"Kyungja~ ayo senyum, jangan cemberut mulu lu kaya orang lagi sakit gigi."
Kyungsoo menggeram gemas. Keinginannya untuk mengacungkan dua jari tengah pada Baekhyun terpaksa harus ia urungkan.
Mungkin setelah keluar dari tempat ini bukan hanya jari tengah Kyungsoo yang akan ia layangkan tepat ke wajah Baekhyun, melainkan pukulan super mautnya.
"Heh, yang bener atuh ngepelnya! Masa dari tadi diem di situ mulu? Gerak dong jangan mager-mager gitu, lantai yang kotor masih luas loh."
Embusan napas kasar keluar dari mulut Kyungsoo. Ingin rasanya ia membanting ember dan menyiramkan air bekas pel tersebut pada Baekhyun yang saat ini sedang cekikikan sembari mengabadikan momen memalukan Kyungsoo di ponsel, akan tetapi niat busuknya itu hanya bisa ia pendam dalam hati sebab saat ini Papi Kris sedang memperhatikannya dengan kondisi tangan yang menyilang di depan dada.
Oh, jangan lupakan tatapan bak sinar lasernya yang semakin menambah kesan menyeramkan. Meski begitu, Kyungsoo sama sekali tidak merasa takut. Karena menurutnya hal yang paling menyeramkan di dunia ini adalah amukan Mami Luhan yang tiada tandingannya.
Berbicara soal Mami Luhan, sampai saat ini Kyungsoo belum melihat batang hidung sang ibu, padahal sudah seharian Kyungsoo bekerja tapi sosok Mami Luhan tak kunjung datang. Karena setidaknya, Mami Luhan masih dapat dibujuk oleh tatapan memelas sehingga beban pekerjaan Kyungsoo bisa sedikit berkurang. Tidak seperti Papi Kris yang memiliki jiwa penjajah yang sudah mendarah daging.
"Kyungsoo!"
Suara Mami Luhan terdengar. Mungkin ini yang dinamakan pucuk dicinta ulam pun tiba.
"Mamiiiiii~"
Dengan perasaan yang membuncah karena bahagia (penderitaannya akan segera berakhir), Kyungsoo bergegas lari dan berniat ingin memeluk tubuh Mami Luhan. Tapi sayang seribu sayang, sepertinya alam semesta tidak pernah sejalan dengan Kyungsoo.
BRUK!!
"Anying!"
Kyungsoo meringis ketika hidungnya mencium lantai yang masih basah karena habis di pel.
"Hahahahahaha sukurin!"
Tawa Baekhyun meledak melihat Kyungsoo jatuh tersungkur dengan sangat tidak estetik. Sedangkan Papi Kris hanya terkekeh puas melihat anaknya yang menderita.
"Bangsat! Gak usah ketawa lo!"
Kyungsoo memaki kesal setengah mampus. Dengan susah payah ia berusaha bangkit dari keterpurukannya.
"Kamu tidak apa-apa?"
Sebuah telapak tangan berukuran besar tiba-tiba terulur di depan wajah Kyungsoo. Sepertinya pemilik tangan tersebut adalah seorang pria. Karena rasanya tidak mungkin tangan Mami Luhan berubah menjadi semacho ini.
"Makasih," ucap Kyungsoo datar.
Kyungsoo menyambut uluran tangan tersebut. Dan pada saat kepalanya mendongak, matanya yang bulat langsung bersiborok dengan sepasang manik gelap segelap langit malam.
Sesaat pandangan Kyungsoo terpaku pada wujud seorang pria bertubuh jangkung berparas tampan.
Anjir, wangi bener ini cowok. Abis mandi parfum kali ya? batin Kyungsoo sedikit takjub.
"Nah, kebetulan kau masih belum pulang. Mami ingin mengenalkan Chanyeol kepadamu," ungkap mami Luhan antusias.
Kyungsoo dapat melihat pria asing tersebut tersenyum ke arahnya.
Sial! Darimana munculnya efek bunga-bunga bermekaran yang membingkai tubuh pria jangkung itu? Membuat sakit mata saja!
"Nak Chanyeol, ini Kyungsoo, anak tante yang selalu diceritakan itu loh. Dan Kyungsoo, ini adalah Park Chanyeol, guru privatmu yang baru. Mulai saat ini Chanyeol akan membantu dan membimbingmu dalam hal belajar. Bagaimana, kau suka, 'kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/264921115-288-k717347.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Galbi
Fanfic[BAHASA | COMPLETED] Here's the secret to being happy. A Chansoo Fanfiction (Alternate Universe ─ GENDERSWITCH) snflwexdejane © 2021 Highest rank : #1 in chansoo [22/05/05]