______________________________
________________________________________Sebuah ide yang menjadi karya menarik dan di nikmati banyak orang. Jadi untuk membuat si penulis merasa dihargai tolong vote!⭐
_________________________________________
______________________________Mature content!
Happy reading!Hari minggu yang membosankan semalam Hera baru saja sampai di Korea, perjalanan panjang dan kelelahan karena perjalanan sekaligus pekerjaan. Namun untungnya produser drama yang di bintangnya sedang berbaik hati untuk menjeda jadwal syuting serta direkturnya yang berbaik hati merubah jadwalnya.
Sudah berapa kali Hera mengganti channel televisinya. Dia bosan dirumah tanpa melakukan apapun. Didalam hatinya dia merasa merindukan seseorang tetapi tidak tahu siapa yang dia rindukan.
Namun lamunannya terbuyarkan ketika seseorang memencet bel. Beranjak dari sofa dia melihat layar intercom menunjukkan Yoongi yang datang dengan hoodie hitam sama, seperti pertama kali pria itu datang.
"Buka pintunya"
Segera Hera membuka pintu dan menemukan pria itu di depannya. "Ada apa?" tanya Hera penasaran kenapa direkturnya datang tiba-tiba. Pria itu masih terdiam, melihat Hera dari atas sampai bawah. Wanita itu memakai baju tidur yang lucu, berwarna putih dengan aksen renda.
"Katanya kau sakit, hanya ingin memastikan jika memang kau baik-baik saja" jawaban Yoongi yang mungkin masuk akal, direktur bisa khawatir kapan saja dengan keadaan artisnya. Tapi tidak juga langsung seperti dirinya.
Hera mencekal lengan Yoongi ketika pria itu hendak melenggang pergi. "Jangan pergi." ucapan yang langsung saja terlontarkan dibibir Hera. "Aku merindukanmu, aku menginginkanmu" batinnya. Bolehkah dia merindukan direkturnya sendiri?
Bukannya melepaskan cengkraman Hera di lengannya Yoongi malah menarik balik wanita itu kedalam, dan menutup pintunya ketika bibir keduanya bertemu. Hera yang memulai sebuah ciuman, Yoongi hanya bisa mengimbangi ciuman yang di berikan sang wanita. Dia merasa jika wanita di depannya ini sudah mengerti bagaimana mencium dengan baik. Menggigit bahkan melilitkan lidah.
Sofa peach yang nyaman kini menjadi tempat Hera merebahkan diri. Dengan sang pria yang diantara kakinya, ini membuatnya merinding. Pakaiannya sudah tersingkap, menampakkan tubuhnya yang indah pada pria.
Leguhan frustasi dan cengkraman kedua tangannya pada bantal sofa. Hera merasa di buat melayang, basah dan menggelikan. Keringat yang mulai turun dan hembusan nafas yang kembali memburu. Hera merasakan jika kecupan itu mulai beranjak keatas hingga kembali pada bibirnya.
"Jika kau ingin aku, lepaskan pakaianku"
Hera mulai melepaskan kaos yang di kenakan sang pria melepas belt beserta bawahannya. Sesaat semuanya tampak acak, pakaiannya dan pakaian sang pria tercampur di bawah sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐇𝐎𝐑𝐓𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 | Edition 04 On Going
FanfictionPlease baca dulu rulersnya sebelum di baca ceritanya.. Rulers: (1). Cerita sewaktu-waktu ditambah dengan cover dan judul berbeda. Cerita lama tidak akan di hapus, jadi please look a Table of contents! (2). Baca dengan tenang jangan tegang, karen...