04. Winarya - Titik Tengah

1.7K 324 16
                                    

Winarya atau yang sering dipanggil Winwin sama penghuni lain, mempunyai latar belakang keluarga yang cukup terpandang. Ayahnya seorang dokter dan ibunya seorang dosen di salah satu universitas swasta di Jakarta. Dengan latar belakang keluarga yang seperti itu, secara ngga langsung garis kehidupannya diatur untuk sejalan dengan kedua orang tuanya.

Sama seperti kakak perempuannya yang sekarang mengikuti jejak sang Ayah.

Ia di sekolahkan di sekolah elite dari TK dengan harapan yang tinggi dari kedua orang tuanya. Semua dilakuin buat anak lelaki kesayangannya.

Tapi, ia memilih untuk ngga mengikuti garis hidup itu, ia membuat garis hidupnya sendiri yang akhirnya ada di sebuah kos Pondok WayV ini.

Ia datang dengan satu koper besar waktu itu.

"Ohiya gue inget" katanya.

Ingatannya kembali ke waktu baru- baru ia masuk ke kosan. "Dulu gue cuma kenal Bang Ken" katanya sambil masukin 4 kaleng soda kedalam keranjang.

"Kok cuma 4?" tanya Yanu sambil mengambil 3 kaleng soda lainnya. "Di kosan banyak tikus ngga diundang, lo lupa? Gede-gede lagi"

"Tikus ngga minum soda" jawabnya datar sambil berjalan menuju kasir. "Nanti mampir beli jahe susu dulu ya disamping gang situ"

"Yoi. Buat siapa?"

"Lio sama Zidan, katanya masih ngga enak perut"

"Gue juga dong, Bang Win" sahutnya protes.

"Iya buat lo juga boleh"

"Nuhun teh" Yanu mengambil kresek belanjaannya. "Eh tapi lo kenapa deh, Win?"

"Nuhun teh" kata Winwin juga sambil mengangguk sopan. "Apanya?"

"Dulu lo diem banget"

"Gue emang pendiem sampe sekarang"

"Dih?" Yanu memutar bola matanya malas.

"Kata Bang Cio lo takut sama gue?"

"Hah kagak anjir Bang Cio sembarangan"

Mereka masuk ke sebuah warung untuk beli jahe susu. "Lo jadi mau jahe susu juga ngga?"

"Ngga jadi deh, gue mau minum soda aja"

"Yeu yaudah. Bu punten jahe susu panasnya dua, di bungkus"

Mereka duduk menunggu di kursi panjang depan warung sambil menunggu ibu penjaga warung melayani. "Terus gimana? Lo takut kenapa?" tanyanya masih penasaran.

"Ngga takut gue, cuma bingung buat meng-approach lo duluan" Winwin cuma senyum ngedengernya. Itu bisa dipahamin bahkan sama dirinya sendiri.

Bisa dibilang ia orang yang paling pendiam diantara penghuni lain. Itu jadi salah alasan Yanu takut untuk meng-approach Winwin terlebih dahulu. "Serem bang, jutek banget keliatannya" kata Yanu dulu ke Cio.

Kaya sekarang ini, ia lebih terbiasa nunjukin perhatian kecilnya dan susah banget buat nunjukin kepeduliannya secara gamblang.

Semua itu butuh proses kan, termasuk menaruh kepercayaan.



Semua itu butuh proses kan, termasuk menaruh kepercayaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
QUERENCIA | Pondok WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang