________________
________________________________________

Sebuah ide yang menjadi karya menarik dan di nikmati banyak orang. Jadi untuk membuat si penulis merasa dihargai tolong vote⭐!
_________________________________________
______________________________

Mature contect!

Happy reading


Flash back

Haera tidak pernah menyangka jika untuk menyalurkan sebuah energi umtuk vampir hanya dengan menyentuhnya menghisap semua cairan yang ada ditubuhnya baik airmata, keringat, liur, darah maupun cairan miliknya. Tapi diluar dugaan itu, ada yang lebih besar dari pada itu semua. Menyatukan kedua tubuh adalah penyaluran yang amat baik dari pada mengambil dari cairan yang keluar dari tubuhnya.

"Bagaimana?"

"Tae- ini tidak ah... Boleh..." ucap Haera tersengal-sengal akibat dorongan kuat dari pusat tubuhnya.

"Kau hanya adik tiriku tidak salah jika aku mendapatkannya" Taehyung bahkan mempercepat gerakan tubuhnya, mencoba mencari kepuasan. Mendorong dengan semangat dan tidak memperhatikan jika pusat tubuh Haera akan hancur sekalipun.

"No... Ahhh.. Tae..."

"Ayo mengeranglah seperti jalang.. Kau sangat memuaskan" ucap Taehyung sembari menelusupkan kepalanya di cerucuk leher Haera. "Menurutlah..."

"engh... Ah..." Haera mengerang saat Taehyung semakin kasar bahkan menarik rambutnya sembari asik menghisap darahnya. Tubuh Haera terasa memberat. Tenaganya habis karena dua serangan sekaligus.

Ko Taehyung gila..

Flash back End

🍷

"TIDAKK!" Haera berteriak setelah bermimpi demikian. Tidak dirinya tidak boleh bertemu dengan pria keparat itu. "Aku tidak ingin menemuinya lagi" menggelengkan kepalanya kuat agar tidak mudah mengingat setiap perlakuan Taehyung terhadapnya. Keringat dinginnya mulai mengucur di dahinya. Haera ketakutan sekali.

Mencoba kembali terlelap, dan berharap kebaikan dan keberuntungan akan menjaganya dari pria sialan itu. Haera tidak pernah tau, seseorang tengah berdiri di balkonnya. Menyeringai kearahnya yang kembali tertidur memungginya.

"Tidak ingin? Tapi aku ingin Sayang.. Bagaimana ini? Ck..." pria itu membuka pintu geser kaca dengan cepat dan hati-hati agar tidak terdengar oleh wanita yang terbaring dengan selimut itu. Mendekat kearah Haera yang tertidur.

"Kau cantik, dan semakin cantik... Sial Jungkook pasti banyak memakaimu" gumannya. Namun mata yang tertutup itu tiba-tiba terbuka ketika merasa ada yang menganggu tidurnya. Dengan cepat Taehyung menutup mulut Haera, wanita itu ketakutan.

"Hey tenanglah adik kecilku aku disini tidak akan berbuat seperti yang kau pikirkan. Lihat matahari sudah terbit dan kau beruntung hari ini." ucap Taehyung sembari melepaskan bekapannya dari mulut wanita itu dan mengecup bibir Haera dengan rakus sebelum dirinya pergi menghindari sinar matahari yang bisa saja membunuhnya.

Haera menghapus jejak ciuman Taehyung dengan kasar. Dia ketakutan. Berlari kearah kamar mandi dan mengusap bibirnya dengan air berkali-kali. "Mengapa dia kembali? Seharusnya dia mati. Batu topaznya sudah hilang."

🍷

Yoongi menatap Haera heran, tidak biasanya wanita itu sediam ini. Biasanya wanita itu langsung menggomel padanya. "Wah aku senang sekali kau diam seperti ini tidak banyak berbicara" ucapnya sembari fokus pada jalan yang dia lewati menuju gedung utama MinE.

"Aku gusar, semalam aku mimpi buruk"

Yoongi mengerutkan alisnya, wah tidak seperti bisanya wanita itu bercerita padanya. "Kau bertemu dengan vampir gila?" tanya Yoongi.

Haera tercekat, "Bagaimana bisa kau tahu?"

Iblis itu terkekeh, menghentikan mobil yang di bawanya itu tepat lobby utama gedung MinE. "Kau fikir iblis sepertiku bisa apa? Aku juga pernah masuk dalam mimpimu dan mengacaukan semuanya. Pada saat malam itu aku ingin kembali mengacaukan bunga mimpimu, tapi mimpimu yang satu ini benar-benar serius.. Aku tidak berani masuk" kata Yoongi sungguh-sungguh. "Seseorang Vampir gila datang menemuimu lewat balkon kamarmu setelah mencekikku... Ah itu sakit sekali." gerutunya.

Haera menggelengkan kepalanya dan segera dirinya keluar dari sana bergegas untuk menemui managernya. "Jemput aku sekitar 3 jam lagi" perintah Haera sebelum dirinya benar-benar memasuki gedung itu.

"Baik Noona ku yang cantik" goda Yoongi sebelum melajukan mobil itu kembali ke jalan raya. Yoongi menatap cahaya matahari yang menyilau matanya, menghentikan laju mobil itu di pinggir jalan.

Matanya menatap cincin dengan berlian topaz yang menjadi gandul di kalungnya. Indah sekali, dengan heksagonal yang terbentuk di dalam sana. "Lilac.." gumannya saat mengetahui sebuah nama yang terpancar jika terkena sinar matahari.

🍷

Haera menatap semua jadwal yang sudah tercatat rapi dalam buku tahunan yang baru saja di serahkan padanya. "Haruskah sepadat ini besok?" tanyanya tak percaya. Bagaimana mungkin dalam satu hari ada beberapa yang harus dia kunjungi demi popularitas produk kecantikan.

Manager hanya terdiam dan menangguk kaku. "I-iya" ucapnya terbata. Haera mendengkus. Mengambil buku jadwal miliknya dan pergi dari ruangan itu. Bergegas mencari direktur utama MinE ini untuk di pertanggung jawabkan. Dia kira dia robot?

"Ada apa Nona?" tanya seseorang pria yang tengah di belakangnya. Haera tercekat dan langsung membalikkan badannya guna melihat siapa yang ada di belakangnya.

"Kau ingin bertemu denganku?" tanya Jimin sembari melangkah mendekati Haera. Haera memejamkan matanya kala pria itu ada di dekatnya mungkin hendak memeluknya. Haera merasakan hangat menerpa tubuhnya jika berada di dekat pria itu.

"Aku hanya membuka pintu untukmu, ayo masuklah" kata Jimin sembari mengajak Haera memasuki ruangannya. Hangat.. Ruangannya hangat sekali..

"Ada apa?" Jimin mengacaukan pikirannya saat ini. Haera kembali menjadi dirinya. Menatap Jimin dengan muka kesal yang ketara. "Apa maksudmu ini? Kau fikir aku robot huh?" serunya sembari menyodorkan buku jadwal miliknya di hadapan pria Seo ini.

"Oh itu... Kau keberatan?" tanya Jimin. Haera hanya mendelik padanya. "Jika keberatan aku bisa mengurangi jadwalmu besok, tapi syaratnya.. Kau denganku berkencan malam ini bagaimana?" tawar Jimin.

Alis Haera terangkat sebelah, berpikir sejenak sebelum mengatakan jawabannya. "Ya.. Boleh... Jam berapa?" jawabnya enteng. Jimin senang bukan main jika tawarannya di terima.

"Jam 6 kalaupun kau tidak sibuk, aku akan menjemputmu di apartemenmu"

Haera mengangguk dan mulai berjalan menjauhi ruangan itu. "Oh iya tuan Seo, jangan lupa ganti jadwalku besok" pintanya sebelum benar-benar pergi dari sana.

Haera senang sekali, akhirnya dirinya bisa mendapatkan darah manis sekali lagi. Senang rasanya pasti itu akan membuat auranya lebih baik dari pada sekarang.

🍷

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐇𝐎𝐑𝐓𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 | Edition 04 On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang