"Nah itu Miya." Tunjuk Hyewon sambil berteriak, sontak Jaehee dan Wonyoung menoleh ke arah tunjuk.
Miya tengah melangkah mendekati mereka, setibanya disini Jaehee langsung mengernyit bingung dan mengangkat tangannya begitu saja mengusap lembut pipi kiri Miya.
Membuat anak itu tersentak kaget dan mundur selangkah.
"Basah, kamu berkeringat?" Tanya Jaehee pakai "aku-kamu." Miya menggeleng dan Jaehee hanya mengangguk percaya saja, padahal ia tau kalau anak itu tengah berkeringat dan wajahnya juga sedikit menegang.
Jaehee menurunkan tangannya sambil mengusap jari bekas menyentuh pipi Miya.
"Sudah ayok."
"Ayok kemana?" Tanya Miya setelah diam sedari tadi, Hyewon yg bersuara tadi sontak menoleh dan mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
Sebuah buku dan Miya cukup mengerti, ia mengangguk kecil dan ikut mengeluarkan buku dalam tas, namun seketika aksinya terhenti dan tangannya ditarik keluar dari dalam tas.
"Kenapa?"
"Aku lupa bawa buku." Ucapnya datar dan menatap mereka ber 3. Jaehee segera membuka bukunya ke tengah-tengah dan merobeknya untuk Miya.
"Nih."
"Makasih." Ucap Miya diiringi senyuman tipis dan melangkah duluan menghampiri ketua osis yg kebetulan masih ada dilapangan.
Melangkah dengan pasti disusul ke 3 temannya yg tengah sibuk menyiapkan sesuatu.
Langkah anak itu terhenti dan otomatis mereka juga turut berhenti dan menatap intens tangan Miya yg secara santai mengulurkan kertas didepan wajah ketua osis itu.
"Tanda tangan." Mintanya datar dan dingin.
"Pffft." Dan anggota osis kembali ingin tertawa namun ditahan karena mendapatkan tatapan tajam ketua osis.
"Kamu yg tinggi, mau tanda tangan kakak ya?" Miya diabaikan, ketua osis mendorong pelan bahu anak itu kesamping dan melangkah mendekati Wonyoung yg mengangguk ragu dan memberikan buku kepadanya.
Melihat itu Jaehee langsung menoleh ke Miya yg terlihat menatap intens bahunya.
Bahaya..
Miya bisa saja tersulut emosi akibat perlakuan itu, ia sontak mendekati anak itu namun terhenti karena mendengar helaan nafas yg kasar serta mengidikkan bahu dan berbalik pergi dari sana.
Meninggalkan Jaehee yg menatap intens punggung Miya serta beberapa siswa/i yg turut menatap punggung anak itu.
"Jadi mana bukumu?" Suara ketua osis membuat Jaehee menoleh malas dan berucap ketus lalu melangkah menyusul Miya.
"Tidak perlu."
Mereka seketika mengertawai ketua osis. Geram dengan tingkah laku Jaehee, ia melangkah cepat mengejar anak itu, tapi..
Brugh!
Dirinya langsung terjatuh ketanah.
"Bwuahahahahaha." Ia marah dan kesal, menoleh cepat ke orang yg begitu saja pergi sehabis menabrak dirinya.
"Sial." Gumamnya dan berdiri perlahan, secara tidak sadar ia menjatuhkan sesuatu.
Kartu pelajarnya.
Yg tercantum nama ketua osis itu.
Shin Ryujin.
"Bwuahaha Ryujin kena kesialan hari ini."
"Berisik!"
___🎵___
"Kamu mau pergi lagi ya?" Tanyaku ke Minji sambil memberikan tanda tangan ke pada siswi didepanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay (Sequel Whistle) ✔
RandomGak tau mau buat apa, jadi kalau penasaran dengan apa yg terjadi sama cast di Whistle, skuy baca.