Dua

3.2K 377 33
                                    

🍁🍁

"Apa ?"

"Tidak biasanya masih bangun."

"Aku sudah terlelap tapi seseorang tak tahu waktu terus menelponku."

"Oh, benarkah ? Sepertinya dia istimewa bagimu sampai kamu rela bangun." Sasuke menatap gambar wanita tersayangnya dengan lembut. Wajah mengantuk Hinata tidak mengurangi kadar cantiknya. Yah, kalau sudah bucin apapun terlihat bagus di mata si bucin, kan ?

"Kututup !"

"Jangan!" Cegah Sasuke. "Aku masih ingin melihat wajahmu."

"Kamu sudah mengambil banyak fotoku, kan ? Pandangi saja itu!" Sahut Hinata seraya mengerjap matanya. "Aku hari ini tidak bisa mencuri tidur, Sasuke. Si Ayumi merecoki terus."

"Good job, Ayumi-san."

"Aku salah mengatakan itu padamu."

Hinata mendengkus sebal. Terlihat wanita itu tengah mengikat surai miliknya. Tidak peduli siulan genit dari Sasuke.

"Melihatmu seperti itu aku jadi ingin mempercepat..."

"Hentikan omong kosongmu. Jadi, apa yang mau kamu laporkan ?"

"Mengalihkan pembicaraan eh ?"

"Ya,"

"Aku sudah mengatakan semuanya di pesan."

"Oh."

"Hanya satu yang belum kukatakan padamu, Hinata."

"Apa."

"Aku ingin menikah."

"APA !?"

Kantuk Hinata menghilang dalam sekejap. Ia menatap tajam lawan bicaranya. "Tadi makan apa ? Sampai otakmu konslet."

"Aku serius. Ayo, kita resmikan hubungan kita sesampainya aku disana nanti."

"..."

"Kamu tidak mau ?"

"Aku mau. Aku hanya penasaran apa yang membuatmu berubah pikiran."

Sasuke sempat bilang akan melangsungkan pernikahan tahun depan padanya.

"Karena aku tidak sabar mewujudkan anganku." Jawab Sasuke mantap. "Aku tak sabar melihatmu selalu disisiku. Aku tak sabar memiliki keturunan darimu. Membayangkan hadirnya buah cinta kita sungguh membuat hatiku dihujani kehangatan."

"Sasuke..... kamu membuatku malu."

Tawa Sasuke lepas melihat Hinata menyembunyikan wajah di bantal.

"Aku sangat menyayangimu, Hinata." Ungkap Sasuke dengan tangan terulur mengusap layar benda pipih serba guna tersebut.

"Aku tahu."

"Aku tidak mau jawaban itu."

"..."

"Hinata."

"Akujugamenyayangimu." Balas Hinata dengan cepat lalu memutus sambung telepon.

Bip.

Dalam sekejap layar tersebut hitam. Sasuke melongo melihat aksi menggemaskan Hinata. Di tengah malam Sasuke tertawa keras. Ia yakin wajah wanita bermulut pedas itu sangat merah makanya langsung memutus sambungan teleponnya.

Only U  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang