Tujuh

2.5K 287 2
                                    

🍁🍁

"Lagi." Gumam Sasuke kala melihat istrinya tertidur dengan posisi tidak nyaman. Ia menaruh jas di lengan sofa lalu perlahan kemudian menghampiri Hinata.

"Kalau Kei sudah tertidur, kamu harusnya tidur nyaman di ranjang, Hinata."

Dipandanginya wajah lelap Hinata, gurat lelahnya menyentuh hati Sasuke. Sebagai suami ia sadar telah menyerahkan hampir semua hal tentang Kei pada Hinata. Sasuke sibuk dengan kewajibannya sebagai pemimpin perusahaan keluarga Uchiha. Peran seorang istri sungguh besar bagi Sasuke.

Sasuke pun mengangkat tubuh istrinya membawa ke ranjang besar mereka. Pria tersebut mengulum senyum melihat Hinata mengunyah rambut panjangnya.

Setelah memastikan kenyamanan istrinya Sasuke menuju kamar mandi. Dia harus membersihkan diri dulu baru bisa menyentuh putranya. Hinata bisa marah jika sepulang dari luar Sasuke langsung menyentuh anak mereka. Dan itu sangat Sasuke hindari.

Tak butuh waktu lama Sasuke telah menyelesaikan urusan di kamar mandi. Dia pun mendekat pada Kei.

"Daddy pulang baby Kei." Gumam Sasuke seraya menyentuh pipi bulat Kei. Sepasang mata yang biasa memancarkan sorot tajam kini melembut. Terpancar jelas hujanan kasih sayang teruntuk bayi laki-lakinya. "Bagaimana hari ini, Kei? Baby Kei jadi anak baik, kan !"

Kebiasaan baru sosok ayah satu anak ini menjadikan baby Kei teman bicara.

Baby Kei membuka mata karena terusik sentuhan tangan Sasuke.

"Maaf Daddy membangunkanmu ya, baby." Sasuke memilih mengambil Kei dari tempat tidurnya. Ia tidak ingin anaknya menangis lalu membangunkan sang istri.

"Baby Kei hebat tidak menangis." Puji Sasuke.

Meski masih terlihat kaku Sasuke menimang putranya selembut mungkin.

Sasuke melirik ke arah Hinata yang tak terusik dengan sedikit kebisingan yang mereka buat.

"Ayo ke kamar Kei saja. Jangan ganggu Mom."

Melalui pintu penghubung antara kamarnya dan kamar Kei sepasang ayah-anak itu menikmati waktu kebersamaan mereka.

Butuh dua jam untuk Sasuke untuk membuat Kei tertidur.

"Selamat tidur, Kei."

Sasuke pun segera naik ke atas ranjang untuk menyambut buai mimpi dengan wanita cantik dalam pelukannya.

"Sleep well, my queen."

🍁🍁

"Maaf memintamu datang, Hinata." Sesal Ayumi. Dia tahu anak Hinata tengah tidak begitu sehat.

"Tidak apa. Ada Sasuke yang menemaninya." Jawab Hinata menenangkan Ayumi.

Tidak mau membuang waktu lebih banyak lagi Hinata bergegas menuju ruang rapat. Dia bertekad menyelesaikan cepat dan tepat tentunya.

Ayumi mengulas senyum melihat wanita hebat didepannya. Wanita berdarah Hyuuga ini selalu mengejutkannya dengan tindakan cemerlangnya. Apalagi sikap Hinata yang tidak memandang status sosial seseoranglah yang membuat keduanya bersahabat awet.

"Berhubung kau disini mau melihat langsung di lapangan."

"Oke."

"O, ya. Ibuku menitipkan makanan kesukaanmu." Tutur Ayumi.

"Aku akan memakannya setelah selesai rapat merepotkan."

Only U  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang