TVE 5

223 20 4
                                    

______________________________
________________________________________

Sebuah ide yang menjadi karya menarik dan di nikmati banyak orang. Jadi untuk membuat si penulis merasa dihargai tolong vote⭐!
_________________________________________
______________________________

Mature contect!!

Happy reading

🍷

Malam yang sunyi, di ruangan gelap tanpa penerangan. Haera menatap langit yang di isi oleh bulan dan bintang-bintang. Matanya sendu sehabis menangis, ketakutan melanda pada dirinya. 

Dia bukan wanita kuat, semua tragedi yang sempat tersimpan di ingatannya kembali terbuka dengan jelas. "Tuhan jika kau ada aku hanya meminta satu hidup yang lebih baik. Dengan cinta seseorang yang baik dan orang-orang baik." pintanya di antara pedaran bintang-bintang dilangit. 

Burung gagak dan burung hantu diatas pohon terdiam disana menatapnya. Angin berhembus pelan menyibak rambutnya. Rintikan hujan datang saat tangisan kembali terdengar. Tubuh Haera bergetar akibat tangisannya. 

Tiba-tiba Jungkook datang dan menyelampirkan cardigan yang di pakainya untuk menutupi bahu Haera, "Haera.. Semua takdir di ciptakan untuk menjalani semua ini. Kau tidak senang bertemu denganku?" tanya Jungkook ikut duduk di samping wanita itu. 

Haera mendongkakkan kepalanya, menatap pria itu dengan buliran air mata. Haera menggeleng, "Aku senang sekali bersamamu" 

Jungkook memeluknya, menghapus jejak air mata yang masih menempel di pipi wanitanya, "Ayo jangan menangis.. Aku tidak ingin melihat itu" ucapnya  lirih. 

"Jangan menangis, aku sudah berjanji untuk bersamamu," 

Haera dapat merasakan hangat dan detak jantung Jungkook yang membuatnya nyaman, seperti ritme musik yang menenangkan. "Haera mau ikut aku? Ada tempat bagus, kau pasti suka" ajak Jungkook. 

Haera menatap mata pria itu. "Di mana?" tanya Haera ingin tahu. Jungkook mengulurkan tangannya untuk di bertautan dengan jemari-jemari Haera. "Pegang tanganku dan tutup matamu" pinta Jungkook. 

Haera menangguk paham, mengenggam tangan pria itu dan mulai menutup matanya. Menutup matanya sampai Jungkook bilang untuk membukanya. Haera merasakan harum bunga tercium di indera penciumannya. Hawa hangat juga terasa di kulitnya. "Buka matamu" suruh Jungkook. 

Haera membuka matanya pelan. Dan di sambut dengan bunga flamboyan yang jatuh di depannya. Danau dan bunga flamboyan yang indah berjatuhan di hamparan tanah dengan rerumputan hijau. Mata Haera berbinar takjub. Senyumannya merekah indah. 

"Kau suka?" tanya Jungkook. Haera mengangguk dan berlari menuju danau. Jungkook senang melihat Haera seperti ini, tersenyum bahagia. "Jika Tuhan mengabulkan permintaanmu, aku ingin hanya aku yang menjadi cintamu satu satunya" gumamnya. 

Jungkook melangkahnya kakinya, mendekat kearah Haera yang tengah bermain air di danau yang bening. Meraih tangan wanita itu dan menciumnya. "Menikahlah denganku" pintanya dan disambut dengan anggukan kecil dari Haera. 

🍷


Jungkook membawa Haera ke istana, bertemu dengan Kim Shin guna meminta restu untuk menikahi putrinya.

Sebenarnya Kim Shin tidak tega melepas putrinya untuk menikah dengan Jungkook. Tapi mendengar perkataan Haera dirinya hanya tersenyum. Merangkul pundak keduanya dan mengatakan 'setuju' dalam satu waktu. 

𝐒𝐇𝐎𝐑𝐓𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 | Edition 04 On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang