28

4.2K 250 24
                                    

Morgan sampai di rumah Icha. Lelaki itu turun dari motornya dan mendapati Icha yang menatap lelaki itu dengan tatapan permusuhan. Tangannya terlipat di dada dengan mulutnya yang sangat manyun. 

" Ayo " Ajak Morgan. Lelaki itu berjalan kembali menuju motornya. Namun pergerakan nya terhenti kala tak merasakan Icha mengikuti langkahnya. Lelaki itu berbalik dan menatap Icha dengan tatapan jengah. Ia mendekati peremupuan itu, mensejajarkan wajahnya di hadapan gadis itu. Icha menatap balik mata lelaki itu menantang. 

" Awas lo jauh jauh sono" ujar Icha.  Gadis itu menjitak kepala Morgan yang berada dihadapannya. 

" Sakit tolol" umpat Morgan menatap Icha dengan sinis. Lelaki itu mengusap kepalanya yang terasa panas. Selalu saja gadis itu menindas dirinya. Dan bodohnya ia tidak bisa menyakiti gadis itu. Ia sangat menyayangi Icha. Gadis tomboy dan barbar tidak pernah hilang dari diri gadis itu dan juga moodnya yang mudah berubah ubah

" Kenapa sih?" Lanjut Morgan. Ia mengusap kepala gadis itu lmbut

" Kamu lama. Telat nih pasti" ujar Icha cemberut. Bayangkan saja Ia sudah menunggu lelaki itu sejak 30 menit yangg lalu, dan yahh ia sudah sangat terlambat

Morgan menghela nafas " Ck, yaudah maaf. Aku tadi kejebak macet dijalan.. Kamu juga repot banget minta dijemputin. Naik mobil sendiri kan bisa Cha..Aku jadi gabisa nganter Bila ke sekolah." Jelas pria itu dongkol. 

" Bila? Who is she?"

" Pacar aku" jawab Morgan seadanya. 

Icha menatap Morgan terkejut " Jadi kamu masih sama Dia? Daebak!! Bertahan lama yah kalian" ujar Icha menggoda. Morgan hanya mengedikkan bahunya acuh. Akhirnya kedua sejoli itu berangkat ke sekolah. 

***

Icha dan Morgan baru saja sampai diparkiran sekolah. Icha melepas helmnya dan memberikkannya kepada Morgan. Icha yang hendak melangkah ke dalam kelas terhenti melihat banyak pasang mata yang memperhatikan keduanya. Icha mengernyit bingung. Apa ada yang salah dalam dirinya? Mengapa semua orang memperhatikan dirinya seraya berbisik. 

" Ngapain sih lo pada liatin gw?" Sentak Icha. Gadis itu berjalan dengan langkah panjang menuju kelasnya meninggalkan Morgan yang menatap kepergian gadis itu dari motornya. Kemudian pria itu berjalan santai melewati orang orang yang asik mengosipi dirinya. 

Jalan Morgan terhenti kala seorang gadis menghampiri dirinya. Gadis itu menatap Morgan dengan tajam kemudian menarik lelaki itu ke lantai atas yang masih sepi. Morgan hanya diam mengikuti gadis itu dengan santainya. Ia pasrah tangannya ditarik-tarik oleh gadis itu. 

" Mana Bila? Kenapa dia ga sama lo berangkat? Malah sama amuba betina itu?" tanya gadis itu yang lain tak lain adalah Yammi. Gadis itu sangat geram kala melihat Morgan maah berangkat bersama Amuba betina gatal itu. 

" Gw gatau" jawab Santai Morgan. Yammi menatap Morgan dengan tajam. 

" Lo cowonya kan? dengan santainya congor lo itu malah bilang gatau? "

" Gw emang gatau "

" Gatau gimana ? Bila tinggal sama lo ya anjing. Gosah sok gatau deh"

Morgan menghela nafas lelah. Ia menatap yammi dengan tatapan datarnya. Aura disekitar mereka berubah menjadi sangat dingin sekali. Kedua sejoli itu saling melempar tatapan maut mereka. Yammi sama sekali tak terlihat takut. Gadis itu malah sangat santai sambil melipat tangan di dadanya. 

" Lo gasuka sama gw?"

" Of course. You're right jerk" Balas Yammi kasar. Ia sangat tidak menyukai Morgan sejak perubahan sifat lelaki itu pada sahabatnya. Ia sangat ingin menghantam wajah sok lelaki itu dengan golok milik opanya yang ada di Jerman. 

My Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang