Tigabelas

2.1K 278 52
                                    

🍁🍁

Hari ini Sasuke mengantar istri dan anaknya ke rumah utama Hyuuga. Setibanya disana Orangtua tunggal Hinata menyambut hangat keluarga kecil tersebut. Bahkan di umurnya yang sudah sepuh mertuanya masih suka gendong cucu pertama Uchiha-Hyuuga.

"Turun Kei. Gendong sama Mom saja sini." Kei menolak dengan gelengan. "Kasihan Kakek loh. Kei kan berat."

"Ndak au, Mom."

"Sudahlah, Hinata. Papa masih kuat kok. Kan tidak setiap hari Kei bisa digendong Kakek ya."

"Iya."

"Kakek, mana teman hebi." Kei menagih janji Hiashi yang akan membelikan seorang kucing untuk teman Hebi.

"Loh? Namanya masih Hebi, Kei ? Bukannya sudah ganti Miow."

"Hebi, Kek."

"Baiklah. Hebi." Pasrah Hiashi. Sedikit cerita, awal mendengar Hebi kepala keluarga Hyuuga ini sempat shock. Ia bahkan sudah mengomeli Sasuke dan Hinata karena membiarkan bocah kecil seperti Kei bermain dengan ular.

"Sedang mengenang kenangan memalukan tentang Hebi, Pa." Goda Sasuke tanpa takut.

Hiashi berdeham. "Diam kau, menantu menyebalkan."

"Duh, menantumu ini jadi ingin lihat lagi wajah memerah Papa."

Ya, hal tersebut terjadi begitu wujud sosok bernama Hebi terlihat saat itu Hiashi terperangah dan malu.

"Kou ! Seret menantuku keluar !" Perintah Hiashi pada orang kepercayaannya, Hyuuga Kou.

"Jangan selet Dad." Protes Kei.

"Ah, tidak." Hiashi panik. "Tidak jadi Kou."

"Kei memang terbaik."

"Yeay !" Kei memekik senang karena pujian ayahnya.

Hiashi melirik sebal Sasuke yang tengah tersenyum menang.

"Kita main di taman belakang yuk."

"Kalau begitu Hinata ke dapur ya, Pa."

"Hm."

"Kau bersama istrimu saja, Sasuke. Jangan ganggu Qtime aku dengan cucu kesayanganku." Hiashi langsung mengusir Sasuke begitu ayah dari Kei mendekat.

"Astaga..."

Tidak berniat perpanjang perdebatan tidak berarti Sasuke menuruti kehendak sang mertua. Sebelum ada Kei saja Hiashi kerap delikin Sasuke pas berduaan padahal saat itu Sasuke sudah resmi jadi suami Hinata, sekarang malah sebaliknya.

"Aku tak paham jalan pikiran orang-orang tua di keluargaku."

Memutar haluan Sasuke bergerak ke dapur.

"Sayang. Papa usir aku tuh." Lapor Sasuke dengan nada dibuat manja.

"Sudah biasa." Jawab Hinata santai. "Meding kamu duduk saja lalu pandangi aku lagi masak."

"Aku mau bantu..."

"Tidak perlu." Tolak Hinata. Jika Sasuke membantu maka waktu yang dibutuhkan Hinata memasak semakin banyak. Tangan Sasuke tuh nakal.

Only U  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang