🌻 Bagian Tiga Belas - Putus 🌻
Kyungsoo tak mampu menepis perasaan bahagia saat mendengar lamaran Chanyeol yang terkesan mendadak. Dalam hati sebuah pertanyaan besar memenuhi pikiran, apakah Chanyeol benar-benar serius akan ucapannya atau mungkin pria itu hanya sedang menjahilinya?
Entahlah, apa pun itu Kyungsoo berharap semoga kebahagiaan yang sedang ia rasakan saat ini tidak akan surut dalam sekejap.
Tanpa mereka berdua sadari semua gerak-gerik Kyungsoo itu terekam dengan sangat jelas oleh sepasang mata sipit Baekhyun. Rasa penasaran mulai menggelanyar di dalam sanubarinya melihat perubahan raut wajah Kyungsoo yang dihiasi oleh rona merah kesukaannya.
"Ah maaf, yang tadi itu ... tidak usah kamu pikirkan," ucap Chanyeol setelah tersadar dari khayalan gilanya. Ia merutuki kecerobohan mulutnya karena sudah memberikan sebuah beban pikiran pada Kyungsoo.
Gadis itu masih tetap bungkam dan sepertinya tak memiliki niat menjawab pertanyaan Chanyeol yang lebih terdengar sebagai sebuah pernyataan.
"Sebenarnya aku ... tolong beri aku waktu untuk memikirkannya, Pak Chanyeol."
Baik Chanyeol maupun Baekhyun, keduanya terlihat kaget sekaligus tak percaya di waktu yang bersamaan. Meski begitu, sebuah senyum tipis tercipta di bibir Chanyeol dan tangan pria itu bergerak refleks mengelus surai panjang Kyungsoo.
"Tak masalah. Aku mengerti, Kyungsoo."
Senyuman Chanyeol menular pada Kyungsoo. Rasa nyaman yang sangat familier itu begitu kentara, dan terasa amat menyenangkan setiap kali Kyungsoo berada di dekat Chanyeol.
"Sebelum itu-"
Jawaban Kyungsoo menggantung saat pintu ruang inapnya di buka kasar oleh Baekhyun. Nampaknya pemuda itu sudah kehilangan kendali sehingga dengan cepat menginterupsi obrolan sepasang umat manusia yang terpaut usia sebelas tahun itu dengan emosi yang meletup-letup.
"Baekhyun? Kapan lo datang? Kenapa gak bilang sih kalau-"
"Apa maksudmu tolong beri aku waktu? Apa kau berniat mengkhianatiku, Do Kyungsoo?" Tanya Baekhyun tajam. Ekspresi wajahnya mengeras, urat di lehernya pun terlihat menonjol, menandakan bahwa pemuda itu sedang benar-benar larut dalam emosi.
Tubuh Kyungsoo menegang seketika. Jadi sedari tadi kekasihnya itu mendengar semua obrolannya dengan Chanyeol?
"Lo menguping?"
Yang terdengar di telinga Baekhyun, pertanyaan yang dilayangkan Kyungsoo lebih terdengar seperti sebuah tuduhan. Kepalan tangannya semakin menguat ketika melihat tangan Kyungsoo mencengkeram lengan Chanyeol, berusaha mencari kekuatan di sana.
"Jadi selama ini kamu hanya beralibi dengan mengatakan kalau pria itu guru privatmu, hah? Guru privat apanya? Mana ada guru privat yang memberikan sebuah tempat tinggal secara cuma-cuma kalau kamu tidak memberikan penawaran bagus seperti memberikan tubuhmu! Kalian pasti sudah melakukannya bukan? Keh, aku benar-benar tak menyangka akan dibodohi olehmu, Kyungsoo."
Sepasang mata Kyungsoo memanas. Begitu pula dengan Chanyeol, pria itu tampak tak terima Kyungsoo di tuduh seperti itu oleh Baekhyun. Akan tetapi, karena Chanyeol menjadi orang paling dewasa di antara mereka jadi ia tetap tak mengeluarkan sepatah kata pun. Biarkan mereka menyelesaikan masalahnya, Chanyeol tak akan ikut campur meski dalam hati, lidah dan tangannya terasa gatal ingin mengutuk serta menghajar Baekhyun. Ia hanya sedang menunggu waktu yang tepat.
"Dari mana kamu mendapat pemikiran seperti itu? Kita sudah berteman sejak masih kecil, dan sekarang kamu dengan mudahnya menuduhku telah melakukan hal hina seperti yang dilakukan ... seorang jalang? Tidak bisakah kamu berpikir lebih logis lagi?!" teriak Kyungsoo dengan air mata yang mengalir deras di kedua pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Galbi
Fanfic[BAHASA | COMPLETED] Here's the secret to being happy. A Chansoo Fanfiction (Alternate Universe ─ GENDERSWITCH) snflwexdejane © 2021 Highest rank : #1 in chansoo [22/05/05]