33.

532 106 20
                                    

Winwin keluar dari kamarnya sudah berpakaian rapi dengan baju barunya yang ia beli minggu lalu sesuai rekomendasi online shop dari si pakarnya, Elecio. Bajunya ia masukkan ke dalam ripped jeans hitam, dan tentu saja wangi parfum yang hampir mengisi seluruh ruangan tengah. Rambutnya ia beri gel biar tetap terbentuk sempurna sampai malam.

 Rambutnya ia beri gel biar tetap terbentuk sempurna sampai malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Well prepared.

Berbeda dengan Ken yang sempat mematung beberapa detik melihat penampilan Winwin di hadapannya, "Lo udah siap?" tanya lelaki yang masih cuma mengenakan handuk untuk menutupi badan bagian bawahnya itu. Pisau cukur juga masih tangan.

Winwin nyengir dan mengangguk. Kun kelabakan tiba-tiba, sebenarnya ini masih setengah jam lebih awal dari jam janjian mereka untuk berangkat ke Fikom Fest, tapi melihat temannya yang sudah on fire banget ini kayaknya ia juga harus cepat untuk bersiap-siap sekarang.

"Gue cukuran dulu ya, tungguan 5 menit da 5 menit!" ucap Kun berlari pergi ke kamar mandi.

"Widiiih tumben amat?!" ucap Alden begitu keluar kamar dan melihat Winwin sudah duduk di sofa ruang tengah sambil memakai kaos kakinya.

Winwin menoleh sebentar menaikkan kedua alisnya sebagai respon spontan yang ia berikan ke Alden.

"Biasa juga kalau ngampus sat set sat set pake kaos kaya gembel terus langsung cabut. Ngga ada tuh rambut di kasih minyak minyak sampe kinclong begini" tambah Alden lagi.

"Di sana banyak cewek kan" jawab Winwin singkat tapi Alden langsung menangkap pembicaraan itu.

Ia lompat merangkul pundak abang kesayangannya, "Jadi sekarang udah waktunya berburu ya bang?" tanya Alden yang langsung disikut sama Winwin.

"Wangi apa nih buset" Cio yang baru keluar kamar langsung ikut berkomentar.

"Cakep tuh baju, emang ngga salah pilihan gue" ucap Cio lagi menunjuk ke arah Winwin. Orang yang ditunjuk langsung membusungkan dadanya untuk pamer.

Lagi, Ken berlari kecil dari kamar mandi menuju kamarnya cuma dengan menggunakan boxer. "Tunggu, 5 menit!" teriaknya sambil berlalu masuk.

"3 menit lo ngga keluar, gue tinggal!" Cio menimpali.

"Bodo!" sahut Ken juga ngga mau kalah.


"Bodo!" sahut Ken juga ngga mau kalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
QUERENCIA | Pondok WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang