19

5.1K 285 6
                                    

Heii.. iya kamuuu
Kamu yang lagi baca part ini
Bisa minta tolong gak??
Tolong vote dan Coment nya dong
Buat nambah semangat aja..
Masa dari 1K viewer's.. setengah aja kagak ada yang mau vote:((

/Mengsedih
/Lap ingus

Lupain:)
Jaga kesehatan yah semuanya..
And bagi yang puasa,,, semangat yah puasanya..
Yaudah segitu aja.. bhay-!!

***

Seorang gadis yang beberapa hari ini terbaring lemah di rumah sakit membuka matanya. Hal yang pertama kali ia lihat adalah ruangan serba putih dan obat-obatan yang menyeruak di penciuman nya.

" S-shhh" ringis gadis itu memegang kepalanya yang terasa berdenyut. Detik berikutnya ringisan nya berganti dengan keterkejutan melihat kepala seseorang yang berada di samping brankar nya.
Nabila tau siapa mpu dari kepala ini.

" Ogan..O-gan" Nabila menggoyangkan lengan Morgan membuat lelaki yang tertidur itu akhirnya terbangun. Ia mengucek mata nya berusaha mengumpulkan nyawanya yang belum kembali seutuhnya. Setelah merasa Sedikit segar. Mata pria itu membelak kaget melihat ke arah Nabila.

" Udah sadar??" Tanya Morgan.

" He'emm.. Nabila h-haus" ujar gadis itu.

Morgan meraih segelas air putih di nakas. Memberikan nya pada Nabila. Nabila berpikir Morgan yang akan memegang gelas dan Nabila tinggal meminum saja ternyata tidak. Morgan dengan gampangnya memberikan gelas itu ke tangan Nabila. Nabila tersenyum miris.

" Udah "

Morgan mengambil kembali gelas tersebut kemudian berjalan keluar ruangan Nabila. Nabila nenghela nafas lelah. Lebih baik ia istirahat daripada harus memikirkan Morgan lagi. Kepalanya berdenyut sekali. 

Suara pintu yang terbuka membuat Nabila kembali membuka matanya. Ia bisa melihat seorang dokter dan juga Morgan dibelakang sang dokter.

" Bagaimana keadaanmu?" Tanya sang Dokter. Nabila hanya tersenyum kecil.

" Masih sedikit berdenyut dokter." Jujur Nabila. Sang dokter mengangguk. Ia mengeluarkan alat alat nya, memeriksa kembali apakah Nabila sudah pulih atau belum. Morgan hanya diam melihat tindakan dokter tersebut. Tak berniat bertanya apapun.

Dokter tersebut menatap Nabila.
" Keadan kamu belum sepenuhnya pulih. Saya tidak bisa menjamin kamu kapan akan bisa pulang. Itu semua tergantung sebagaimana kamu berusaha untuk cepat sembuh. Istirahat lah yang banyak. Saya akan rutin meminta suster untuk mengontrol kegiatan mu. Kalo begitu saya permisi dulu. Saya harus menangani pasien lain di ICU"

Dokter tersebut pergi meninggalkan Nabila dan Morgan. Kedua sejoli itu hanya diam. Termasuk Nabila yang lebih memilih memejamkan matanya daripada harus melihat Morgan.

Morgan duduk di sofa. Menatap ke arah Nabila dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Bisa dikatakan Morgan hanya menatap tepat di wajah Nabila. Hanya menatap wajah cantik itu yang terpejam rapat. Morgan menyandarkan tubuhnya di sofa. Menutup matanya. Memijat pangkal hidungnya yang terasa sangat sakit akhir akhir ini. Terlebih lagi teror teror yang mengancam nyawa gadis nya.

***

Disinilah seorang gadis tengah asik mondar mandir di kamarnya. Memikirkan kembali ucapan Morgan mengenai sahabatnya. Yammi. Yah gadis itu adalah Yammi. Kini Yammi hanya mondar mandir di kamar nya. Mencoba menggunakan otak expired nya untuk berpikir mengenai teror Nabila.

" Aduh.. ini otak gabisa diajak kompromi" gerutu Yammi kesal. Ia mencampakkan dirinya sendiri ke kasur. Merebahkan dirinya di atas kasur empuk itu sembari menutup matanya.

" Apa gue hubungin Dia aja yah?" Ujar Yammi berbicara pada dirinya sendiri. Yah dia perlu bantuan orang itu. Yammi merogoh hp di nakas samping kasurnya. Jari jemari nya menari nari diatas benda pipih tersebut.

Lion. Gue butuh bantuan Lo
P
P
P
Nyet
Babi
Anj
Balas asw
Woee monyet

Apaan sih
Ada apa Yammi?

Butuh bantuan nih

Bantuan apa?

Teror

Lo diteror?? Wah gila tuh orang.
Beraninya sama cewe. Awas aja.
Tenang Mi gue bakal bantuin Lo

Bukan gue Yon
Temen gue.

Bilang dong. Gue kan jadi khawatir tadi
Jadi ??

Bsk aja kita bicara
Di cafe Gyndaz

Ok

Yammi kembali meletakkan ponselnya setelah selesai bertukar pesan dengan seseorang yang ia panggil 'Lion'

***

Mohon maaf yah kalo pendek
Aku banyak tugas
Jadi gasempat buat update di sini:((
Jangan lupa vote dan komentar nya yah
Aku ga semangat karena gadak yang mau vote cerita aku :)
Tapi gapapa..

My Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang