23

4.4K 232 10
                                    

Banyak yang mengatakan bahwa dunia itu kejam. Tapi menurut Nabila bukan dunialah yang kejam. Tapi siapa yang menjadi makhluk hidup itulah yang kejam. Tak berperasaan, semena-mena, membuat pemikiran orang lain menjadi menganggap bahwa Tuhan itu jahat dan Dunia itu kejam.

Disinilah seorang gadis yang lemah berbaring dengan alat alat rumah sakit yang menempeli tubuhnya. Seorang gadis yang terkenal dengan keceriaan dan membawa kebahagiaan bagi siapa saja tengah berbaring dengan lemahnya. Perlahan, mata indah itu terbuka. Menggelinding memutari setiap sudut ruangan yang tak ia kenali ini. Hingga maniknya matanya berhenti di satu titik, dimana ada seorang gadis tengah tertidur dengan pulas nya di sofa.

Nabila. Gadis yang baru saja siuman itu mencoba untuk menggapai segelas air yang ada di nakas. Ia tak ingin membangunkan Yammi. Ya sahabat nya lah yang pertama kali ia lihat ketika sadar. Nabila dengan sekuat tenaganya mencoba meraih gelas yang hampir saja ia gapai. Namun na'as gelas itu malah semakin jauh dari jangkauan nya dan berakhir pecah karena terjatuh. Bunyi pecahan gelas tersebut membuat Yammi seketika bangun dari tidurnya. Matanya membulat kala menemukan Nabila yang menatapnya dengan tatapan polos. Yammi dengan cepat mendekat Nabila dan memeluk gadis itu erat.

" Akhirnya Lo sadar juga. Gue khawatir sama lo Bil. Ada yang sakit gak?" Pandangan Yammi berahli dari Nabila ke beling pecahan yang berserakan di lantai.

" Panggil gue kalo emang lo haus Bil" tutur Yammi kemudian jongkok untuk memungut pecahan itu. Takut ada yang terluka jika tak cepat cepat di bereskan.

" H-hati hati mi."

Tiba tiba pintu terbuka menampilkan seorang dokter dengan beberapa perawat yang akan mengecek kondisi Nabila. Dokter tersebut mengambil stetoskopnya dan mulai mengecek kondisi gadis itu. Sedangkan para perawat membantu Yammi membereskan beling beling itu.

" Bagaimana kondisi sahabat saya dok?" Tanya Yammi setelah dirinya lepas tangan dari beling beling itu. Sang dokter menatap ke arah Nabila dan berpindah menatap ke arah Yammi.

" Kondisi pasien sudah membaik. Hanya perlu pemeriksaan dibapgian kepala yang harus rutin kalian cek up untuk memastikan perkembangan kepala Pasien. Saya akan membuat resep obat untuk mencegah nyeri di kepala pasien. Karena bisa suatu waktu pasien akan merasakannya sakit kepala yang berlebihan. Dan untuk saat ini, tolong jangan biarkan pasien terlalu banyak berpikir. Itu bisa memicu otaknya untuk bekerja dengan keras, dan alhasil kepalanya akan kembali sakit."

" kami bisa cek up seminggu 3 kali dok? "

" Bisa saja. Asal tidak kurang dari 3 kali. Karena akan semakin lama luka pasien akan sembuh" jawab dokter itu

" Baik dok  terimakasih"

" Sama sama. Kalau begitu saya permisi dulu" Dokter tersebut pergi meninggalkan ruang inap Nabila diikuti para perawat yang membantu sang dokter.

" Tuh denger. Jangan banyak pikiran. "

" Iya Yammi. Bila denger kok tadi " Ucap Nabila halus. Setelahnya Yammi duduk di kursi samping brankar Nabila, dan menyuapi gadis itu dengan bubur yang disediakan oleh perawat tadi.

***

Dilain sisi, disinilah Morgan dan anggota anggota Aqiras berkumpul. Di markas dibelakang sekolah mereka. Semuanya masih asik dengan canda gurau anak anak Aqiras, hingga interupsi dari Tommy membuat mereka memusatkan perhatian kepada Morgan yang duduk di tengah tengah mereka.

" Jadi, gue ngumpulin Lo semua disini untuk minta bantuan. To the point aja, gue mau Lo semua buat extra jagain Nabila dimana pun dan kemana pun dia bakal pergi. "

" Buat apa bos? Apa ada yang coba buat nyakitin Bu boss kita?" Tanya salah satu anggota Aqiras.

" Nabila diteror" ungkap Tommy membuat bola mata seluruh anak anak Aqiras membulat. Bahkan sampai ada yang berteriak.

My Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang