Malam harinya, sesuai perkataan Seulgi.
Ia membawa Jean menuju suatu tempat dan mereka berdua didalam mobil sekarang.
Seulgi yg menyetir sedangkan Jean ada disebelahnya sambil memainkan laptop. Mereka berdua juga memakai pakaian serba hitam, dari atas sampai bawah.
"Kau sudah mendapatkan posisinya?" Tanya Seulgi tanpa melirik Jean karena mereka hampir sampai.
"Belum." Jean menjawab sambil membenarkan topi yg menghalangi mata.
"Baiklah, terus mencari Jean."
"Sedang kulakukan." Ucapnya bertepatan dengan mobil yg berhenti, Seulgi melepas seatlbelt dan keluar dari mobil, disusul oleh Jean.
Ia langsung mendongak menatap intens rumah berlantai 5 didepannya.
"Rumah siapa ini?"
"Rumahku." Ucap Seulgi datar dan mengeluarkan sesuatu dari balik jaketnya, melihat itu Jean langsung memasukkan laptop kedalam tas dan mengeluarkan tongkat yg bergerigi dibagian atasnya.
"Siap?" Tanya Seulgi dan Jean mengangguk pasti, Seulgi menyeringai kecil, ia menarik topi kedepan untuk menyembunyikan matanya, Jean juga melakukan hal yg sama.
Dan..
Brak!
Pintu gerbang yg terbuat dari besi itu ditendang begitu saja oleh Seulgi.
Bugh!
Dan Jean langsung melayangkan pukulan kuat ke kepala satpam yg melihat mereka.
Mendengar kekacauan dari luar, beberapa bodyguard segera keluar dan berlari menghampiri mereka berdua, namun belum sampai didekat Jean dan Seulgi, para bodyguard sudah terjatuh dengan darah yg mengalir dari kepala.
Seulgi memiringkan kepala dan menyeringai puas melihat hasil perbuatannya.
"Shit!" Ia mendongak menatap sosok pria yg berada diteras, melihat itu ia langsung berlari mengejar, disusul Jean dan sesekali melayangkan pukulan kuat ke kaki ataupun dada mereka yg mendekati Seulgi.
Dor!
Kakinya ditembus oleh timah panas, membuat pria itu jatuh namun secepat mungkin berdiri dan berlari terseok-seok menuju ruangan seseorang.
"Kau temui dia, biar aku urus pria itu." Ucap Seulgi dengan lirikan mata mengarah ke lantai 2, Jean mengangguk kecil dan segera berlari keatas.
Meninggalkan Seulgi yg menurunkan pistol dan bersiul ria sambil melangkah mengikuti pria itu.
Sehingga mereka berdua tiba disalah satu ruangan dan Seulgi sudah tertodong pistol tepat diarahkan ke kepala.
Melihat itu, Seulgi terkekeh sinis dan mengangkat santai mengarahkan pistol ke pria yg berada di pojokan.
Pria itu adalah Kim Taehyung.
"Turunkan senjatamu nak." Ucap ayahnya lembut, sengaja untuk melengahkan Seulgi, namun Seulgi tidak semudah itu ditaklukkan. Ia malah..
Dor!
Menembak kembali kaki Taehyung, membuat anak itu berteriak kesakitan dan terbaring dilantai sambil menangis menyentuh kakinya.
"Kang seulgi!"
"Maaf, margaku Im bukan Kang." Ucapnya datar dan mengarahkan pistol ke ayahnya, mendengar marga itu membuat ayahnya terdiam dan lengah seketika, merasa mendapatkan kesempatan, Seulgi melakukan gerakan berputar untuk menendang pistol.
Pistol terlempar dari tangannya, membuat ia terkejut.
Bugh!
Dan rasa terkejutnya makin bertambah disaat Seulgi menendang dadanya kuat sehingga ia terjatuh kelantai, dan menelan ludah karena moncong pistol sudah terarah ke mata kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay (Sequel Whistle) ✔
RandomGak tau mau buat apa, jadi kalau penasaran dengan apa yg terjadi sama cast di Whistle, skuy baca.