Prolog

1.5K 60 5
                                    

Hey!

Bagaimana dengan kabar kalian?

Aku Irene gadis yg ditinggal pergi oleh seseorang.

Seseorang yg mengungkapkan perasaannya namun aku terlambat untuk membalasnya.

Sedih dan marah.

Sedih karena aku tidak bisa memandang lebih lama wajahnya dan marah karena aku yg terlalu mengulur waktu untuk lebih terbuka kepadanya.

Tebak..

Sudah berapa lama dia pergi meninggalkanku, meninggalkan teman-temannya serta Kak Sunmi yg kulihat akhir-akhir ini berbeda.

Kakak mu berbeda sekarang Seulgi, tidak ada senyuman diwajahnya, pancaran matanya selalu saja kosong menatap fotomu dikamar.

Aku pernah membawanya kesuatu tempat, berharap ia tertawa dan merasa bahagia, namun pupus disaat ia malah mengucapi..

"Membosankan, kakak mau pulang." Dia mengucapinya sangat datar dengan tatapan yg membosankan.

"Huft!" Aku menghela nafas kasar dan mengeratkan ikatan syal di leherku, hari ini bulan desember.

Musim dingin menyerang dan aku membencinya, benci karena akan terus merasakan kedinginan.

Aku butuh kehangatan namun tempat ku untuk menghilangkan rasa dingin sudah pergi jauh.

Diatas sana, diatas langit yg membentang luas dengan awan putih serta terik matahari yg tidak terlalu menyilaukan mata.

Tangan yg menunjuk seperti orang gila turun dan aku tersenyum tipis sambil menunduk.

Memandang tanah terbalut salju yg kupijak.

Tap!

Aku mendengar derap langkah kaki, aku mendongak dan menoleh kebelakang, senyuman ku terbit seketika dan tubuhku berbalik menatap seseorang yg langsung berhenti dibelakangku.

Ia tersenyum dan mengangkat tangan kanannya.

"H-hey." Sapanya gugup dan tersenyum kikuk sambil menurunkan tangan, aku mengerti dengan sikapnya karena ini sudah lama.

Hampir 1 tahun Seulgi pergi dan orang itu tiba-tiba menghilang.

Dan kini ia berada dihadapanku masih tersenyum kikuk dan kedua tangannya masuk kedalam saku celana.

Aku terkekeh geli dan melangkah mendekatinya, setibanya disana diriku langsung menghambur ke tubuhnya, bisa kurasakan tubuh orang itu terjengit kebelakang, namun orang itu menarik kedua tangannya keluar dari saku dan terangkat untuk membalas pelukanku.

Hangat.

Tapi tetap saja lebih hangat pelukan Seulgi waktu pertama kali dia memelukku.

"Sudah lama ya? Minji." Ucapku dan menengadah menatap dirinya, Minji terkekeh kecil dan menunduk sedikit, ia mengangguk dan makin mempererat pelukannya.

"Ya, sudah lama Irene."

Saling berpandangan dan tersenyum hangat, Minji menarik lembut kepalaku untuk terbenam didadanya dan ia menempelkan dagunya di pucuk kepalaku.

Aku memejamkan mata menikmati kenyaman pelukan ini.

Dan jangan salah paham, aku dengan Minji tidak ada hubungan apapun, hanya sebatas teman atau mungkin sudah merangkap sebagai adek kakak.

Diluaran sana memang banyak yg menyukaiku dan secara gamblang menyatakan perasaan mereka kepadaku.

Tapi..

Perasaanku masih sama, hatiku hanya untuk seseorang.

Yaitu..

Kang Seulgi.










































Niatnya mau jam 12 publish, eh taunya ketiduran. Gomen...

Stay (Sequel Whistle) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang