Manusia Licik!

64 12 8
                                    

Haneul menghempas kuat perban dibahunya dan melangkah cepat keluar dari rumah diikuti oleh 10 bodyguardnya.

Ia langsung masuk kedalam mobil yg sudah dibukakan pintu oleh sopir dan 10 bodyguard itu bubar menuju mobil masing-masing.

Dan bergerak menyusul mobil Haneul yg sudah melaju duluan menuju kediaman seseorang.

"Sakit ya?"

"Lebih sakit mana disaat tau kebenaran, kalau ibuku mati ditangan ayahku sendiri."

"YAISH BAJINGAN!"

Bugh!

Haneul menumpahkan semua kekesalannya kepada kursi yg tak bersalah didepannya.

Ia memukul kuat dan bahkan menendang lalu mengatup geram rahangnya dengan tangan kanan terkepal dipahanya.

"Si bajingan itu.. aku tidak akan memaafkannya." Ucapnya dengan nada mencekam, membuat sang sopir menelan ludah takut dan melirik ke kaca tengah.

Memperlihatkan Haneul yg sangat dikuasai amarah sekarang.

Cukup lama didalam mobil akhirnya Haneul tiba dirumah tujuannya, ia keluar duluan dan membanting pintu sebelum sang sopir membukakan pintu.

Melangkah cepat menuju pintu rumah itu disusul 10 bodyguard dan salah satu dari mereka menendang kuat pinth itu sehingga terlepas.

Brak!

5 bodyguard langsung berpencar melakukan aksi merusak barang apapun dirumah mewah itu.

Prang!

Suara pecahan demi pecahan terdengar keras dirumah itu, membuat beberapa pelayan lari ketakutan sedangkan yg lainnya berjongkok ketakutan karena sudah ditodong pistol.

Prang!

Sebuah figura foto yg besar hancur dirumah itu, Haneul menyeringai puas dan ia meletakkan kaki kirinya ke paha, tangan kirinya terangkat dan telunjuknya bergerak.

Bodyguard dibelakangnya yg mengerti dengan gerakan jari itu, segera menunduk sebentar lalu melangkah kedapur.

Setibanya disana ia meraih salah satu kerah seseorang dari belakang, menariknya kasar untuk berdiri lalu menyeretnya mendekati Haneul.

Pelayan itu langsung bertekuk lutut disaat bodyguard itu melepasnya kasar.

"Dimana dia?" Tanya Haneul tanpa menatap pelayan itu.

"Nyonya sedang ada urusan bisnis, Tuan." Ucap pelayan itu takut dan menunduk dalam, mendengar ucapan itu Haneul seketika tertawa sarkas dan kakinya langsung menendang kuat wajah pelayan itu.

Ia langsung berdiri dan menginjak kepala pelayan dan menatap sekeliling.

"Hancurkan semuanya." Perintahnya telak, membuat 5 bodyguard dibelakangnya tadi segera membungkuk dan bergerak mengahancurkan seluruh isi dirumah ini, bahkan sampai kelantai 2 dan halaman belakang.

"Tuan." Salah satu bodyguard datang sambil menggendong seseorang yg dalam keadaan terikat, Haneul menghentikan aksinya yg menginjak-injak wajah pelayan itu dan menoleh ke bodyguard.

Ia seketika menurunkan kaki dan menatap intens wajah orang itu dibalik punggung bodyguardnya.

"Siapa?"

"Saya menemukannya di gudang belakang tuan."

"Lalu mengapa kau membawanya kehadapanku!"

Bodyguard itu menunduk seketika mendengar suara lantang Haneul.

Stay (Sequel Whistle) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang