Jaehee.. maaf.

126 22 2
                                    

Miya menghela nafas kasar dan menampar pipi kirinya, itu untuk dirinya sendiri yg sudah menyakiti hati Jaehee.

Setelah itu berbalik dan melangkah cepat menuju kamar Jaehee.

Mereka tinggal dalam 1 rumah, lebih tepatnya Miya yg menumpang tinggal di apartemen Jaehee.

Setelah tiba di depan pintu kamar bercat putih dan tertera nama Jaehee. Miya langsung mengangkat tangan kanannya dan mengetok pelan.

Tok..

Tok..

"Jaehee." Panggilnya lembut tapi sama sekali tidak ada sautan serta pintu yg terbuka.

Ia menghela nafas dan mengetoknya lagi.

Tok..

Tok..

"Jaehee buka pintunya, aku minta maaf." Matanya mulai berkaca-kaca karena Jaehee tidak membuka pintu sama sekali.

Malah didalam sana terdengar suara krasak krusuk serta tangisan anak itu, membuat Miya makin merasa bersalah, ia menunduk menempelkan keningnya ke pintu, tangan kirinya meluruh ke bawah dan tangan kanannya masih mengetok pintu.

"Jaehee, Kumohon buka pintunya, maaf.. maafkan aku."

"Jaehee."

"Ja-

Cklek!

Pintu tiba-tiba terbuka tanpa aba-aba sama sekali, membuat tubuhnya terhuyung kedepan namun langsung terdorong kebelakang karena Jaehee.

Miya langsung berdiri tegap dan mengejar Jaehee yg sudah menggeret koper menuju pintu rumah.

Tap!

Kopernya di rebut kasar dan dilempar begitu saja sembarang arah. Jaehee marah dan kesal, ia berbalik dan tangan kanannya terangkat untuk menampar Miya.

Melihat itu Miya langsung menahan tangan kanannya Jaehee dan membawanya kedalam pelukan, anak itu memberontak namun Miya tidak akan melepaskannya. Ia malah makin mengeratkan pelukannya dan tangan yg menahan tangan kanan Jaehee di elus lembut.

Perlakuan lembut itu membuat emosi Jaehee mereda secara perlahan, mata yg melotot itu perlahan mengecil dan netranya berubah sayu.

"Hiks." Dan isakan kecil terdengar diruang tamu itu, Miya melempas lembut tangan itu dan membiarkan Jaehee memukul dada atau bahunya untuk melampiaskan rasa sakit hatinya.

Cukup lama Jaehee memukul bahu atau dada Miya, setelah itu dia diam dan membenamkan wajahnya didada Miya.

Helaan nafasnya terdengar tersendat karena habis menangis, Miya mengusap lembut surai serta punggung Jaehee dan mengecup lembut pucuk kepalanya.

"Aku minta maaf." Ucapnya tulus dan dibalas datar serta samar oleh Jaehee.

"Aku membencimu."

.
.
.
.
.
.

"Kau belum menjelaskan kenapa bisa ada disini, Jean?" Tanya Minji ke Jean yg duduk dihadapannya sekarang, mereka masih ada didalam ruangan Yoohyeon, namun entah kenapa mereka malah duduk bersila dilantai dan saling berhadapan.

Stay (Sequel Whistle) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang