Suka duka Irene Devina Charlitta menjadi kekasih dari Adikara Sehun Bramasta.
"Hun, kalo misalnya aku tenggelam barengan sama Dino, siapa yang bakal kamu tolongin duluan?"
"Dino lah kamu kan bisa berenang, kamu lupa Dino gabisa kena air?"
"IHH SEHU...
Hari ini entah ada gerangan apa Yasna tiba-tiba menawarkan diri untuk neraktir gue. Ga jauh sih, ke Paskal hyper square doang. Maksudnya ga jauh dari rumah Yasna huhu. Tapi jauh banget dari rumah gue dan apartemen Sehun.
Tapi yauda ga masalah, nanti pulangnya dijemput Sehun.
"Kok sepi sih Na?"
Yasna mengangguk seraya memeluk sebelah lengan gue.
Gue tertawa mendengarnya. Yasna ini memang cukup boros anaknya, walaupun dia termasuk anak rantau, dia bakal tetep happy-happy aja ketika uangnya habis. Katanya itu cara dia menikmati hidup setelah dipusingkan sama banyaknya deadline.
"Lagian tumben banget mau neraktir gue?"
"Udah lo ikut aja. Tapi sebelum makan kita keliling dulu ya, ntar pas rada maleman gitu makan diluar mall."
"Maksudnya?"
"Paskal tuh luas Rene. Lo bakal gempor kalo muterin ni tempat. Nah kalo makan tuh enaknya bukan di dalem mall, nanti diluar ada food market gitu. Lo kudu, mesti nyobain kesana."
Gue hanya mengangguk menanggapi celotehan Yasna. Sebenarnya gue memang baru sekali ke sini, terakhir kali ke sini pun udah 1 tahun yang lalu sama kak Donge. Dan ya, gue masih buta Bandung.
Yasna mengajak gue ke toko-toko sepatu, tas, baju, dan skincare. Tapi yang paling banyak ke tempat skincare sih, Yasna suka banget ngoleksi skincare dan make up.
Lalu akhirnya setelah 2 jam berkeliling tanpa henti, Yasna membawa gue ke sebuah food market. Yaampun, kenapa gue baru tau sih ada tempat keren kaya gini? Gue suka banget suasananya.
Fix sih gue harus ajak Sehun ke sini juga nanti.
Kita duduk setelah muter-muter nyari tempat makan yang kita mau. Lalu tiba-tiba Yasna bertanya pada gue.
"Eh kepo dong. Kita kan dulu belum temanan nih. Lo sama si Sehun tuh awal ketemunya gimana sih?"
"Random amat?"
"Kepo gue! Kok bisa sih lo sama dia ketemu? Gedung bisnis sama teknik kan jauh?"
Setelah meneguk minum beberapa kali, gue mengangguk, lantas mulai bercerita pada Yasna.
"Dulu tuh pertama ketemu di party-nya Lesya."
"Hah! Si Lesya musuh bebuyutan gue?!"
"Iyaa."
"Party yang gue ga di undang sama sekali?!"
"Iya hahaha!"
"Sinting emang tuh cewe."
"Ya salah lo sendiri udah tau se-circle malah di gibahin? Masi mending kalo ngegibahnya sama temen deket doang. Lah elo pake ngirim menfess segala di akun lambe univ, ngajak gibah sekampus lo?"
Gue dan Yasna sama-sama tertawa saat kembali mengingat betapa anehnya kelakuan Yasna.
"Abisnya dia nyebelin anjir. Semua cowo di embat!"
"Ya tapi ga ngirim menfess ke base univ juga??"
"Hehehe, udahlah. Lanjut-lanjut."
"Pokoknya waktu itu dia lagi drunk, terus tiba-tiba dia nyamperin gue sambil bilang 'Bunda Sehun ga mabu-mabu-an kok! Seriuss!' gitu."
"HAHAHA! Dia nganggap lo emaknya?!"
"Iyaa! Besoknya dia tiba-tiba chat gue minta maaf. Katanya gue muka gue ga manusiawi, cantik sama kaya bundanya.."
"Terus yauda kan, gue read doang disitu soalnya dia modus. Tau-tau besoknya ketemu lagi di supermarket sambil gandeng cewe, gue kira kan cewenya ya? Soalnya cantik banget. Gue juga waktu itu ga nyapa sama sekali karena gue pikir ya ngapain juga? Deket aja ngga?"
"Tapi pas di kasir, tiba-tiba dia udah ada di belakang gue sambil nunjuk cewe yang tadi dia gandeng. Terus katanya itu bundanya.."
"ANJIR SERIUS LO?" Heboh Yasna, gue balas dengan anggukan.
"Bentar, gue ada nih potonya."
"Mana-mana?"
Gue pun membuka ponsel lalu menunjukan poto bunda Sehun yang pernah selfie beberapa kali dengan gue.
"HAH—Yakin lo ini bukan kakaknya?"
"Sehun punyanya adek cowo."
Yasna tiba-tiba keselek, lalu ga lama kemudian dia teriak kenceng banget.
"SPILL INSTAGRAM ADEKNYA CEPETT!!"
Bersambung..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.