Sebelas

2.1K 260 26
                                    

🍁🍁

"Kali ini apa lagi ?" Tanya Hinata begitu Sasuke menutup sambungan telepon dengan Sakura setelah sebelumnya suami Sakura yang menghubungi Sasuke.

"Bertengkar." Jawab Sasuke. "Dia minta aku menemuinya tapi aku menolak."

"Aku lihat mereka baik-baik saja."

"Kita orang luar cuma melihat di permukaan tak ada yang tahu keadaan mereka sebenarnya selain mereka sendiri."

Sasuke menarik pelan istrinya untuk duduk di pangkuannya. Lalu ia menyembunyikan wajah di ceruk leher Hinata. Aroma manis candu untuknya memenuhi indra penciumannya.

"Sasu."

"Ini waktu berharga buat kita berduaan, sayang. Aku malas membicarakan orang lain." Bibir Sasuke mengecup dagu lalu berakhir di bibir Hinata. "Bagaimana bicarakan kegiatan kita hari ini saja ?"

"Baiklah." Hinata menurut. Jam-jam segini Sasuke pasti ingin dimanja olehnya. Cukup siang hari perhatian Hinata terbagi untuk putranya.

"Aku masih disibukan buat launching produk terbaru. Syukurnya tim aku sedang dalam performa baik jadi human error cuma sedikit."

"Mereka takut kamu bantai sayang."

"Mereka salah jelas aku bantai."

"Sadis."

"Kamu masokis ?" Canda Hinata membuahkan gigitan gemas dari suaminya. "Vampir!" Pekiknya seraya menjauhkan wajah Sasuke dari lehernya.

"O, malam ini cosplay jadi vampir?" Sasuke menaik-naikkan alisnya.

"Dasar ! Kenapa semua hal selalu bermuara ke urusan ranjang sih." Ketus Hinata. Berbeda dengan perkataannya tangan Hinata justru menyentuh lembut wajah rupawan suaminya.

"Memang kamu tidak berpikir ke arah sana." Goda Sasuke menikmati perjalanan tangannya di balik baju tidur Hinata.

"Ya... y-ya... s-sedikit." Aku Hinata membuat Sasuke terkekeh pelan. "Aku  ketularan mesum kamu."

"Iya. Kata orang yang kemarin nyerang duluan."

"Sasu !" Kali ini Hinata mencubit dua pipi bersih Sasuke. Lalu dipaksa tangan nakal Sasuke keluar dari bajunya.

"Hei, tega sekali kamu menghentikan tangan lihai aku bermain."

"Main saja sendiri."

"Eman-eman benih aku terbuang sia-sia dong."

"Terserah."

"Mommy ! Daddy !" Teriak Kei dengan menggedor pintu kamar orangtuanya. Refleks Sasuke menghela nafas tahu ujungnya bakal kemana.

"Kei." Hinata beranjak dari pangkuan Sasuke untuk membukakan pintu tersebut.

"Ada apa, nak ?" Hinata tanpa pikir panjang membawa tubuh anaknya dalam gendongan.

"Mimpi jahat..." Kei merengek. "Tidul cama Mommy."

"Anakku baik sekali mencegah Mommy Daddy kelelahan karena bermain makanya ganggu terus." Gumam Sasuke pelan dengan menekankan kata main.

"Ya sudah, sayang. Tidurkan Kei di tengah kita." Putus Sasuke enggan mendebat.

Malam ini pun Sasuke gagal bercumbu mesra dengan istrinya.

Only U  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang