LimaBelas

2K 275 20
                                    

Bonus Up

🍁🍁

Teman-teman Hinata sudah tidak heran melihat Sasuke menjadi buntut dari wanita karir beranak satu tersebut. Merekalah yang menjadi saksi proses terjalinnya tali kasih Hyuuga Hinata dan Uchiha Sasuke.

"Aku kesal sekali melihat wajah pongah Sasuke. Dia seenaknya nongkrong disini sementara suamiku sibuk menghandle kerjaannya." Tutur Karin.

"Dia bosnya, wajar sajalah." Sahut Ayumi. "Lihat Sasuke yang sekarang nempel banget ke Hinata tuh kek gak dipercaya gitu."

"Ya, si Uchiha Sinting Sasuke itu kena batunya."

"Uchiha Sasuke." Sasuke meralat seraya melempar delikan galak. "Aku kenal bosmu loh." Ujarnya mengancam.

"Cih. Hinata! Suamimu menyebalkan sekali." Karin mengadu pada Hinata.

"Memang begitu dia." Jawaban santai Hinata membuat tawa pecah. Apalagi raut Sasuke terlihat konyol semakin puaslah mereka melihatnya.

"Hanya Hinata yang berani menistakanmu, Sasuke." Gaara tergelak lepas.

"Ya, sejak pertemuan pertama Hinata sudah begitu."

Senyum miring Hinata membuat Sasuke mendengus sebal. Apapun tentang wanitanya memang memancingnya berekspresi berlebihan.

Sasuke pun jadi teringat pertemuannya dengan Hinata. Aparteman Gaara menjadi tempat mereka saling bertemu.

🍀🍀

Beberapa tahun lalu,

Kabar jalinan kasih Sakura dan Sasori  telah didengar Sasuke langsung oleh Sakura. Suara gadis tersebut begitu ceria kala mengatakan kabar tersebut tanpa tahu hatinya patah.

"Kau menyedihkan." Ejek Gaara melihat Sasuke terlihat kacau. "Pulang sana ! Jangan jadikan tempatku pelarian."

"..."

Gaara menarik nafas dalam lalu ikut duduk di sofa. "Kau merusak agenda kencanku tahu."

"Bilang saja kau gagal membawanya ke ranjangmu."

"Sialan." Bantal kecil Gaara layangkan mengenai tubuh Sasuke.

"Aku menginap disini." Putus Sasuke seenaknya. Dia pun berpindah ke ruangan yang biasa digunakan untuk bermain game atau sekedar menonton tv.

Sasuke membaringkan tubuh di atas karpet lembut seraya tangannya menekan tombol di remote untuk menyalakan televisi.

"Terserahlah." Gaara pasrah. Percuma mengusir manusia batu satu ini cuma buang-buang tenaga. "Hanya mengingatkan. Jangan bunuh diri disini aku tak mau apartemenku jadi angker."

"Hm."

"Susah bicara sama sadboy." Gumam Gaara meninggalkan pria yang cintanya bertepuk sebelah tangan.

Sasuke berada di tempat Gaara selama tiga hari dan yang dilakukannya hanya berleha-lehe. Tidur-makan-mandi.

Hingga di suatu sore seorang tamu bertandang dan kebetulan pemilik sah aparteman tidak ada.

Dua pasang mata berbeda warna saling memandang. Hingga akhirnya satu kalimat yang keluar dari si pemilik mata bening membuat tombol sadisnya menjadi on.

"Kau... selingkuhan Gaara."

"Hah ?" Sasuke mengurek telinga dengan jari telunjuk, sepertinya ia salah dengar tadi.

"Butuh berapa biar kau menjauh dari Gaara ?" Tanya Hinata dengan ekspresi datar. Kesan angkuh sengaja gadis itu berikan. Sungguh Hinata lelah mendengar curahan hati Matsuri tentang Gaara yang begini begitu.

"Apa tampang setampan aku terlihat seperti gigolo atau homo, hah !?" Sentak Sasuke dengan penuh menekanan.

"Aku tahu kok ada orang tampan naksirnya sama yang tampan juga." Balas Hinata tak takut. "Karena kau menginap disini. Matsuri selaku kekasih Gaara tersingkir. Menurutmu..."

"Tutup mulutmu !" Desisnya memotong tuduhan tak beradab tersebut.

Sasuke berusaha meredam gejolak emosinya. "Dengarkan aku, Nona sok tahu. Aku pewaris Uchiha grup, Uchiha Sasuke..."

"Sayang sekali keturunan Uchiha harus berhenti di dirimu." Celetuk Hinata.

"Maksudnya?" Rasanya baru kali ini Sasuke mendadak bego hadapi lawan bicara.

"Kan kau gay."

Astaga! Sasuke ingin berteriak pada wanita menyebalkan ini. Kenapa balik lagi ke topik itu ?!

Tak ingin kena serangan struk dadakan Sasuke menghubungi Gaara untuk memintanya pulang dengan membawa Matsuri tentunya.

Tatapan tidak bersahabat Sasuke berikan pada wanita bersurai indigo yang begitu santai menikmati teh hijau hasil buatannya sendiri.

"Tamu tidak tahu diri." Gumam Sasuke.

"Hei, Nona. Siapa namamu ?"

"Hyuuga Hinata."

"Ah !" Seketika Sasuke ngeh karena mata itu khas klan Hyuuga. Pantas saja dia menyebalkan sama seperti Hyuuga lain yang dikenal Sasuke.

"Aku akan tagih kata maaf darimu, Hyuuga."

"Hm."

Gaara dan Matsuri pun tiba. Sasuke segera menjelaskan situasi tidak menyenangkan yang dialaminya. Sedang penuduh justru santai dengan sesekali menguap bagai ocehan Sasuke itu dongeng pengantar tidur.

Sialnya lagi Gaara dan Matsuri menambah kekesalan Sasuke.
Dasar teman durhaka ! Gaara dan Matsuri justru tertawa keras. Bentakan Sasuke tidak mampu menghentikannya.

"Sial !" Umpat Sasuke.

Setengah jam kemudian suasana lebih kondusif apalagi wanita bermarga Hyuuga sudah meminta maaf meski tampang datarnya masih on.

"Pikiranmu suka nyeleneh ya, Hinata." Gaara mengacak surai Hinata lembut.

"Salahkan kekasihmu yang ambigu." Hinata melirik sinis pria berjuluk panda merah.

"Kok aku." Matsuri manyun. "Lagian si Uchiha betah banget ngapel di tempat Gaara ya... begitu deh pikiran aku traveling ke mana-mana."

"Kau dinistakan kekasihmu sendiri, Gaara." Ejek Sasuke.

"Kau pikir karena siapa!" Balas Gaara.

Hinata beranjak dari duduknya. Matsuri pun bertanya, "Mau kemana ?"

"Pulang. Sudah kelar drama GaaMatsu."

"Ya sudah aku ikut pulang juga."

"Kukira kau mau memastikan orientasi kekasihmu, Matsuri." Ujar Sasuke mendapat anggukan setuju dari Gaara.

Matsuri hanya membalas dengan mengacungkan jari tengahnya pada Sasuke.

🍀🍀


Berhubung bentar lagi lebaran, Aku ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri dan mohon maaf lahir batin.

Sekaligus aku mau libur dulu (berharap tidak kebablasan ngilang 😅)

Dan terakhir,
Always ! Aku sampaikan terimakasih buat yang sudah tinggalkan jejak dan mau ikutin rules/kebiasaan aku 😁

Ayrafa
11 Mei 2021

Only U  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang