TigaPuluhEnam

1.1K 84 2
                                    

Happy eid mubarok
Minal aidzin wal faizin


Chapter pendek!!!

🍁🍁

"Kenapa anak-anakku bercerai berai seperti ini, Fugaku ?" Hiashi bertanya dengan nada putus asa. "Hari tua yang aku harapkan penuh kebahagiaan ditemani anak dan cucu, bukan kesendirian dalam sepi," sambung Hiashi.

Hiashi ingin membahagiakan Hinata dan Hanabi tanpa mengabaikan Shion. Hiashi ingin memberi hak Shion tanpa menghancurkan hubungan Hiashi dengan dua putrinya yang lain. Karena, ketiganya darah daging Hyuuga Hiashi.

Semua tindakan Hiashi bagai makan buah simalakama, membela sebelah sini akan menyakiti disana, begitu sebaliknya.

Hiashi lelah dengan keadaan.

"Apa salah aku membiarkan anakku sendiri memakai margaku ?" Nama Hyuuga disematkan pada Shion membuat bungsu Hyuuga sampai dipuncak amarah.

"Aku memahami pemikiranmu sebagai ayah, Hiashi. Tidak ada Ayah yang tidak menyayangi darah dagingnya." Fugaku merasa iba melihat sahabat baiknya terjepit dalam pusaran menyesakkan.

"Tapi Hinata tidak mau memahaminya, Fugaku. Inikah ganjaran untuk kesalahanku di masalalu ?" Gurat lelah terlihat jelas. "Jika dulu Hinata bakal marah, kini putri kesayanganku memilih abai. Hinata didepanku tapi Hinata jauh dariku."

Fugaku tidak banyak memberi untaian kalimat penghibur untuk Hiashi.

Di mata Uchiha Fugaku, permasalahan tidak akan selesai selama masing - masing hanya melihat lewat kacamata kuda yang hanya melihat ke depan. Masing-masing memiliki kesalahan, Hiashi salah, iya. Begitu juga Hinata dan Hanabi. Hinata yang tidak mau melihat usaha Hiashi untuk merekatkan kembali hubungan ayah dan anak. Hanabi dilahap kecewa dan marah memutuskan pergi, tidak mengizinkan Hiashi tahu keberadaannya.

Tidak sekali Fugaku atau Mikoto memberi nasihat pada Hinata, tidak sekali Fugaku atau Mikoto mengingatkan Hinata untuk kembali membuka hati pada Hiashi. Fugaku menakuti Hinata mengenai kematian. Jika Hyuuga Hiashi tidak diberi umur panjang, dan Hinata masih menaruh dinding pembatas. Penyesalan seumur hidup akan Hinata rasakan. Fugaku tidak ingin menantu kesayangannya merasakan hal tersebut.

"Dulu, tidak seharusnya aku membiarkan wanita gila itu berada di negara ini. Harusnya aku mengirimnya jauh saat tahu kehamilannya." Racau Hiashi. Fugaku mencoba menenangkan Hiashi.

"Wanita gila itu.... benar-benar. Aku tidak tahu lagi menangani wanita itu selain menghabisi nyawanya." Geram Hiashi.

"Apa Terumi Mei kembali berbuat sesuatu," Fugaku bertanya. Hiashi mengiyakan.

"Terumi Mei benar-benar gila. Obsesinya padaku tidak berkurang,"

"Dia memalsukan dataku, memasukkan formulir pernikahan atas namaku dengannya."

"APA !?!"

"Aku sudah mengajukan pembatalan pernikahan karena data palsu."

"Dia....sangat terobsesi padamu, Hiashi." Fugaku sampai merinding mendengar kegilaan wanita yang mengatasnamakan cinta.

Hyuuga Hiashi masih ingat ucapan Terumi Mei saat wanita tersebut memberitahu kehamilannya.

"Aku sangat bahagia, Hiashi-kun. Bayi ini merupakan perpaduanku dan dirimu."

Hiashi dihantam perasaan bersalah, kesalahan satu malam membuahkan hasil. Tetapi, Hiashi tidak berniat memerintahkan Terumi Mei menggugurkan kandungannya. Hiashi tidak sampai hati membunuh calon anaknya. Terlepas dari kehadirannya yang tidak diharapkan, bayi itu suci, tidak sepantasnya Hiashi merenggut hidup sang bayi.

"Kau boleh membesarkan bayi itu. Aku akan bertanggungjawab secara materi, selebihnya, jauhkan anak itu dari hidupku." Kata Hiashi setelah diam cukup lama.

"Tidak bisa !! Bayi ini Hyuuga, bayiku punya hak yang sama dengan keturunanmu dengan Hikari." Tolak Terumi Mei cepat.

"Dia anak di luar nikah, Terumi Mei."

"Tetap saja dia hasil dari benihmu !!"

"Kenapa.... Kenapa kau begitu keras kepala ?"

Tidak bisakah wanita ini mempermudah semuanya ?!

"Karena aku mencintaimu, Hiashi-kun."

Hiashi tentu saja tahu perasaan Terumi Mei, hanya saja Hiashi memilih mengabaikannya.

"Aku ingin dekat denganmu makanya aku mendekati Hikari. Aku ingin merebut tempat Hikari, tapi sebelum kulakukan Hikari sudah meninggal. Sekarang, Hikari pergi, ini kesempatan aku memilikimu, kan, Hiashi-kun."

"KAU GILA!!!"

Ada yang salah dengan otak Terumi Mei.

"Mencintaimu membuatku gila, Hiashi-kun. Padahal aku yang pertama kali bertemu dengan Hiashi-kun, aku memperhatikanmu dari kejauhan, tapi hatiku dipatahkan olehmu yang memilih bersama Hikari. Aku hancur olehmu, Hiashi-kun."

"Jangan keras kepala, Terumi Mei !"

"Bukan aku tapi kau yang keras kepala. Aku hamil, anakmu, buah hati kita. Tidakkah kau berniat menikahiku agar anak ini tidak jadi anak tidak sahmu."

🍁🍁

23 April 2023

Only U  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang