O2 :: jocellio's

1.2K 208 17
                                    

"Handphone lo bunyi terus tuh, Jo. Dari siapa sih?"

Yang dipanggil langsung menghentikan kegiatan makannya dan menengok ke layar handphone yang ia taruh di meja sebelah. Benar saja, ada 3 panggilan tak terjawab.

"Dari anak-anak Athena"

Tiga orang yang lain ber-oh panjang.

"Ada urusan apa bos sampe di telepon gitu?"

"Ck! bang Maha rese ah"

Maha tertawa sampai terbahak-bahak. Ia memang senang menggoda yang paling muda itu.

"Ada urusan apa?" San bertanya serius. Adiknya ini sekalinya tidak dijaga bisa-bisa kelewat batas.

"Pada ngajakin makan bareng tapi niatnya mau gue tolak sih, kan udah ada kalian disini"

"Tuh mereka dah dateng, samperin sana" Ucap Harja setelah melihat segerombol anak Athena berjalan kearah mereka. Sekitar 7 orang atau lebih. Jo langsung berdiri dan menghampiri mereka.

Siapa sih yang tidak kenal Athena? Geng motor yang namanya sedang ramai dibicarakan akhir-akhir ini. Mereka bukan terkenal karena tawuran atau balapan liarnya, melainkan banyak anak Athena bersekolah di sekolah favorit ya contohnya seperti Jo ini. Anggotanya yang mempunyai visual bak pangeran juga membuat banyak kaum adam maupun hawa tergila-gila. Tak heran kantin yang semula kosong menjadi penuh karena kehadiran mereka.

"Bos, gamau ikut nih?" Salah satu anggota yang bernama Hyunjin bertanya pada Jo. "Ga jauh kok cuma ke warung seblak sebelah aja" Lanjutnya.

Jo menggeleng lalu menunjuk Harja, San, dan Maha di sebelahnya---mengisyaratkan kalau ia sudah punya temen makan.

"Oh yaudah kalo gitu"

"Kalian jaga diri baik-baik. Harus udah di sekolah semua sebelum bel masuk. Ntar kalo ketauan jajan diluar gue juga yang susah" Jo menyampaikan beberapa pesan untuk mereka. "Bang Jun, gue titip anak-anak ya"

"Iya siap, semuanya bakal terkendali kok. Yaudah lanjutin makannya dah, kita jalan dulu" Lelaki tinggi yang dipanggil Yeonjun itu menepuk bahu Jo pelan lalu menuntun anggota Athena lainnya untuk keluar dari kantin menuju parkiran motor.

Jo kembali duduk dan melanjutkan makannya.

Tidak ada angin tidak ada hujan, Maha tiba-tiba bertepuk tangan. "Bos Jocellio emang paling keren dahh" Ucapnya sambil mengacungkan tiga jempol, satunya lagi minjem punya San.

"Apasih, bang?!"

Jocellio Edelsteen. Siswa ips angkatan pertama itu menyandang jabatan sebagai ketua Athena. Tak heran Hyunjin dan anggota lainnya memanggilnya dengan sebutan bos. Walaupun ia baru pindah ke sekolah ini dua minggu lalu, namun ia sudah aktif di Athena sejak kelas 9 SMP. Hal itulah yang membuat Yeonjun mempercayakan jabatan ketua-nya kepada Jo.

Awalnya bungsu keluarga Edelsteen itu menolak. Mengurus 40 lebih anggota yang tersebar ke seluruh kota itu tidaklah mudah. Tapi ya mau tidak mau ia harus menerimanya, toh tidak buruk juga menjadi ketua geng.

Hal itu juga membuat Maha sering menggodanya dengan memanggilnya bos. Karena Jo tidak suka ada yang memanggilnya seperti itu kecuali anggota Athena sendiri. Bahkan Yeonjun saja ia minta untuk memanggilnya dengan nama biasa. Gini-gini Jo masih punya rasa segan pada yang lebih tua.

"Tapi kalo boleh jujur gue selalu kagum kalo liat lo ngomong sama anak Athena, Jo. Kaya jiwa kewibawaan lo keluar semua gitu" Harja berkata memuji.

Jo mengerjap lalu merapikan rompi seragamnya sembari menepuk nepuk dadanya sombong. Kesenengan dia dipuji kaya gitu.

"Tapi serem ga sih?"

"Maksudnya?"

"Baru kali ini kan Athena milih bocah kelas 10 buat jadi ketua? Dulu dulu mana berani"

"Itu namanya keren, bukannya serem" Harja memuji sekali lagi.

"Ah biasa aja" Yang sedang dibicarakan malah malu-malu kerbau.

San menaruh sendoknya. Kalau soal makan buryam memang ia yang paling cepat dari yang lainnya, apalagi buryam kantin sekolah. Gaada yang bisa menandingi enaknya.

"Kalo tanggapan lo sendiri gimana, San?" Maha bertanya.

"Tanggapan gimana?"

"Gimana respon lo pas tau Jo jadi ketua Athena? Masa biasa aja"

"Hngg... Gue awalnya ga ngijinin sih"

"HAH YANG BENER??!?" Maha dan Harja berteriak bersamaan. Selama ini hampir semua keinginan Jo selalu dikabulkan dan tidak pernah ada yang melarangnya, makannya mereka kaget.

Jo mengangguk---kembali mengingat peristiwa seminggu lalu saat dirinya kepergok merahasiakan hal ini dari San. Saat itu kakaknya marah dan sempat tidak mengijinkannya. Bahkan ia menyuruh Jo untuk keluar dari geng itu. Tapi untung saja Jo bisa membujuk San dan berakhir dengan resminya ia menjadi ketua Athena.

"Ya gimana ya, ikut geng motor tu resikonya besar kan? Apalagi adek gue jadi ketua nya. Khawatir lah pasti"

Dua orang yang tadinya kaget itu mangut mangut paham. Benar juga. Mungkin mereka juga akan melakukan ini kalau ada di posisi San.

"Lo jaga diri baik-baik juga, Jo. Masih kelas 10 lah masih kita maklumin. Ntar kalo dah kelas 12 harus fokus belajar dulu" Harja memberikan nasihat sederhana untuk yang paling muda. Bagaimanapun juga kesuksesan dan masa depan Jo yang paling utama. Ya walaupun lulus kuliah Jo sudah bakal langsung dapat kerjaan sih.

"Iya bang, pasti lah itu"

Harja tersenyum. Ia sebenarnya anak tunggal, maka dari itu dia sudah menganggap San, Maha, dan Jo seperti adik kandungnya sendiri yang sebisa mungkin harus ia jaga dengan sepenuh hati.

Tbc

WHITE || AteezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang