1

40.7K 1.4K 9
                                    

"Pagi mba Sylviee"
"Halo pagi mba! Wah lagi happy nih ya kayaknya"
Karyawan dan pelayan dicafe menyapaku dengan ramah. Atau menggoda?

Aku berjalan menelusuri Bits n' Bites Cafe di pagi hari dengan senyuman yang sudah terpasang diwajahku semenjak aku membuka pintu cafe ini. Ini baru bulan kedua aku berhasil 'menjabat' sebagai manager di cafe ini.

Penghasilanku yah... Bisa dibilang cukup untuk saat ini. Aku tidak punya tanggungan apa-apa. Orang tuaku sudah tiada... Aku anak tunggal. Aku tidak punya siapa2 lagi semenjak tahun lalu. Kedua orang tuaku menjadi korban kecelakaan kereta.
Sudahlah.. Aku tidak ingin membicarakannya.

Aku berjalan memasuki ruangan kerjaku yang mempunyai tulisan 'Manager Office' dibelakamg dapur. Aku meletakkan tasku dan mulai mengganti flatshoesku menjadi high heels.

*Tok..tok..tokk*

"Iya masuk..." Aku menjawab ketukan pintu kerjaku.
"Eh.. Itu mba, pelayan yang baru itu sudah dateng." Kata Filly, salah satu pelayan yang cukup akrab denganku.
"Oh yasudah bagus, suruh dia langsung ganti seragam terus kamu kasih arahannya. Nanti saya saja yang samperin dia."

Aku bergegas dan segera keluar dari kantorku. Aku memeriksa pelayan-pelayan dan juru masak serta office boy yang sudah absen. Bagus! Semuanya sudah datang dan tidak ada yang telat.

**

Sekarang sudah pukul 8 malam dan aku sudah mulai pegal mengenakan high heels ini. Wajar saja, ini hari minggu jadi pelanggan berdatangan terus menerus.

Asal kalian tau, aku bukan tipe manager yang hanya duduk santai di balik meja dari pagi hingga malam. Aku selalu membantu didapur sebisaku dan membantu melayani pelanggan-pelanggan.

*PRAANGG*

Aku terkejut saat hendak jalan kembali ke kantorku karena suara nyaring tersebut. Aku segera berjalan keluar dan melihat apa yang terjadi.

Ya Tuhan.... Tidak lagi...
Hani pasti berulah kembali. Hani adalah salah satu pelayan di cafe ini yang ceroboh. Dalam dua bulan aku menjabat sebagai manager, ini sudah kali ketiga dia menjatuhkan nampan didepan pelanggan.

"Ah! Sialan..." Aku melihat lelaki tersebut menggerutu dan segera menghampirinya, tapi Hani sudah duluan membungkukkan badan dan meminta maaf.

"Panggil manager lo! Gimana sih kok ceroboh banget lo kerja. Basah nih baju gue. Lengket semua!" Lelaki tersebut berbicara dengan nada tinggi, untung saja saat ini tidak ada terlalu banyak pelanggan sehingga kejadian memalukan ini tidak menjadi sorotan banyak mata.

"Saya manager disini, saya minta maaf pak atas kecerobohan pegawai kami. Kami benar-benar minta maaf." Aku berbicara dengan sehalus mungkin, padahal aku sudah jengkel dengan cara bicaranya yang songong ini.

"Eh mba, pelayan kayak gini kok dipertahanin sih. Lain kali, lebih ketat dong milih pegawai. Gak professional banget. Masukin masa percobaan aja mendingan pelayan satu ini!" Lelaki tersebut berkata sambil menunjuk ke arah Hani.

"I-iya pak. Saya minta maaf, saya akan lebih tegas lain kali. Barangkali ada yang bisa saya bantu pak?" Aku menawarkan perdamaian.

"Percuma mba, gak ada yang bisa dibantu. Abis nanti gaji mba kalo saya suruh ganti jas saya." Ucapnya dengan angkuh lalu pergi dari cafe sambil menarik gadis yang ia bawa bersamanya.

"Hani, kekantor saya. Suruh yang lain bersihin ini." Aku berjalan sambil menggelengkan kepala.

Ada ya orang songong seperta cowo tadi? Ganteng sih! Ganteng banget malahan. Dari cara dia berpakaian saja sudah ketara kalau dia orang kaya. Tapi percuma tajir kalo songong! Bikin illfeel! Haduhhh udah malem gini ada aja kejadian.

*tok.. Tokk... Tok*

"Masuk" aku menjawab dengan singkat. Aku sudah terlalu lelah.

"Mba Sylvie..." Hani menyebut namaku dengan ragu-ragu.

"Duduk aja Han.." Aku berkata dengan pelan. Aku tidak tega marah dengan Hani.

"Mba saya minta maaf, saya tau ini udah kejadian yang ketiga kali. Tapi saya benar-benar gak sengaja mba kali ini. Mas-mas tadi berdiri dan mutar badannya, saya juga berjalan kearah yang sama dengan dia. Jadi gitu deh.." Hani menjelaskan dengan ketakutan yang terlihat jelas di suaranya.

"Mba ngerti han, tapi kamu tau kan peraturannya? Tiga kali kejadian begini dan kamu harus keluar. Tapi mba kasih toleransi deh, kamu mba masukin masa trial ya?"

"Iya mba gapapa! Makasih ya mba"

"Trial kamu 1 bulan ya hani. Kalo dalam waktu 1 bulan kamu membuat masalah lagi, kamu harus keluar."

"Iya mba siap mba! Makasih ya mba"

Hani berdiri dan wajahnya menunjukkan rasa bersyukur. Dia berjalan keluar kantorku sedikit bersemangat.

Aku tidak tega jika aku memecat Hani. Dia hanya anak kuliahan yang menerima beasiswa, dan pekerjaannya disini semata-mata untuk uang makan dia sehari-hari.

**

Aku berjalan ke halte bus terdekat. High heelsku sudah aku ganti dengan flatshoes bututku. Flastshoes ini sudah tiga tahun bersamaku. Aku tidak ingin membuang-buang uang untuk membeli berbagai macam sepatu.

Jalanan pada malam hari ini sedang becek. Hujan deras baru saja berehtni, jadi banyak genangan air dijalanan yang berlubang.

*BYUURR*

"SIAALAAAANNNN!" Aku reflek berteriak saat melihat mobil mewah yang melaju cepat menyipratkan air kotor dari genangan air ke setengah tubuhku. Sekarang tubuhku basah karena air kotor!

"Dasar mobil sialan sialan sialan!"
Huffttt... Aku bete banget! Ya Tuhan kenapa apes banget sih!

"Eh mba maaf ya mba..." Suara seorang lelaki mendekat saat aku sedang membersihkan kakiku dari tanah-tanah berpasir.

Aku mendongak dan mendapatkan pemandangan yang berhasil membuatku terkejut..

"Loh?! Oh lo!? Lo lagi lo lagi elah.." Aku mendengus kesal lalu melanjutkan membersihkan rokku.

"Ini mba manager cafe bits n bites ya? Sorry ya gue gak sengaja lagi buru-buru soalnya" ucap lelaki itu, yang ternyata adalah pria angkuh yang marah-marah di cafe tadi.

"Ya. Kalo buru-buru kenapa sekarang malah turun nyamperin saya" sumpah deh ya nih mas-mas ngeselin banget!

I AM SYLVIE (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang