4

20.9K 1K 13
                                    

Fyuuuhh~~~

Aku menghempaskan tubuhku dikursi empuk beroda didalam kantor manager. Lelah, bahkan hari ini aku harus ikut mencuci piring karena hanya satu tukang cuci yang masuk. Aku tidak betah melihat cucian menumpuk sementara pelanggan berdatangan.

Tanganku bahkan sampai keriput karena hampir setengah jam terkena air dan sabun cuci piring. Oh ya aku line-an loh dengan Adam.

*line*

Hehehe baru diomongin, orangnya udah ngechat nih

Adam Pradipta : Nanti lo gue jemput ya?

Sylvie N. : hmm boleh gak ya?

Hahahhaa jujur, semenjak kejadian rumah sakit itu, aku belakangan ini suka kepikiran bocah tengil ini. Pikiranku mulai terbuka untuk berteman dengannya. Aku ingin mengenalnya lebih jauh. Dia sepertinya.... Perhatian

Adam Pradipta : boleh dong boleh dong. Ya ya ya?

Sylvie N : iya tapi awas aja kalo gue harus nunggu lo jemput lebih lama dari nunggu bus !

Adam Pradipta : wah oke tenang aja nyonya!

Sylvie N : hahahha dasar bocah

Adam Pradipta : hmmmmm

Bah! Ngapa tuh anak tiba-tiba balesnya hmm? Bocah ya bocah hahaha.

Semenjak aku memberi pertanda 'welcome' terhadap Adam, aku merasa sedikit terhibur dengan hidupku yang tadinya 'gini-gini' aja.

**

Jam 9 malam aku sudah diizinkan pulang, karena sedang ada boss. Aku selalu pulang lebih dulu kalau boss datang. Paling aku hanya menetap selama satu jam untuk memberikan laporan-laporan. Bossku adalah seorang wanita yang sangat berhasil dan walaupun sudah berumur juga dia terlihat awet muda. Sangat cantik. Aku biasa memanggilnya Bu Jasmine. Kalau aku tebak, dia adalah seorang yang blasteran.

Sebelum aku keluar dari cafe, aku ngeline Adam untuk memberi tahunya.

Sylvie N : gue udah pulang sekarang. Kalo kelamaan gue cari taxi.

Adam Pradipta : Eh? Kok cepet? Yah lo mah curang ngasih taunya mendadak.

Sylvie N : ya boss gue jg dtgnya mendadak

Adam Pradipta : Oiya deng. Ok tunggu didpn cafe aja.

Sylvie N : ok.

15 menit kemudian dia sudah ada dihadapanku dengan rambut yang berantakan. Sebenarnya apa yang dia abis dari mana sih?

"Lo udah makan belum?" Tanya Adam kepadaku dengan wajah ceria. Kenapa dengan bocah ini?

"Belum sih, tapi gak terlalu laper. Kenapa? Lo laper? Lo mau makan?" Tanyaku dengan cuek.

"Ya gue sih laper. Dan berhubung lo belum makan, LO HARUS MAKAN."

"Gak. Udah jam segini masa mau makan. Makin berlemak nanti gue ini," aku mendengus sebal teringat lemak perut dan paha yang mengejek ini.

"Apa lagi yang mau lo kurusin? Jempol kaki lo?" Dia tersenyum mengejek.

Ehhhhhh sialan ya ni bocah.

"Eh asal ngomong lo dasar bocah"

"Hah? Apa? Lo manggil gue bocah? Sebenernya yang bocah itu lo. Bukan gue."

"Ya iyalah jelas lo bocah. Anak kuliahan labil kayak lo ini pantesnya dipanggil bocah." Aku meliriknya sekilas dan terpajang ekspresi tidak percaya dimukanya.

I AM SYLVIE (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang