3

22.6K 1.1K 12
                                    

Ketika aku baru saja mengunci layar iPhoneku, tiba-tiba ada notifikasi dari line

'Adam Pradipta : Udah tidur pasti ya? goodnight, have a nice dream.'

Hah!! Dapet juga dia id line aku. Hmmm tapi bagusdeh dia udah ngira aku tidur. Biarin aja gausah dibales cowo gak jelas kayak dia ini.

Namanya Adam Pradipta ya? Ihhh cari instagramnya ah siapa tau ada. Mau stalk nih bocah.

Akupun membuka aplikasi instagram dan mulai mengetik nama bocah tersebut di kolom search. Found it!
Hmmm fotonya cuma ada 10, tapi followersnya ada 2k !

Eksis juga ni bocah, photogenic pula. Beberapa dari fotonya adalah foto dia di Maldives. Wahhhh pemandangan + orang yang difoto benar-benar menyegarkan mata!
Eh nih otak mulai liar deh pikirannya. Kacau... Mending tidur aja ah.

**

Hari kamis ini aku izin tidak masuk kerja. Sudah pukul 10 pagi dan aku tidak keluar dari kost-kostan. Aku menggigil dan flu. Untung saja tidak disertai batuk huhu.

Oh ya soal si Adam, aku tidak membalas linenya yang tidak jelas itu. Sungguh merepotkan kalau harus berhubungan dengan bocah labil itu.

*krekk*

"Viiii?"

"Gue dikamar Tris.. Sini aja.." Kurasa Tristan sudah mulai menyadari cemas denganku hoho... Secara, dari semalam aku tidak merespon obrolannya sama sekali. Kepalaku terasa terlalu berat semalam.

"Vi kok lo bisa sakit gini sih? Gila kusut banget muka lo," tristan membawa bungkusan.

"Itu apa tan? Makanan ya? Mau dong." Aku benar-benar kelaparan sekarang.

"Iya nih gue beliin bubur ayam buat lo. Dari semalem lo pucet jadi gue nebak kalo lo sakit. Kan bener aja pagi ini lo gak kerja. Yaudah gue siapin ya di meja makan. Lo cuci muka sana, iler lo udah kayak aliran sungai," Tristan berceloteh sambil berjalan kearah dapurku yang sangat sederhana.

Setelah cuci muka, aku keluar dengan masih mengenakan piyamaku yang berwarna putih. Rambutku berantakan seperti nenek lampir.

"Hihhhhhh lo 11-12 deh sama tante kunti," tristan menatapku ngeri.

"Yeee masa mau sarapan ditempat sendiri gue harus dandan. Lagian gue males banget," aku menyantap bubur yang sejujurnya tidak terasa dimulutku, karena hidungku mampat.

"Kantung mata lo tuh kayak panda deh lo, semalem tidur jam berapa?"

"Jam 2 malem, gila kan?" Aku berbicara dengan bubur yang masih memenuhi mulutku.

"BAH! Biasa aja sih sebenernya... Tapi buat ukuran orang kebo kayak lo yang jam 9 udah ngantuk berat, ya itu termasuk hebat hahaha," Tristan tertawa setelah merasa puas meledekku. Hmm awas aja ya!

*tokk..tokk..tok..*

Suara ketukan dipintu menghentikan canda tawaku bersama Tristan.

"Yoo masuk aja gak dikunci," jawabku dengan enteng. Toh palingan cuma anak kostan.

"Lo sakit?" Suara ngebass itu memghentikan aktivitas sarapanku.

"KOK LO KESINI SIH?!" Aku kaget melihat kehadiran Adam! Si bocah tengil itu!

"Ya lo gak bales line gue. Tadi gue samperin ke cafe tapi katanya lo izin sakit. Lo kacau banget. Ayok ke rumah sakit sekarang." Adam si bocah itu berjalan menghampiriku. Aku adalah salah satu perempuan yang beruntung pagi-pagi disamperin oleh cowo tampan... Tapi brondong

"Eh apa-apaan!? Gue gak mau," aku berjalan meletakkan mangkuk ke tempat cuci piring.

"Lo siapanya Sylvie?" Tristan bertanya kepada Adam dengan tatapan yang tajam. Waduh..

I AM SYLVIE (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang