08.

1.4K 204 24
                                    

Happy reading❀
.
.
.
.
.
.
.


"Aa kamjagiya!" Kaget Jennie.

"Mengagetkan saja, ku kira kau masih berada di luar" Sambung Jennie sembari mengusap pelan dada sebelah kirinya lalu ia berjalan menuju koper miliknya yang berada tepat di depan Jisoo, mengambil pakaian ganti yang tadi terlupa ia bawa ke kamar mandi.

Jisoo memperhatikan Jennie yang berjalan mendekat ke arahnya. Tanpa disadari, bathrobe yang dikenakan Jennie tersingkap dan sedikit memperlihatkan bagian dadanya. Membuat Jisoo menelan ludahnya kasar.

Setelah cukup lama terdiam. Dengan cepat Jisoo menggelengkan kepalanya seraya memicingkan mata beberapa kali, menyadarkan dirinya sebelum berpikir yang tidak-tidak.

Menghirup nafas dalam-dalam lalu membuangnya, mencoba menetralkan perasaan aneh yang tiba-tiba muncul pada dirinya.

"Ada apa Ji? Kenapa sedari tadi kau hanya berdiri di sana?" Tanya Jennie yang baru saja keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian lengkap.

"Ah i-itu... B-bolehkah aku meminjam charger handphone milikmu. Aku lupa membawanya" Ucap Jisoo sedikit tergagap.

"Oh begitu, baiklah. Ini charger nya" Jennie memberikannya pada Jisoo.

"Terimakasih" Setelahnya, Jisoo pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Jennie melangkahkan kakinya menuju ranjang, mendudukkan dirinya dan menyandarkan punggungnya di headboard atau sandaran tempat tidur seraya memainkan ponselnya.

"Aish! Dimana aku akan tidur ini" pikir Jisoo saat baru saja keluar dari kamar mandi.

"Jisoo? Ada apa?" Tanya Jennie setelah memperhatikan Jisoo yang hanya diam melamun tepat di depan pintu kamar mandi itu.

"T-tidak ada apa-apa" Kenapa ia jadi sering gugup begini, pikir Jisoo.

Perlahan Jisoo berjalan menuju tempat tidur, membaringkan tubuhnya di sebelah Jennie yang masih sibuk dengan ponselnya.

Ia mencoba untuk tidur, memejamkan matanya namun itu tidak mempan juga. Sampai waktu yang menunjukkan pukul dua belas malam, ia belum juga bisa tertidur. Sepertinya ia mengalami insomnia.

Ia melirik ke arah Jennie yang sudah terlelap, "Ck, dia bisa tidur dengan nyenyak, sedangkan aku?"

"Huhh... Sekarang malah rasa lapar yang menghampiriku" Jisoo mendengus kesal.

Melangkahkan kakinya keluar, kelantai bawah tempat dimana dapur berada.

Matanya menangkap pasangan kekasih tengah berada di dapur, siapa lagi kalau bukan Seulgi dan Irene.

"Ekhem" Deheman dari Jisoo mampu menghentikan kegiatan bercumbu di antara kedua insan itu dan tentu apa yang Jisoo lakukan mengejutkan keduanya.

"Ji-jisoo apa yang kau lakukan di sini?" Seulgi terkejut dengan kehadiran Jisoo yang tiba-tiba.

"Aku lapar" Jawabnya singkat.

"A-aku akan membuat ramyeon, apa kau mau ku buatkan juga Jisoo?" Tanya Irene masih dengan wajahnya yang memerah menahan malu. Jisoo menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Baiklah, kalian berdua tunggu saja di meja makan. Aku akan membuatkannya sebentar"

Mereka berdua menurut, duduk menunggu di kursi meja makan.

"Kau ini merusak momen saja!" Geram Seulgi.

"Kau saja yang tidak tahu tempat. Malah menyalahkan ku"

[Must Choose] || [Jensoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang