10. Worried

596 146 51
                                    

🌻 Bagian Sepuluh - Khawatir 🌻



Saat ini Kris sedang bermain dengan Yuan. Pria paruh baya itu tampak begitu menikmati peran barunya sebagai seorang kakek. Kris tak pernah berhenti memanjakan Yuan, bahkan ia memberi sebuah perintah pada salah satu bodyguard Kyungsoo yang mirip algojo itu untuk membelikan Yuan hadiah serta melengkapi kebutuhan bayi tersebut. Tak perlu menanyakan berapa biaya yang dikeluarkan pria paruh baya itu untuk Yuan, yang pasti Kris rela merogoh kocek yang cukup dalam demi memberikan Yuan hadiah terbaik dan termahal.

Huh, dasar orang kaya!

Sementara itu, Chanyeol baru tersadar dari pingsannya sekitar satu jam yang lalu. Dan sekarang ia tengah memperhatikan interaksi dua orang manusia berbeda usia. Sesaat Chanyeol merasa bingung karena dengan mudahnya Kris dapat menerima kehadiran Yuan, sampai-sampai pria paruh baya itu mendeklarasikan bahwa Yuan merupakan cucunya.

Dalam benaknya, Chanyeol berpikir mungkin Kris akan membenci dirinya, tapi dugaan itu nyatanya salah besar. Kris malah senang begitu mengetahui Chanyeol mengadopsi seorang bayi.

Di tengah kebahagiaan Kris yang sedang bermain bersama bayi, tiba-tiba ponselnya berdering. Ada nama sang asisten yang terpampang di layar. Sebelum menjawab panggilan tersebut, Kris meminta waktu pada Chanyeol maupun Yuan untuk mengangkat panggilan.

"Ya, Byungchan, ada apa?"

Kris mendengar nada panik sang asisten lalu ia terkejut saat Byungchan memberi tahu soal Kyungsoo.

"Apa? Kyungsoo kecelakaan? Bagaimana bisa?!" Serunya marah.

Chanyeol yang mendengar teriakkan Kris segera menghampiri pria paruh baya tersebut. Yuan yang sedang berada dalam dekapannya pun tiba-tiba menangis kencang, seakan turut merasakan firasat buruk.

"Baik, aku akan segera ke sana." Kris memutuskan sambungan telepon.

"Kita ke rumah sakit sekarang, Kyungsoo mengalami kecelakaan."

Seketika itu juga, Chanyeol langsung keluar rumah tanpa pamit. Ia meninggalkan Kris yang masih berdiri di tempatnya.

"Sebenarnya siapa pemilik rumah ini, huh?"






Kehebohan terjadi di salah satu ruang inap bangsal. Terjadi perseteruan sengit antara Kyungsoo beserta beberapa perawat.

"Heh, mundur gak lo semua! Gue masih bisa lari dan gue gak mau di infus, gak mau!"

Perawat yang berjumlah sekitar tiga orang itu cukup kewalahan ketika mengejar Kyungsoo yang bergerak cepat menghindari mereka. Meskipun ia mengalami luka yang cukup parah tapi Kyungsoo masih memiliki energi yang besar sehingga bisa menghindari sentuhan tangan para perawat yang hendak menyuntikkan jarum infus di tangannya.

"Ha? Gak bisa ngejar kan lo? Ayo tangkap gue kalau bisa," tantang Kyungsoo sembari tertawa dan berlari.

Dan pada saat tangannya hampir meraih gagang pintu tiba-tiba tubuhnya berhasil di tarik oleh seorang pria.

"Lepas! Lepasin gue Dean!"

Dean bergeming sesaat lalu tak lama kemudian ia mengangkat tubuh Kyungsoo seperti karung beras dan meletakkannya di atas ranjang.

"Ikat saja," perintah Dean bernada datar.

Kyungsoo sontak membelalakkan mata. Gadis itu menjerit histeris ketika salah seorang perawat menghampirinya.

"Okay! Okay! Gue bakalan diem jadi jangan ikat gue atau kalian bakalan gue tendang!" ancam Kyungsoo tak main-main. Tatapan matanya nyalang dan tajam.

Dengan pasrah Kyungsoo berbaring, membiarkan para perawat itu melakukan sesuatu terhadap tubuhnya.

Mr. GalbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang