"Morning. Eh?! Eh apa-apaan itu mau kerja apa clubbing?" Adam ngomel saat melihatku masuk kedalam mobilnya. Aku sudah berjanji mengizinkannya menjemputku pagi ini.
"Clubbing apanya dam? Udah jangan bawel nanti gue telat absen bisa dipecat sama boss gue!" Aku mulai panik karena jika 40 menit lagi aku tidak absen, bisa-bisa aku telat.
"Itu rok apasih ketat pendek banget gitu? Ngegoda iman tau gak?"
"Ih bawel banget sih lo. Mau-mau gue dong pake rok gimana. Bossy banget deh. Udag jalan sekarang! Kalo lo gak jalan, gue nebeng Tristan nih!" Ancamanku berhasil membuatnya melajukan mobilnya.
Aneh. Apa dia marah? Apa dia ngambek? Selama perjalanan dia mengemudikan mobilnya dengan emosi. Klaksonnya dari tadi membuat orang mengira dia kebelat BAB aku yakin itu. Dia bahkan tidak berkata apapun selama di perjalanan. Dia bahkan tidak menjahiliku. Ada apa? Hanya karena rok?
Sesampainya didepan cafe, aku turun tergesa-gesa dari mobil.
"Thanks ya Dam. Lo kenapa sih?" Aku bertanya sambil menahan pintu mobilnya.
"Gue gapapa. Udah tutup pintunya. Nanti gue bisa telat ngantor." Jawabnya singkat.
Hmmm kenapa cowo satu ini. Akupun menutup pintu mobilnya dan Whoossshhhh~~ 2 detik kemudian mobilnya melaju kencang. Aku salah apa sih?
Selama bekerja sebenarnya hari ini aku tergolong tidak sibuk, dan entah mengapa aku kepikiran dengan Adam. Aku gengsi mau ngeline dia duluan jadi aku sengaja menunggu dia memulai. Malu loh malu. Tapi mauuuu
**
Adam POV
"Pak, klien dari perusahaan yang kemarin sudah datang untuk penandatanganan kontrak kerjasama. Beliau sudah di ruang meeting." Luna, asistenku berkata dengan gugup.
Mengapa gugup? Karena dari tadi aku emosi! Aku masih emosi dengan Sylvie. Bagainana dia tidak peka terhadap kemauanku? Sudah tau aku tidak suka penampilannya yang menarik perhatian lelaki itu.
Baru kali ini aku bertemu perempuan tidak peka. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana untuk merebut perhatian gadis ini. Sudah aku diamkan dengan cara tidak menghubunginya, tapi masa dia tidak menghubungiku sama sekali?
**
Sylvie POV
Sudah waktunya aku pulang, jujur saja aku merasa sepi tidak ada yang meramaikan ponselku seperti biasa. Mungkin aku harus menghubunginya..
Sylvie N : Adam? Lo gapapa kan?
5 menit... 10 menit... 15 menit... 20 menit..... AARRGHH ngambek apa?
Aku memutuskan untuk memasukkan ponselku ke dalam tas tanpa memikirkan Adam. Cih, lagipula buat apa aku cemas kalau dia ngambek sama aku? Pacarnya juga bukan, apalagi nyokapnya.
Sesampainya didalam kamar kostan, aku segera mandi karena gerah. Saat aku sudah selesai mandi, aku baru teringat dengan ponselku.
6 notifikasi line, 3 missed calls. Semua. Dari. Adam. Great!Adam Pradipta : Gue gapapa.
Adam Pradipta : lo udah pulang?
Adam Pradipta : Kemana sih.
Adam Pradipta : Angkat telfon knp.
Adam Pradipta : oooyyyyyyyyAku tersenyum geli melihat pesan dari Adam. Tadi dia seharian menghilang tanpa kabar, dan sekarang dia gupek mencariku. Sungguh labil.
Ringtone ponselku berbunyi ketika aku baru saja mengetik balasan untuk linenya. Ternyata Adamlah yang menelfon.
"Halo ada apa dam?" Aku dengan santai menjawab telfonnya.
"SYLVIE! Ada apa? Ada apa lo bilang? Gila kali lo ya. Ngilang gitu aja. Gue sempet cemas mikir takut lo kenapa-kenapa. Pulang kok gak ngabarin gue sih, biar gue jemput. Sekarang dimana?" Tanyanya dengan panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM SYLVIE (completed)
Romansa'Aku melirik kewajah cowo yang ada disampingku. Mukanya sangat muda... Baby face banget sih!? Jangan-jangan dia masih 20 tahun!? JANGAN BILANG DIA ANAK KULIAHAN?! YaTuhan malu bukan main lagi kalo jalan sama anak yang masih kuliahan begini. Berart...