25

4.1K 249 15
                                    

Morgan baru saja tiba di sekolah. Ia memarkirkan dengan nyaman motor kesayangannya. Ia baru berjalan dengan tatapan yang focus ke arah depan dan jangan lupa wajahnya yang kelewat datar. Morgan bahkan tak menggubris sama sekali sapaan orang orang yang berlalu lalang di depannya. Ia masuk ke dalam kelas yang sudah lumayan ramai yang dating.

" Morgan!!" teriakan tersebut membuat Morgan membalikkan badannya. Ia bisa melihat seorang gadis dengan rambut digerai dan bando kecil dikepalanya berlari menuju dirinya.

" Icha?!" ujar Morgan terkejut. Icha hanya menyengir lebar melihat wajah terkejut lelaki ini.

" Kok disini? ngapain?"

" Sekolah lah. Emang ngapain lagi?" Tanya balik Icha.

Morgan mengangkat alisnya tak mengerti "Lo sekolah disini?"

"Heem, biar samaan sama lo" jawab Icha. Bibirnya tak henti henti menyunggingkan senyuman lebar. Morgan hanya diam, ia mengangkat tangannya kemudian mengelus puncak kepala gadis itu.

" Oh iya, Tommy, Prima, sama siapa tuh.. Bomi? Bino? Bimoli? siapa sih aelah" ujar Icha menggerutu. Ia memang suka sekali lupa nama salah satu sahabat Morgan itu.

" Bimo Cha. Kayaknya dikelas" jawab Morgan

" Oh iya, lo ada di kelas mana ?"

" XI MIPA 3"

" Tau dimana?" tanya Morgan

" Gatau. Anterin" ujar Icha manja. Ia mengapit lengan Morgan manja. Bergelantungan dengan enaknya membuat siapa saja yang melihatnya berasumsi lain.

Morgan akhirnya menghantarkan gadis itu menuju kelas gadis itu. Ada di lantai 2. Morgan dan Icha berjalan berdampingan dengan tangan gadis itu yang berada di sela sela lengan Morgan. Kedua terhenti kala berpapasan dengan prima, Bimo, dan Tommy di anak anak tangga. Mereka semua diam dengan tatapan polos, hingga detik berikutnya Prima berlari kecil memeluk Icha.

" Ichi Ochaa!!!"

" Prindavan!!"

kedua sejoli itu berteriak kegirangan sambal berpelukan, bahkan keduanya juga berputar putar seperti anak TK. Tommy, Bimo, dan Morgan menatap keduanya dengan tatapan cengok dan dengan kepala yang digeleng-gelengkan kecil.

" Kapan balik Lo?" Tanya Prima excited

" Udah seminggu yang lalu, tapi ya gitu. Ga ada waktu buat ngabarin Lo semua. Ga penting" ujar Icha sedikit meledek. Prima mengacak acak rambut gadis itu gemas.

" Ga penting pala otak kao! Gue sleding nih" ujar Bimo tiba-tiba.

Icha menatap Bimo malas "Dih sape lu? Kenal?" Tanya Icha sembari menelisik Bimo dari atas sampai bawah. Bimo melempar kulit kuacinya ke arah Icha karena sedari tadi lelaki itu asik nyemilin kuaci.

" Gitu Lo sekarang? Okey" jawab Bimo. Ia hendak berjalan mendahului mereka semua. Namun pelukan tiba tiba Icha membuat Bimo menyunggingkan senyum manisnya.

" Ahhhh kangen banget sama Bimoli satu ini" ujar Icha. Bimo berbalik membalas pelukan Icha, mengusap kepala gadis itu. Bimo dan Icha memang sering sekali bertengkar, namun tidak pernah bertengkar hebat. Paling Jambak jambakan doang waktu SD.

Morgan menarik tangan Icha. Ia menatap Tommy yang hanya diam sambil menatap Icha. Icha tak sengaja menatap Tommy yang menatapnya dengan tatapan datarnya. Ia mengalihkan tatapannya dan kembali menatap ke arah Morgan.

" Ayok anterin, udah mau masuk" ujar Icha

Morgan mengangguk " Duluan"

Tommy hanya mengangguk. Ia kembali menatap punggung Icha yang semakin menjauh dari pandangannya. Bimo dan Prima yang seolah-olah mengerti suasana hati Tommy mendekat ke arah lelaki itu.

My Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang