Sore ini selesai gue menghadiri rapat organisasi, gue memutuskan untuk balik ke apartemen Sehun. Katanya dia mau ngerjain tugas sampai malam, jadi gue akan ada di apartemennya mungkin sampai besok.
Sehun tuh kalo udah ngerjain tugas suka lupa diri. Saking pengen cepet beresnya, dia jarang inget makan kalo ga diingetin. Karena kebetulan besok gue juga cuma ada 1 matkul siang, jadi bisa lah ya nginep hehehe.
Lagi asik-asik ngulek sambel tiba-tiba suara bel apartemen berbunyi sebanyak 3 kali. Ini sih ga mungkin kalo Sehun. Gue mencuci tangan, lalu jalan kedepan pintu. Gue mengintip di monitor, ngelihat seorang cowo yang lagi nundukin kepalanya.
Lantas gue membuka pintu untuk mendapati Darma yang keliatan kaget setelah menatap gue. Gue pun tersenyum canggung. Gimana ya, Sehunnya kan ga adaaa.
"Eh kak Irene?"
"Darma? Mau ketemu Sehun ya?" Darma mengangguk lalu tersenyum.
"Tapi Sehunnya belum pulang nih, katanya ada urusan mendadak sama temen-temennya sebentar."
Darma menggaruk tengkuknya, "oh yauda kak. Kalo gitu gue nunggu di lobi aja dulu."
"Eh sebentar!" Tahan gue.
"Kita nunggu di cafe sebelah aja sambil ngopi. Gimana?"
"Boleh." Angguk Darma.
↷↷↷
Di sinilah gue. Ngobrol sambil ngopi bareng sama Darma.
15 menit berlalu Sehun masih belum datang, akhirnya gue coba untuk nelepon dia dan ngabarin kalo Darma lagi nunggu. Gue pamit ke toilet untuk ngehubungin Sehun.
"Halo Ayy?"
"Masih dimana Hun?"
"Masih ngobrol sama Ayi sama Kang Cahyo."
"Hun ini Darma nungguin lohh."
"Hah? Ngapain?"
"Ngga ngerasa punya janji?"
"Hmm, bentar, lupa."
"Kamu tuh."
"EH IYAA! LUPAAA! AKU BALIK DEH SEKARANG."
"Iya atuh masa besok."
"Tapi kamu ngapain di apartemenku Ayy?"
"Numpang bikin sambel."
"Pantesan cabe di dapur suka abis. Kamu ternyata."
Gue mendelik, "iya aku sayang aja kalo pake cabe yang ada di rumah. Nanti cepet abis, kan mahal."
Suara tawa Sehun menggema di kuping gue. Namun ga lama kemudian suaranya menghilang. Gue mengernyit bingung, baru aja mau ngomong, Sehun udah lebih dulu bersuara.
"Tapi.. pintunya.. ga ditutup kan?"
Gue tertawa. "Ditutup dong. Aku sama Darma kan lagi di cafe sebelah."
"OHH OKEYY OTEWE."
Setelah mematikan sambungan, gue kembali duduk di hadapan Darma yang lagi sibuk mainin hpnya.
"Eh kak, gue mau nanya boleh?" Tanyanya dengan wajah innocent.
Sambil meneguk kopi gue tertawa pelan, kenapa harus izin dulu coba? Kalo mau nanya kan tinggal nanya aja.
"Kenapa?"
"Bang Sehun memang punya adek ya?"
Gue mengangguk. "Iya punya."
"Wahh." Dia menutup bibirnya dengan kepalan tangan.
"Adeknya cowo kan?"
Gue kembali mengangguk.
"Darni katanya lagi suka sama cowo pecinta kucing di sekolahnya. Gue pernah ga sengaja denger kalo namanya Jisung. Sebagai abang ya gue cari tahu dong ya, eh ternyata gue nemu akun instanya di following bang Sehun."
"Terus di feed paling bawah gue juga sempet liat poto keluarga bang Sehun. Jadi gue simpulkan kalo Jisung yang Darni maksud adalah Jisung adeknya bang Sehun."
Ga bisa lagi menahan tawa, gue tertawa kencang. Dunia itu memang sempit ya, disaat masih banyak cowo ganteng dan pecinta kucing di sekolahnya, Darni malah jatuh cinta sama Icung yang ternyata adalah adik dari temen abangnya.
"Kayanya boleh tuh lain kali hangout bareng sama gue dan Jisung."
"Duhh kak, gue masih ga rela kalo Darni udah mulai deket-deket cowo selain gue dan papa." Darma cemberut. Sedangkan gue kembali tertawa.
Darma ini tipe abang protektif ternyata, persis kaya kak Donge dulu. Kalo sekarang kak Donge udah ga se-protektif dulu karena udah ada Sehun, orang yang dia percaya untuk jagain gue.
"Ekhem." Gue dan Darma menoleh, mendapati Sehun yang udah berdiri di samping kursi gue dengan tampang datarnya. Tumben, biasanya cengengesan.
"Eh bang. Sorry kalo gue ganggu waktu lo."
"Ngga Doy, yu ke apart."
Sehun menarik tangan kanan gue, membuat gue berdiri lalu menggenggamnya. Kita jalan menuju unit Sehun dengan gue di sisi kiri dan Darma di sisi kanan.
Genggamannya mengerat saat kita memasuki lift. Gue mengerjap sekilas, lalu menatap Sehun yang masih menampilkan muka datar. Sehun tetap menjawab saat Darma melontarkan beberapa pertanyaan tentang tugas yang akan mereka bahas.
Tapi ngga biasanya mukanya lempeng gini.
Bersambung..
S.D.D : Satria Dasa Darma
"Darma bukan Dharma!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehun Girlfriend | Hunrene
FanficSuka duka Irene Devina Charlitta menjadi kekasih dari Adikara Sehun Bramasta. "Hun, kalo misalnya aku tenggelam barengan sama Dino, siapa yang bakal kamu tolongin duluan?" "Dino lah kamu kan bisa berenang, kamu lupa Dino gabisa kena air?" "IHH SEHU...