DuaPuluhSatu

1.3K 236 15
                                    

Ramai, besok Up lagi :)

🍀🍀


Uchiha Sasuke hanya bisa diam sambil memeluk erat Hyuuga Hinata. Sasuke memang berharap melihat sosok dibalik topeng dingin ini, tapi bukan cara seperti ini. Tidak terbayang dalam benaknya tangis Hinata menyentil sudut hati Sasuke. Hinata yang dikenalnya bukan sosok seperti ini. Tubuh kecilnya bergetar. Wajah cantiknya basah air mata. Tatapan dinginnya berganti kesedihan yang tak terucapkan.

Sasuke tidak mengatakan apapun, hanya usapan dan dekapan yang diberikannya. Uchiha Sasuke tidak pandai merangkai kata apalagi untuk seorang wanita yang menangis.

Cukup lama Sasuke dan Hinata terduduk di dinginnya lantai koridor sepi hingga Sasuke merasakan deru nafas Hinata yang mulai teratur. Sasuke dengan mudah mengangkat Hinata. Wanita itu tertidur usai menangis hampir satu jam.

"Jangan merepotkanku untuk hal seperti ini, Hyuuga." Gumam Sasuke seraya memasuki tempat tinggal Hinata.

Ini kedua kalinya Sasuke memasuke ruang pribadi Hinata. Kamar dengan dominasi warna lilac ini terasa nyaman dengan aroma lavender memenuhinya. Perlahan Sasuke meletakkan tubuh Hinata di kasur, dia tarik selimut untuk memastikan wanita Hyuuga ini tidak kedinginan.

Ibu jari Sasuke terulur mengusap jejak air mata. Dalam diam Sasuke memperhatikan wajah terlelap Hinata.

Apa yang sudah kamu alami ? Sesakit apa hingga dalam tidurmu masih menangis ?

Malam itu Sasuke menemani Hinata hingga matahari menampakkan diri.

"Selamat pagi, Hyuuga. Aku pinjam dapurmu ya, hari ini aku yang masak." Ujar Sasuke begitu mendapati si pemilik dapur muncul. Sasuke lega melihat penampilan Hinata sudah segar dan.... tatapan datar itu kembali.

"Kamu...."

"Tidak perlu berterimakasih." Sela Sasuke. "Kita tetangga dekat. Sudah sepantasnya saling membantu. Ah, aku ini pandai menjaga rahasia kok. Tenang saja, Hyuuga." Oceh Sasuke.

"Aku tidak peduli itu." "Yang terpenting bereskan ruang tamuku."

"Hah? Ruang tamu ?"

"Aku yakin semalam kamu menjajah tempat itu. Selesai sarapan langsung bereskan ! Kali ini aku maafkan kelancanganmu."

Gigi Sasuke bergemeletuk mendengar apa yang terlontar dari wanita tersebut. "Dia...benar – benar."

Menahan rasa kesal Sasuke mengaduk nasi gorengnya dengan kasar. Suara kericuhan itu membuahkan delikan tajam Hinata.

Hancur sudah ekspektasi Sasuke akan respon malu – malu Hyuuga Hinata.

"Sia – sia aku bangun pagi – pagi. Lalu cari resep terbaik di internet untuknya." Gerutu Sasuke yang terdengar ke telinga Hinata.

"Aku tidak memintanya."

"Aku tahu." Ketus Sasuke.

"Telur ceplok atau dadar."

"Ceplok."

"Tawar atau asin."

"Asin."

Menyisihkan nasi gorengnya, Sasuke mulai menggoreng telur sesuai keinginan Hinata. Di percobaan pertama Sasuke gagal. Baru kedua kalinya Sasuke berhasil mematangkan telur ceplok untuk Hinata.

Masih berwajah masam Sasuke menghidangkan masakannya pada Hinata. "Telan semua meski tidak enak." Ujarnya.

"Terimakasih," Hinata menyunggingkan senyum tipis.

Only U  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang