21.

1K 188 11
                                    

Lea memasuki ruang tengah kosan sambil membawa nampan yang cukup besar, diikuti Lio dibelakangnya. Lea menaruh mangkok-mangkok itu ke meja, kemudian memberi perintah ke Lio kalau ia harus menaruhnya di kulkas dan harus di hangatkan lagi kalau mereka mau memakannya nanti.

Lio mengangguk cepat dengan senyuman lebar melihat masakan Neni yang masih panas dan mengeluarkan bau sedap itu, "Siap, mbak!"

Lea tertawa melihat Lio yang seperti anak kecil diberi makanan kesukaan oleh ibunya. Ia menuju dapur dan melihat Yanu  baru saja keluar dari kamar mandi, "Pagiii!" sapa Lea dengan nada ceria khasnya.

"Pagi teteh!" Yanuar balik menyapa ngga kalah ceria.

"Yanuar, itu ada masakan dari ibu, udah saya suruh Lio taruh di kulkas sih. Nanti mah kalau mau makan diangetin lagi aja ya" ulang Lea menitah hal yang sama ke Yanu. Yanu menggangguk mengucapkan terimakasih. Lea berniat membilas nampannya bertepatan dengan Selena yang baru saja keluar dari kamar mandi satunya dan langsung mengalihan perhatian Lea saat itu juga.

Keduanya kaget dan saling bertatapan.

Selena mengangguk canggung. "Siapa?" tanya Lea yang membuat langkah Selena terhenti.

"Oh. Saya temen—"

"Pacarnya Alden mbak" sahut Lio.

"Pacar?" tanya Lea refleks mengerutkan keningnya.

Selena dengan cepat menggelengkan kepalanya menyangkal perkataan Lio. "Bukan, saya temennya Alden" jelasnya.

"Alden dimana?"

"Alden di—"

"Bang Win, Alden dimana?" lagi-lagi Lio memotong pembicaraan mereka tanpa permisi. Ia memberi pertanyaan ke Winwin yang baru saja keluar dari kamarnya. Yang ditanya cuma menggelengkan kepalanya dan lewat begitu saja setelah membungkuk sopan ke Lea dan dibalas dengan senyuman ramah cewek itu.

"Bang Win mau ngampus?" tanya Yanu yang tanpa mereka sadar daritadi masih berada di posisi awal menjadi penonton situasi canggung ini. 

"Iya"

"Tungguan bang, bareng!" Yanu segera berlari membututi Winwin keluar.

"Alden kayaknya masih tidur" jawab Selena akhirnya kembali ke topik pembicaraan awal.

"Dimana?" tanya Lea lagi. Selena dengan cepat menunjuk ke kamar Cio.

Lea diam sebentar. "Oh, oke. Lio, tolong nanti kalau si Alden udah bangun suruh temuin gue ya" ucapnya kemudian dan pamit pulang.

"Yoi mbak Lea" jawab Lio. Ngga lama, Lio baru sadar setelah melihat muka Selena yang lagi kebingungan campur panik, "Ngga apa-apa, mbak Lea orang baik kok, ngga akan dimarahin. Paling Alden doang sih diusir dari sini" jelasnya sambil tertawa berusaha mencairkan suasana seolah tahu apa yang sedang ada di pikiran cewek itu sekarang.


 Paling Alden doang sih diusir dari sini" jelasnya sambil tertawa berusaha mencairkan suasana seolah tahu apa yang sedang ada di pikiran cewek itu sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
QUERENCIA | Pondok WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang