TL 6

51 9 0
                                    

"Sayang aku buru-buru," Jimin menurun tangga, pria itu terburu-buru karena jam sudah menunjukkan pukul 7:45.

Yuri yang ada di ruang makan itu tiba-tiba menghentikan kegiatan ayahnya yang sedang memakai sepatu. "Papa nanti pulangkan besok? Katanya mau berenang?" tanyanya.

"Maaf sayang, papa tidak bisa pulang. Lusa bagaimana?"

Yuri yang mendengarkan itu mendadak cemberut. Lalu pergi dari hadapan Jimin. Soona yang tahu hanya bisa menghela nafas. Benar dugaannya, pria itu tidak punya waktu untuk putrinya.

"Katakan saja jika kau sedang sibuk dengan urusan lain Jimin," perkataan itu meluncur begitu saja dari bibir tipis Soona.

Jimin yang sudah selesai memakai sepatunya hanya menyerit bingung. Sibuk dengan urusan lain? Apa Soona sudah tahu sesuatu?

"Benar kan kau sedang sibuk urusan lain di luar kota."

"Sayang itu proyekku dengan Gwan Taehyung." anggap saja benar. Kata Jimin. Dia mendekat dan membubuhi ciuman di dahi Soona. Andaikata Soona benar-benar mencurigainya, Jimin harus membuat pikiran Soona tetap pada wanita itu.

Aku berharap Soona masih berspekulasi.

.

Pintu ruang praktik dokter spesialis itu baru saja tertutup. Soona kemari bukan untuk medial check up, hanya dia ingin tahu sesuatu.

"Dengan nyonya Soona? Silahkan duduk," ucap si dokter perempuan itu mempersilahkannya.

Soona hanya tersenyum dan duduk kursi yang dokter itu persilahkan. Jujur saja dia ingin tidak tahu apapun, tapi rasa penasarannya meluap tinggi, Soona akhirnya memilih pergi menemui dokter ini.

"Aku tau kau adalah dokter spesialis yang menangani Lyn Lilac, aku hanya ingin tau kenapa dulu dia sering sekali cek up dirumah sakit ini? Apa dia sakit," tanya Soona ingin tau, dia bicara hati-hati. Dia tahu dokter takkan mudah berbicara tentang pasien mereka.

"Jika anda ingin tau tentang pasien kami, maafkan saya. Saya tidak bisa mengatakannya karena ini privasinya" ucap dokter.

"Aku temannya, berulang kali aku ingin tahu darinya. Tolonglah dokter, ada apa dengan Lily?" Tidak punya harga diri. Soona mati-mati membuat mendongeng.

Soona hanya ingin tahu apa yang terjadi. Kenapa dan ada apa? Kendati dalam dokumen itu ada salah satu asuransi kesehatan yang telah terpakai. Jika dipikir-pikir bisa saja Lilac kecelakaan dan kepalanya terbentur, lalu Jimin kasihan padanya.

"Nona Lyn, mengalami kecelakaan tujuh tahun yang lalu, syaraf yang merangsang ingatannya terganggu karena benturan keras dan semua ingatan masa lalunya hilang sampai batas waktu yang tidak kami tahu," ucap dokter itu.

Benar kalau Lilac mengalami kecelakaan tetapi hubungannya dengan Jimin? Apa Jimin terlibat dan membuat sebuah tanggung jawab?

"Saya merasa tidak enak jika mengatakan hal ini pada orang lain selain keluarganya, sejujurnya saya sudah mengatakannya dua kali ini" lanjut dokter menatapnya. Dokter itu membuka daftar kehadiran di ruangannya di tabnya.

"Siapa yang pertama kali menemui anda?" tanya Soona. Dia was-was. Orang tidak dikenal Lilac, memang siapa?

"Ryu Jimin."

.

"Kak bagaimana kalau Jimin tahu?" tanya Lilac. Sungguh dia memang sengaja pergi dari apartemennya menuju rumah utama bersama Valery. Rumah utama yang tak berpenghuni.

Dia mengatakan pada Valery. Dia mengatakan semuanya dan meminta maaf. Lilac awalnya tidak mau bercerita, hanya saja Valery mendesak.

Valery menatap sang adik dengan perasaan perih. Bagaimana tidak seharusnya dia menjadi kakak yang bisa melindungi Lilac. Tentang Jimin, Valery sudah mengatakan pada pria itu agar tidak bertemu Lilac tapi bagaimana pun Jimin itu memiliki pikiran yang cerdik.

Bekerja sama dengan Gwan Taehyung untuk menukar Lilac di perusahaan Gwan dengan staf lain dari perusahaan Jimin dengan iming-iming besar. Valery tahu hal ini baru saja. Sungguh, ini telat kendati dia datang ketika Lilac tengah mengandung.

"Kau bilang pada resepsionis tempatmu saat menitipkan kunci?" tanya balik Valery.

"Aku tadi hanya pamit." Jawaban Lilac mengundang gelengan kepala dari Valery. "Lily...kau benar-benar polos.. Jimin itu--ada yang mengetuk pintu. Kau tunggu di sini, jangan keluar. "

Valery was-was. Pun saat membuka pintu seorang wanita cantik yang tidak dia ketahui itu ada didepannya.

"Apa benar ini rumah Lyn Valery?"

"Iya," jawab Valery cepat. Sungguh mengapa wanita ini kenal dengannya. Valery tidak memiliki daftar teman wanita ini.

"Bisa bertemu dengan Lilac?"

"Oh Soona-ssi, apa kabar!" sapaan Lilac pada wanita itu seketika membuat Valery tersadar. Wanita ini adalah istri kedua Jimin, itu berarti buruk.

.

Pikiran Jimin tak karuan, ketika orang suruhan berkata jika Soona ada dirumah Valery. Kali ini Taehyung benar jika Soona tengah frustasi dengannya. Padahal Jimin ingin mereka tahu baik-baik berkaitan dengan kesehatan Lilac, bukan seperti ini.

Mobil yang dia kendarai melaju dengan cepat. Tak peduli dengan klakson mobil lain yang ditujukan padanya. Jimin hanya ingin cepat-cepat sampai.

Memasuki pekarangan rumah Lyn, Jimin terkejut mendapati mobil Soona terparkir di sana. "Oh shit!" umpatnya pasti dia telat sekali. Andaikata jalan tidak macet atau jimin sudah mengantisipasi dari awal.

Perasaan was-was yang menggebu, membuat keringat dingin Jimin meluncur begitu saja dari dahinya. Dia takut kemarahan Soona akan berdampak buruk bagi kesehatan Lilac apa lagi yang dia tahu wanita itu tengah mengandung. Sial, sial, sial Jimin juga baru tahu.

Bergegas dia turun. Masuk dengan cepat namun tidak terdengar ada teriakan. Saat masuk dia disambut dengan beberapa pasang mata, Soona yang duduk diam, Valery yang menetapnya penuh kekesalan dan Lilac hanya menatapnya sekilas lalu kembali menunduk dan memainkan ujung pakaiannya.

Pasti, ada apa-apa sebelumnya. Lilac pasti dihakimi. Dia tidak menyangka akan menjadi seperti ini. Rumit.

"Mau apa kau datang kemari!?" suara berat Valery yang ditujukan padanya. Seolah wanita itu tengah melindungi dua orang wanita yang mencintainya.

Lyn Valery yang dulu mendukung penuh dirinya dengan Lilac tetapi semenjak wanita itu tahu dirinya mendapati kontrak kerja dengan keluarga Hwang dan membuat Jimin harus mau tidak mau menikahi Soona dan membuat Lilac kecewa hingga akhirnya kecelakaan.

Jika di salahkan, salahkan tuan Hwang saja. Ayah Soona itu keras kepala padahal tahu jika dirinya ini sudah menikah. Untuk apa menikahkan putrinya dengan pria yang sudah menikah? Apa karena janjinya dengan sang papa?

Jimin mendekati Soona, tapi sayangnya wanita enggan didekati.

[]

[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐇𝐎𝐑𝐓𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 | Edition 04 On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang