All Character.

125 18 0
                                    

Jam 19.00 KST.

Irene dan Siyeon berada didapur, Irene tengah memasak sedangkan Siyeon tengah duduk dimeja makan sambil memainkan hpnya.

"Pfftt." Suara tawa yg tertahan terdengar membuat Irene menoleh sedikit ke Siyeon dan geleng-geleng kepala sambil tersenyum tipis.

Pasti Siyeon tengah melihat sesuatu yg lucu sehingga anak itu menahan tawanya karena tidak mau kena amuk Irene.

Soalnya suara ketawa Siyeon itu sangat keras dan Irene tidak menyukainya.

"Huaa masih lama." Siyeon mulai bosan bermain hp, ia menurunkan tangan kanan yg memegang hp dihadapannya, wajahnya tertekuk bosan dan ia menoleh kebelakang menatap punggung Irene.

"Irene."

"Hm?" Irene mengangkat sodetnya sedikit dan meniupnya lembut sebelum menyicipi masakannya.

"Irene."

"Iya apa?"

"Joohyun." Okay Irene mulai kesal, sodet diletakkan ke dalam wajan dan ia berbalik menatap tajam Siyeon yg cengir kuda sekarang.

"Kenapa Siyeon hm?"

"Tidak ada hehehe, cuman manggil karena bosan." Ucapnya santai, mendengar itu Irene mengigit geram bibir bawahnya lalu melangkah mendekati Siyeon dengan tangan kanannya yg terkepal dan terangkat.

Melihat itu Siyeon langsung berdiri dan berjalan mundur.

"I-irene aku cuman bercanda."

"Bodo, rasakan ini ciyaat!!"

Bugh!

"Adaw!"

Cklek!

Siyeon meringis kesakitan dan berpura-pura menangis sambil memegang pipinya. Irene benar-benar meninjunya dan itu lumayan sakit.

"Apa yg sedang kalian lakukan?" Terdengar suara seseorang dari pintu, Siyeon yg mengenal suara itu langsung merubah wajahnya menjadi cool dan menatap ke pintu.

Ia tersenyum lebar dan kedua tangannya merentang untuk orang itu, Irene yg tidak mau jadi nyamuk kembali kedapur. Namun sebelum itu ia sudah menginjak kuat kaki Siyeon.

Membuat anak itu langsung tertunduk dan mengigit bibir bawahnya menahan sakit.

"Anying Irene." Batin Siyeon.

.
.
.
.
.
.

Jam 19.30 KST

"Sudah semuanya?" Tanya Miya ke Jaehee yg berada disebelahnya, ia tengah menyeret keranjang besi penuh dengan belanjaan mereka berdua.

Jaehee disebelahnya terlihat fokus dengan catatan ditangannya, melihat itu Miya diam-diam merogoh sakunya dengan tangan kanan, ia mengeluarkan hp dan membuka aplikasi kamera.

Setelah itu mengarahkan secara diam-diam ke Jaehee dan ia memotretnya, setelah dapat ia langsung menatap intens wajah Jaehee dihpnya.

"Cantik." Batin Miya.

"Sepertinya udah semua." Jaehee bersuara dan Miya langsung menyimpan hpnya kedalam saku lalu menoleh ke Jaehee. Ia tersenyum tipis dan mengangguk kecil.

Mereka berdua melangkah kekasir, setibanya disana Jaehee langsung menghela nafas lelah melihat antrean yg lumayan panjang, sedangkan Miya hanya terkekeh kecil sambil melirik Jaehee.

Tangan kirinya turun untuk menyelipkan jari-jarinya ke jari Jaehee, membuat tubuh anak itu terjengit kaget dan menoleh terkejut ke Miya.

Hanya sebentar karena ia langsung menunduk menyembunyikan wajah yg sudah seperti tomat, entah kenapa sikap Miya sangat berubah saat kejadian kemarin malam.

Stay (Sequel Whistle) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang