Mimpi

97 17 0
                                    

"Bagaimana bisa?" Tanya Minji setelah mereka menarik wajah masing-masing. Yoohyeon menatap dalam mata Minji setelah itu mengusap lembut rahang tegas anak itu.

"Mimpi."

"KIM YOOHYEON!" Yoohyeon tersentak kaget dan ia melihat sekeliling, seingatnya dia berada dirumah sakit dan diatas ranjang, namun sekarang mengapa ia berada diluar dengan cuaca yg lumayan sejuk.

Lalu teriakan itu, siapa yg berteriak?

Ia menoleh ke arah teriakan dan badannya gemetar ketakutan kala melihat sosok yg sangat dijauhinya berada di ujung sana.

Tengah melambai kearahnya, lebih tepatnya kepada sosok yg berada dibelakangnya.

"AKU MENYUKAIMU, JADILAH PACARKU KIM YOOHYEON!" Teriak orang itu yg kita ketahui bernama Minji, ia tersenyum lebar dan kini kedua tangannya melambai kepada Yoohyeon.

Membuat anak itu terdiam seketika, badannya berhenti gemetar ketakutan.

Ia hanya diam terpana melihat Minji berlari kearahnya, entah kenapa kedua tangannya refleks terangkat untuk menyambut Minji. Namun..

Wush!

Ia membelalak terkejut dan menatap tubuhnya sendiri yg baru ditembus oleh Minji.

"Gomawo." Dan suara yg terdengar bahagia serta tawa membuat Yoohyeon menoleh kebelakang, ia makin terkejut disaat melihat dirinya yg lain dipeluk oleh Minji.

Suara tawa bahagia itu juga terdengar oleh dirinya, membuat Yoohyeon tidak mengerti dengan keadaan serta apa yg dilihatnya barusan.

Ia melangkah mendekati mereka berdua. Namun..

Dalam sekejap suasana yg bahagia dan cuaca yg sejuk tadi berubah.

"Arghh Jean." Suara kesakitan seseorang terdengar oleh Yoohyeon, ia dengan cepat menoleh kearah suara dan tubuhnya langsung membeku diam menatap apa yg dia lihat sekarang.

"Jean Hentikan, hiks."

Plak!

Memejamkan mata mendengar suara tamparan itu, dan ia membukanya perlahan.

Wush!

Badannya ditembus oleh Jean yg menyeret kasar dirinya menuju lantai 2. Tanpa basa-basi Yoohyeon menyusul mereka berdua walau dalam keadaan ketakutan sekarang.

Brak!

Sesampainya ia dilantai 2, Yoohyeon langsung menoleh kearah pintu yg terbuka, dia langsung berlari dan membuka lebar pintu itu.

Deg!

Rasanya jantung ia berhenti berdetak sekarang, tungkainya lemas dan terduduk didepan pintu dengan netra yg berkaca-kaca.

Ia melihatnya..

Melihat bagiamana Jean memperlakukan lembut Yoohyeon, memaksa anak itu menghirup dalam wangi khas Minji.

Yaitu lavender dan..

"Ahhhh Minji."

"Hiks." Suara desahan itu membuat dadanya berdenyut perih, ia mengangkat tangan meremat dada kiri dan menangis sesenggukan.

Selama ini..

Ia takut kepada Minji.

Selama 1 tahun ia berperilaku kasar ke Minji.

Dia menganggap kalau Minji adalah sosok monster yg tega-teganya merenggut masa depannya.

Namun..

Stay (Sequel Whistle) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang