03. Zidan - Senar Gitar

2K 344 12
                                    

Sudah sekitar tiga bulan sejak kepindahannya ke kost ini. Sebenarnya, semuanya bukan hal baru, cuma saat ini ia merasa sedikit lebih tenang dan lebih baik dari kondisi sebelumnya.

Malam itu, Bandung lagi ditemani sama ratusan cahaya bintang yang cantik dari atas langit. Gambaran cahaya dari lampu Fly Over Pasupati dan lampu kendaraan keliahatan jelas dari rooftop kost.

Seperti biasa, Zidan lagi ada di rooftop sambil memetik gitar kesayangannya yang ia tempelkan banyak sticker, menciptakan nada asal dan lirik pendek baru yang sering spontan ia lakukan.

"Beneran udah pindah kamar nih?"

Ia menoleh ke sumber suara dari arah samping tangga yang kemudian ditanggapi dengan ketawa ramah khasnya. "Anak-anak mau pada nobar lagi tuh, lo ngga ikutan?" Ken mendudukan dirinya di sofa depan Zidan.

"Ikutan dong, nanti gue turun" jawabnya.

Satu hal yang bakal Zidan tambahkan ke dalam daftar hal yang paling disukainya saat ini adalah rooftop kost-an di malam hari.

Sebelum Zidan pindah kesini, rooftop ngga pernah dipakai, cuma ada beberapa tanaman hias punya Neni yang sudah setengah layu dan beberapa barang penghuni yang sudah ngga terpakai tapi belum sempat untuk dibuang. Kemudian, Zidan menata ulang jadi kamar keduanya, karna ia yang paling sering kesini.

Tentu saja dibantu sama penghuni lain, walaupun harus pakai sedikit sogokan. Ya, Itu sudah pasti.

Memang ngga begitu luas, tapi cukup buat dijadiin tempat nongkrong mereka sambil cerita tentang cewek-cewek di kampus yang sering mereka deketin walaupun banyak gagalnya. Ditambah penataannya yang cukup membuat rooftop makin berasa lebih nyaman.

I'm doin' just fine
Getting along very well
Without you in my life
I don't need you in my life
I'm doin' just fine
Time made me stronger
You're no longer on my mind

You were my earth
My number one priority
I gave my love to only you
Anything you'd ask of me
I would do

But somewhere down the road
You felt a change in the weather
And told me that you had to journey on
A kiss in the wind and your love was gone

Now you say you never meant to play your games
Girl, don't you know it's far too late
Because you let our love just fall apart
You no longer have my heart

Suara Ken dan petikan nada yang keluar dari gitar Zidan yang selaras and that is a beautiful collab.

"Bravo! Bravo!" Suara tepuk tangan berasal dari Alden yang baru saja naik. "Lagi dong gue ikutan" katanya sambil mengambil posisi duduk di tikar bawah.

"Ogah banget, capek" jawab Zidan menyandarkan badannya ke kursi.

"Dih bang!" tangan Alden menunjuk ke arah muka Zidan, tapi tatapan matanya ke arah Ken mengadu.

"Apa? Kok gue?" tanya Ken bingung. Zidan juga ikut bingung.

"Gapapa, gue punya temen capek-an banget kaya ngga punya semangat idup dah" kata Alden.

Zidan menyipitkan matanya mencerna omongan yang dilontarkan temannya itu. Ngomong apasih anjir manusia satu ini gapernah jelas.

"Btw, hari ini lo ngga ada schedule?" tanya Alden ke Zidan.

"Ngga ada, besok"

"Sibuk nih temen gue otw jadi artis" kata Ken.

QUERENCIA | Pondok WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang