16. Jealousy

606 133 127
                                        

🌻 Bagian Enam Belas - Cemburu 🌻



Kyungsoo menguap sambil sesekali mengusap tengkuknya yang terasa pegal. Setelah kehebohan yang sebagian besar disebabkan oleh Chanyeol, suasana di dalam kelas menjadi sangat memuakkan. Bagaimana tidak? Para gadis itu terus-terusan menggoda dengan menanyai ini dan itu kepada Chanyeol. Kyungsoo tentu saja geram, namun ia berusaha untuk tetap bersabar meski dalam hati ia merasa dongkol.

Sesekali Chanyeol mencuri pandang ke arah Kyungsoo, senyumannya tertahan ketika melihat raut bosan yang terpancar dari wajah gadisnya. Chanyeol semakin bersemangat mengerjai gadis itu sebab ia suka melihat Kyungsoo cemburu.

"Pak, kenapa sih bapak kok bisa berakhir menjadi guru? Bukannya hidup menjadi idol itu lebih menyenangkan dan juga menjanjikan?"

Sejeong mulai berani buka suara setelah beberapa saat terdiam. Ia sangat penasaran terhadap reaksi Kyungsoo karena ketika Sejeong melihat teman-temannya yang lain begitu bersemangat menyambut Chanyeol sebagai guru pengganti mereka, justru Kyungsoo bersikap sebaliknya. Gadis itu tampak tidak suka akan kehadiran Chanyeol.

"Kepo banget lo."

Yang menjawab bukan Chanyeol, melainkan Kyungsoo.

"Suka-suka dia lah mau jadi guru atau mau jadi presiden sekali pun, biarin aja. Hidup-hidup dia kenapa jadi lo yang ribet?" tambah Kyungsoo sewot.

Sudut bibir Sejeong terangkat. Ia baru mengerti sekarang.

"Gue 'kan nanya Pak Chanyeol, Kyung. Kok lo yang sewot? Biasa aja kali," Sejeong mulai memancing keributan.

Sebenarnya Sejeong sudah mengerti situasi yang sedang terjadi, dan ia hanya ingin memastikan bahwa dugaannya benar-benar nyata. Karena menurut pandangan Sejeong, Kyungsoo dan Chanyeol memiliki hubungan yang jauh lebih serius dari yang ia pikirkan.

Seluruh penghuni kelas mendadak diam ketika melihat sepasang sahabat bagai kepompong yang biasanya selalu terlihat akur itu kini tengah bertikai. Kyungsoo tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya kemudian berdiri menghadap Sejeong.

"Lo sama aja ya sama mereka semua, rese! Bukannya fokus belajar kalian malah berubah genit dan lupa diri."

Kyungsoo berjalan keluar kelas setelah menendang bangku yang ditempati Sejeong. Mereka semua berjengit atas sikap kasar yang dilayangkan Kyungsoo. Termasuk, Chanyeol.

"Baik, anak-anak. Lebih baik sekarang kita mulai kembali pembelajaran hari ini."






"Hun, kalau lo mau mati jangan ajak-ajak gua bisa kagak sih? Tadi itu gua hampir kejengkang pas lo ngerem mendadak," Kai menggerutu.

"Ah elah, kenapa jadi nyalahin gua? Tuh salahin kucing yang pup sembarangan! Kalau aja mata gua gak jeli lihat ada tai kucing di depan jalan yang mau kita lewati, mungkin sekarang ban motor gua udah ternodai dan bau asem," sahut Sehun tak terima.

Kai menghela napas panjang. Percuma ia berbicara dengan Sehun kalau ujung-ujungnya selalu ribut.

"Ngomong-ngomong ngapain kita ada di sini? Lo gak mungkin ngajakin gua buat sekolah lagi, 'kan?"

Kening Kai berkerut saat mendapati dirinya tengah berada di kawasan sekolah elit yang letaknya berada di pusat kota. Rasa penasaran Kai semakin besar ketika Sehun menunjukkan isi chat roomnya dengan seseorang di layar ponsel.

"Kyungsoo minta dijemput. Katanya dia bosan karena teman-teman dikelasnya malah godain Bang Chanyeol bukannya belajar."

"Ya terus kenapa lo ngajakin gua kalau Kyungsoo minta tolong jemputnya ke lo doang?" pandang Kai heran.

Mr. GalbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang