Chanyeol memasukkan beberapa barang yang tertulis di daftar ke dalam keranjang belanjaannya. Saat tangannya hendak meraih makanan instan tiba-tiba tangan lain yang jauh lebih kecil tak sengaja menyentuh tangannya.
"Maaf?"
"Gue duluan yang pegang, jadi itu punya gue," kata gadis berseragam SMA seraya menunjuk cup mie instan yang telah berada dalam genggaman Chanyeol.
Penampilan gadis belia itu dapat terbilang menarik di mata Chanyeol. Bagaimana tidak? Saat ini gadis berkuncir dua itu tengah memakai kacamata hitam dan juga masker yang menutupi sebagian wajahnya. Sepertinya ia sedang berusaha menutupi identitas sebagai seorang siswi. Tapi tetap saja, meskipun ia sudah berpenampilan maksimal guna menutupi identitasnya, Chanyeol masih tetap bisa melihat rok seragam sekolah yang sedikit mengintip di balik hoodie kebesarannya.
"Kamu pasti sedang membolos, ya?" tebak Chanyeol begitu saja.
Entah mengapa pria itu merasa tertarik dengan sosok di balik kacamata hitam dan juga masker berwarna senada.
"Hah? Siapa juga yang bolos?" Walaupun nadanya terdengar ketus namun gadis itu tak bisa menutupi rasa keterkejutannya.
Chanyeol tersenyum. Tiba-tiba saja tangannya bergerak refleks menepuk ujung kepala gadis mungil tersebut.
"Lain kali jangan bolos lagi. Kasihan orang tuamu, mereka sudah bersusah payah membiayai sekolahmu tapi kamunya malah tidak memanfaatkan waktu dengan baik," ceramahnya.
Gadis itu menepis tangan besar Chanyeol di kepalanya.
"Apa sih om, jangan sotoy ya! Lagian om itu siapa? Bapakku?"
Menyadari tindakannya yang sudah melampaui batas wajar, Chanyeol segera merutuki dirinya dalam hati.
"Beb, udah belum? Cepetan ih, waktu kita mepet!"
Di sela keheningan itu tiba-tiba terdengar suara teriakkan seorang pemuda bermata sipit dari arah kejauhan. Gadis itu seketika berlari meninggalkan Chanyeol yang masih bergeming di tempatnya.
"Iya, iya, ini juga udah dapet. Tungguin gue, Baekhyun!"
"Cepetan anjir! Jam istirahatnya udah mau abis nih."
"Iya bawel. Cerewet banget lo kaya cewek!"
Chanyeol sama sekali tak bisa mengalihkan pandangannya dari punggung gadis yang sudah mulai hilang dari pandangan. Sudut bibirnya sedikit terangkat membentuk senyum tipis.
"Do Kyungsoo, huh?"
"Tadi itu siapa?"
"Yang mana?"
"Cowok yang megang rambut lu tadi, siapa?"
Dahi Kyungsoo berkerut melihat perubahan ekspresi wajah Baekhyun. Memangnya siapa yang berani menyentuh rambut-
"Oh, om-om rese tadi? Gak tau. Emang kenapa? Lo kenal?"
Duh, dasar tidak peka!
"Enak banget ya kayanya dielus sama orang ganteng." Baekhyun berkata dengan penuh penekanan.
Cemburu Baekhyun tuh kalau kalian mau tau mah...
"Apaan sih lo? Jadi lo kira gue itu keganjenan, gitu?"
Lah, dia yang salah dia juga yang nyolot. Dasar betina! batin Baekhyun ngenes.
"Nyesel gue ikut bolos sama lo! Tau gini mending gue jajan di kantin aja bareng Sejeong!"
Diiringi perasaan jengkel, Kyungsoo berjalan meninggalkan Baekhyun seorang diri di tengah luasnya basement supermarket. Embusan napas panjang keluar dari mulut pria berparas tampan (tapi cantik) tersebut saat melihat sang kekasih berjalan meninggalkan dirinya dengan langkah yang sengaja dihentak-hentak seperti anak kecil.
"Oi, mau kemana lu? Jarak sekolah dari sini jauh loh."
"Bodo amat. Gue ngambek!"
"Ya itu mah terserah lu sih. Paling nyampe sekolah pingsan. Gua gak mau gotong ya, sorry."
"Fakyu!"
Kyungsoo membalikkan tubuhnya dan mengacungkan kedua jari tengahnya.
"Bercanda, elah. Balik sini buruan atau gua bakal bener-benar ninggalin lu!"
"Mati aja lo, Byun!"
Hadeh ....
Sekembalinya dari supermarket, Chanyeol bergegas menyusun barang belanjaan yang sudah di belinya ke dalam rak.
"Bang, tolong buatkan mie instan dong, gua laper."
Sehun yang baru saja bangun tidur langsung meminta dibuatkan mie pada Chanyeol.
"Boleh, tapi tunggu sebentar ya, aku harus menyusun ini dulu sampai selesai."
Dalam keadaan setengah sadar karena nyawanya masih belum terkumpul sempurna, Sehun memperhatikan gerak-gerik Chanyeol dengan tangan yang menumpu wajah bantalnya. Kening pria itu berkerut saat melihat senyum yang tersungging di wajah Chanyeol.
"Bang, lo gak lagi kesurupan, 'kan? Dari tadi gua lihat lo senyam-senyum sendiri kayak orang gila."
Chanyeol berdeham. Sekilas Sehun dapat melihat rona merah yang samar-samar menghiasi wajah tampan Chanyeol.
"Tadi di supermarket aku habis berebut mie ini dengan seorang gadis SMA. Dia sangat manis meski penampilannya sedikit aneh," ungkap Chanyeol disertai kekehan ringan.
Bulu kuduk Sehun mendadak berdiri setelah mendengar curhatan Chanyeol.
"Lo naksir anak kecil, Bang? Emang cewek-cewek di agensi kita kurang apa?"
Tangan Chanyeol yang sedang memegang mie cup instan spontan membeku ketika mendengar celetukan yang dilayangkan Sehun kepadanya.
Bagaimana mungkin?
"Apa? Siapa yang naksir anak kecil?"
Oh man! Semoga saja Dean tidak mendengar semua percakapannya dengan Sehun. Kalau tidak, bisa habis nyawa Chanyeol detik ini juga.
![](https://img.wattpad.com/cover/264921115-288-k717347.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Galbi
Fanfic[BAHASA | COMPLETED] Here's the secret to being happy. A Chansoo Fanfiction (Alternate Universe ─ GENDERSWITCH) snflwexdejane © 2021 Highest rank : #1 in chansoo [22/05/05]