05.

1.4K 224 5
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini Jisoo, Lisa, dan Wendy sudah sampai di rumah Seulgi. Mereka bertiga berjalan beriringan menuju halaman belakang rumah Seulgi.

Jisoo sedikit memicingkan matanya melihat dua orang yang tengah berbincang dengan Seulgi itu dari kejauhan. Ia merasa tak asing dengan salah satu dari orang sedang membelakanginya itu, seperti pernah bertemu sebelumnya.

"Ah itu dia, akhirnya mereka datang juga" Ucapan Seulgi membuat dua orang tadi menoleh ke belakang, Ke arah Wendy, Lisa, dan Jisoo.

'oh god, apa dunia ini terlalu sempit? Sehingga aku terus saja bertemu dengannya' Batin Jisoo setelah melihat jelas wajah orang yang ia perhatikan tadi.

"Jisoo?" Ucap orang itu setelah melihat ternyata salah satu dari orang yang datang itu adalah Jisoo.

"Apa kalian sudah saling kenal?" Tanya Lisa penasaran.

"Lihatlah ini sekarang teman-teman, ternyata si dingin Jisoo diam-diam sudah berkenalan dengan seseorang" Goda Wendy seraya menyenggol pelan bahu Jisoo dengan bahunya namun Jisoo hanya menatapnya datar.

"Wah... Benarkah itu Ji? Teganya kau tidak memberitahu diriku" Lisa ikut-ikutan menggoda Jisoo.

"Sudah-sudah kalian ini jangan mengganggunya lagi!" Kata Seulgi, "Jarang-jarang seorang Kim Jisoo yang super sibuk ini mau untuk ikut berkumpul bersama kita" Lanjut Seulgi sembari merangkul bahu Jisoo.

"Hm" Seperti biasanya, Jisoo hanya menjawab dengan deheman singkat.

"Ah iya, sebelumnya perkenalkan dulu ini kekasihku Bae Joohyun atau bisa kau panggil Irene" Tunjuk Seulgi pada kekasihnya yang sekarang berada tepat di sampingnya kepada Jisoo. Irene berjabat tangan dengan Jisoo tidak lupa dengan menunjukkan senyum manisnya sedangkan Jisoo hanya membalas dengan senyum paksanya lalu kembali ke ekspresi datarnya yang seperti biasa.

"Dan yang di sampingnya kau pasti sudah tahu kan Ji? Dia Jennie Kim sahabatnya Irene" Jelas Seulgi lagi, tapi kali ini bukan memberitahu ke Jisoo melainkan kepada Wendy dan Lisa yang belum berkenalan dengan Jennie.

"Irene-ya kenapa kau tidak memberitahuku jika mempunyai seorang sahabat yang sangat cantik" Ucap Lisa menatap Jennie terkagum-kagum.

"Dasar mata keranjang!" Wendy menjitak kepala Lisa.

"Heh tapi kan memang kenyataannya seperti itu!" Lisa berkata sambil mengedipkan sebelah matanya pada Jennie, Jennie hanya tersenyum melihat tingkah Lisa.

"Sampai kapan kalian akan terus berdebat? Aku datang kesini bukan untuk menonton acara perdebatan kalian!" Jisoo j

"Sudahlah Lisa-ya, apa kau tak lihat Jisoo marah karena kau menggoda Jennie" Seulgi menyahut.

Jisoo pergi saja meninggalkan mereka semua menuju ke salah satu kursi yang ada di halaman belakang rumah Seulgi itu. Jika ia terus berada diantara mereka maka ia akan mendengar omong kosong dari sahabat-sahabatnya itu yang tak akan ada ujungnya.

"Jen, sejak kapan kau kenal dengan Jisoo? Kau tidak pernah memberitahuku" Bisik Irene.

"Beberapa waktu yang lalu"

"Huh?"

"Waktu itu dia pernah menolongku"

"Hah?"

"Aish kau ini, nanti akan kujelaskan"

"kutunggu penjelasan dari mu!" Irene terkekeh.

.
.
.
.
.

[Must Choose] || [Jensoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang