Berbeda dengan suasana panas yang melanda Maha dan Yunan, ada Harja yang sedang melangkahkan kakinya menuju lantai 4 apartemen sang pujaan hati.
Ia merelakan ajakan San dan teman lainnya untuk nongkrong malam ini karena ia sudah memiliki janji dengan Saga sebelumnya.
Langkahnya semakin cepat setelah keluar dari lift. Sebelumnya, Saga meminta agar Harja menelponnya ketika sudah sampai di apartemen dan lelaki itu sudah melakukannya beberapa saat lalu. Saga berpesan untuk langsung menghampirinya saja di kamar.
Kaki Harja berhenti di depan pintu yang familiar. Jari-jarinya gesit memasukkan sandi yang sudah ia hafal diluar kepala.
Pintu pun terbuka, memperlihatkan Saga yang sudah rapi dengan celana jeans hitam dan kaos putih polos dilengkapi cardigan oversize berwarna kuning keemasan.
"Loh udah rapi?" Tanya nya. Jujur, aura yang dipancarkan Saga sangat kuat. Jangan heran kalau ia akan langsung mengibarkan bendera putih dan mleyot setelah melihat senyum si lelaki manis.
"Iya, gue gamau buang-buang waktu takutnya bakal lama ntar" Saga berdiri lalu mengambil dompet dan handphone nya. "Jalan sekarang aja gapapa kan? Atau lo mau minum dulu?"
Yang ditanyai menggeleng lembut. "Kalo buru buru ya langsung aja ayo. Emang mau kemana sih? Gue belum dikasih tau loh"
"Ke mall"
"Ngapain?"
"Beli kado buat Senja! dia tiga hari lagi ulang tahun jadi gue pengen beliin hadiah gitu" Ucap lelaki manis itu dengan mata berbinar, yang membuat Harja terkekeh.
"Yaudah ayo ke parkiran. Kita beli hadiah buat Senja sekalian stok bahan makanan buat lo. Kemaren gue liat kulkas dah kosong semua tuh"
"Ehehe tau aja"
Dua sejoli itu pun langsung berjalan beriringan ke parkiran. Untung saja tadi Harja membawa mobil jadi tidak perlu khawatir jika nanti hadiah yang dibeli Saga tidak muat karena jumlahnya yang banyak.
Senjani Dhiantara, bocah yang genap berusia 6 tahun tiga hari yang akan datang itu merupakan adik perempuan Saga. Umur mereka yang terpaut hampir 12 tahun itu membuat Saga sangat dewasa dan perhatian saat merawat adiknya.
Tapi sayang, sekarang jarak memisahkan mereka. Saga memilih untuk melanjutkan sekolah menengah atasnya di Jakarta sedangkan adik dan ibunya sekarang berada di pulau yang berbeda. Namun itu tidak membuat semangat Saga luntur, ia bahkan sudah menyiapkan pesta kecil-kecilan walaupun itu semua hanya akan ditampilkan lewat video call.
Harja tertawa kecil saat melihat wajah bingung Saga setelah memasuki area mall. Ternyata lelaki yang lebih tua darinya beberapa bulan itu belum memikirkan hadiah apa yang akan dibeli.
"Masa baju gitu? Atau sweater? Eh tapi kan Batam lagi panas-panasnya sekarang. Celana aja kali ya, jeans atau celana pendek?" Ini adalah salah satu kebiasaan Saga saat berbelanja. Ia memang kerap berbicara sendiri saat sedang bingung seperti ini.
"Senja sekarang lagi suka apa deh? Dia punya hobi gitu? Atau hewan kesukaan?"
Si sulung Bhiantara itu menaruh tangannya di dahi tanda ia sedang berpikir. Ia berusaha mengingat apa yang sering adiknya bicarakan saat berkomunikasi dengannya lewat telepon.
"Kayanya melukis deh"
Harja menoleh. "Beneran? Sama dong hobi gue juga ngelukis kalo lagi bosen"
"Iya bener! Dia pernah bilang kalau dia suka pelajaran menggambar di TK. Kayanya kalo kita beliin krayon sama pensil warna dia bakal seneng"
Tanpa basa-basi lagi mereka langsung berpindah ke tempat alat lukis dijual yang berada di lantai 2.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE || Ateez
Romancehanya sebuah kisah perjalanan empat anak ips menemukan dan memperjuangkan cinta sejatinya. "salah ya gue ngorbanin semuanya buat dia?" ... ateez local fanfiction ⚠ bxb area ⚠ kinda use harsh words ⚠ not for homophobic. start : 2021 05 17 fin : ...