12. Selection

598 142 64
                                        

🌻 Bagian Dua Belas - Pilihan 🌻



"Ini yang namanya Dean. Dia temannya Pak Chanyeol," ucap Kyungsoo sembari menunjukkan foto Dean kepada sang ayah.

"Tidak mungkin!"

Kris merebut ponselnya secara paksa dari tangan Kyungsoo kemudian mengamati wajah Dean dengan saksama. Lalu, ia pun melirik ke arah putri semata wayangnya yang tengah menatapnya heran. Mata Kris mengerjap tak percaya.

"Sejak kapan kau memiliki kembaran, Kyungsoo?"

Alis Kyungsoo terangkat sebelah setelah mendengar penuturan Kris.

"Kembaran apa? Memangnya aku punya kembaran?" Kyungsoo menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

"Wajah si Dean ini sangat mirip sekali denganmu! Papi bahkan sampai merasa kalau pria ini merupakan dirimu versi maskulin."

"Papi bicara apa, sih?" Kyungsoo mendengkus, menatap wajah Kris dengan ekspresi yang ditekuk.

"Fix, papi harus bertemu dengannya saat ini juga! Sudah lama sekali papi menginginkan kehadiran seorang putra yang mungkin bisa lebih berguna daripada anak kandungku sendiri. Sudah ya, papi harus mencari Dean sementara kau harus tetap berada di sini dan jangan mencoba untuk kabur! Jadilah gadis yang baik," jelas Kris dengan semangat menggebu. Pria paruh baya itu keluar dari ruang kamar inap anaknya.

Kyungsoo mendelik, ia memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Gadis itu merutuki sikap sang ayah yang menurutnya begitu nyeleneh dan sangat tidak Kris.

"Gue harap ada yang bersedia memberi gue papi baru, yang lebih manusiawi."





"Antara aku dan Kyungsoo, mana yang akan kau pilih?"

Saat ini Chanyeol tengah dihadapi dalam posisi yang sulit. Jika ia memilih Dean, tidak menutup kemungkinan kalau pria itu akan semakin jatuh ke dalam kubangan dosa besar yang akan ia tanggung di sepanjang hidupnya. Tetapi, jika ia memilih Kyungsoo, maka Dean pasti akan membenci serta menjauhinya.

Chanyeol adalah pria yang terlalu baik, bertanggung jawab dan memiliki pendirian yang teguh. Ia tidak pernah mengatakan kebohongan terhadap orang-orang yang sangat ia sayangi. Dan pria baik seperti Chanyeol, telah lama harus mengorbankan kebahagiaannya demi Dean.

"Dean," Chanyeol menatap wajah sendu Dean dengan lembut. Sebelum ia kembali berujar, kedua tangannya meraih tangan Dean lalu menggenggamnya, "Jika aku memberimu pilihan, mana yang akan kau pilih. Aku atau Tuhan?"

Dean tertegun. Ia tak pernah melihat ekspresi tenang Chanyeol yang diselimuti oleh amarah. Selama ini pria itu selalu berusaha mengendalikan emosinya dengan tetap bersikap lembut. Dean tidak bodoh, sebelumnya ia dan Chanyeol tidak pernah melakukan perdebatan yang jauh lebih serius daripada hari ini.

"Jika kau memilih Tuhan, maka kau harus melenyapkan perasaan cintamu padaku. Dan apabila kau memilihku, itu berarti kau telah mengkhianati Tuhan dengan perilakumu yang menyimpang. Semua pilihan ada di tanganmu, dan sebagai sahabat aku hanya bisa mengingatkan. Aku memang menyanyangimu, sangat-sangat menyayangimu, tapi rasa sayangku kepadamu tidak pernah lebih dari rasa sayang terhadap seorang adik. Kau sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri, sama halnya dengan Sehun dan juga Kai. Aku tidak bisa menuruti permintaanmu, sampai kapan pun. Aku tahu perkataanku ini pasti akan sangat menyakiti perasaanmu, maka dari itu aku ingin meminta maaf. Aku tidak bisa membiarkan perasaanmu terus berkembang. Satu-satunya jalan yang harus kau tempuh sekarang adalah, kau harus melupakanku, Dean. Ini semua demi kebaikan kita, terutama kau."

Chanyeol tiba-tiba teringat dengan Kyungsoo. Wajah manis gadis itu mendadak memenuhi pikirannya. Entah mengapa, ia semakin merasa yakin akan pilihannya itu.

Mr. GalbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang