8. Sweet Chaos (pt. 1)

670 143 56
                                        

🌻 Bagian Delapan - Sweet Chaos part 1 🌻



Sekilas memang tidak ada yang istimewa dari penampilan bocah berusia lima tahun itu. Wajahnya memang bisa disebut imut dan menggemaskan. Namun, perilakunya sangat jauh berbeda dibandingkan dengan apa yang terlihat.

"Yuan, sudah bunda katakan jangan main di atas pohon, Nak. Nanti kamu bisa jatuh," ucap salah seorang wanita dewasa yang merupakan ibu dari bocah tersebut.

"Gak akan kok, Bunda. Yuan pasti gak akan jatuh," teriak bocah itu dari atas pohon.

Mata bulatnya bergerak liar mengamati gerak-gerik seseorang dari jendela rumah yang terletak di samping rumah orang tuanya.

"Yuan, bunda mohon turun sekarang, Sayang," bujuk sang ibu.

Bocah itu memilih untuk tidak peduli dan tetap meneruskan kegiatannya, yaitu mengamati Heejin, bocah perempuan berusia delapan tahun yang merupakan putri dari pasangan Jung Jaehyun bersama Lee Taeyong.

"Apa yang sedang kau lakukan di situ, Bocah?"

Suara bariton yang sangat Yuan kenali sebagai suara ayahnya tiba-tiba membuat tubuhnya kaku. Dari atas pohon, ia bisa melihat dengan jelas sosok ayahnya yang sudah berdiri tegap di samping sang ibu. Gurat kelelahan terpancar dari wajah tampan ayahnya ketika mengetahui Yuan masih tetap berdiam diri di atas pohon meski sudah beberapa kali sang ibu memperingatinya untuk segera turun.

"Apa yang kau tunggu? Cepat turun sekarang atau ayah yang akan memaksamu turun!" perintah sang ayah tegas.

Yuan menurut. Bocah itu bergegas turun dari atas pohon. Tanpa menunggu lama, kini ia sudah berdiri tepat di depan kedua orang tuanya.

"Ada yang ingin kau katakan, Park Yuan?" tanya Chanyeol mengintimidasi.

Pria berusia tiga puluh empat tahun itu memijat pelipisnya pelan, mencoba menghilangkan ketegangan di wajahnya ketika melihat putra sulungnya itu malah menyembunyikan diri di balik tubuh Kyungsoo.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau suka sekali membuat bundamu khawatir? Demi Tuhan, itu sangat berbahaya!"

Intonasi suara Chanyeol meninggi. Ia benar-benar tak bisa menyembunyikan ketegangan yang tercetak permanen di wajahnya.

"Maafkan Yuan, Ayah. Y-yuan mengaku salah..." lirih Yuan. Kepala bocah itu menunduk dalam, tak berani bertatapan langsung dengan Chanyeol.

"Kau tahu betapa frustrasinya bunda ketika mengetahui kebiasaan barumu itu?" Chanyeol kembali bertanya penuh penekanan. Netranya yang kelam bersiborok dengan mata jernih putranya yang lebih dominan mirip dengan mata milik Kyungsoo.

"A-aku cuma ingin melihat wajah Kak H-heejin, Ayah," bisik Yuan pelan. Kedua tangan mungilnya meremas pakaian Kyungsoo dari belakang.

"Kalau hanya mau melihat Heejin kenapa harus memanjat pohon segala, hm? 'Kan Yuan bisa langsung mengunjungi rumahnya," suara lembut Kyungsoo membalas ucapan Yuan. Satu tangannya bergerak mengelus rambut Yuan yang acak-acakan.

"Y-yuan malu bunda ..."

"Kenapa harus malu, Sayang?"

"Yuan... Yuan cinta Kak Heejin!"

Yuan kemudian berlari meninggalkan kedua orang tuanya yang masih berdiri mematung di halaman rumah.

Sudah dipastikan,

Drama.

Ini adalah drama.

Untung saja Chanyeol sudah kebal terhadap tingkah ajaib Yuan, jadi ia tak ingin ambil pusing dengan ocehan itu.

Mr. GalbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang