Pulang Bareng

9.3K 496 9
                                    

Happy reading✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading✨


Naya mendaratkan pantatnya dibangku halte. Menunggu jemputam yang seharusnya sudah datang setengah jam yang lalu. Gadis itu berdecak malas, andai saja mobilnya tidak rusak, sudah dipastikan sekarang ia berada dikasur kesayangannya sambil membaca wattpad.

Naya merogoh saku seragamnya guna mengambil ponsel miliknya. Mengirimkan sebuah pesan ke seseorang.

"Ck! Kenapa gak bilang dari tadi sih! Kalau gini gue balik sama siapa? Mana udah sore!" gerutu Naya setelah membaca balasan pesan dari Nicko-- kakaknya. Ternyata cowok itu tidak bisa menjemput Naya karena ada tambahan mata kuliah.

"Tau gitu tadi gue naik ojol aja," gumam Naya.

Bertepatan dengan itu, sebuah motor  berhenti tepat dihadapan Naya. Naya yang paham betul siapa pemilik motor tersebut hanya memutar bola matanya malas.

"Eh ada mantan, belum balik?" tanya seorang cowok yang tak lain adalah Bisma.

"Mata lo rabun? Kalau gue masih disini itu artinya gue belum balik!"

"Buset, galak banget tan. Gak boleh galak-galak gitu, nanti gak balikan loh." Bisma turun dari motornya lalu mendekat ke arah Naya seraya menampilkan senyuman manis. Bukan manis, melainkan tengil dimata Naya.

"Najis!"

"Najis gitu juga Naya gagal move on kan dari Bisma?"

Naya membelalakkan matanya. Apa gagal move on? Seingat Naya tidak ada kata gagal move on dalam kamus kehidupannya. "Gak usah geer deh, gue udah move on dari lo!"

"Kita putus tanggal berapa?"

"Sepuluh Februari."

"Nah.... Itu tandanya Naya belum move on dari Bisma. Udahlah Nay, gak usah ngeles. Bisma tau kok Naya masih sayang sama Bisma tapi Naya gengsi, kan?" oceh Bisma dengan percaya diri.

"Sinting!" cibir Naya.

Bisma terkekeh mendengar umpatan Naya ditambah wajah Naya yang terlihat malas meladeninya.

"Nih pakai," ujar Bisma seraya menyodorkan helm pada Naya.

"Bisma anter pulang," sambungnya.

Naya menatap lamat helm ditangan Bisma. Helm yang selalu ia kenakan bila mereka sedang jalan berdua. Selintas perasaan senang terasa, tapi Naya tepis cepat-cepat tidak mau mengingat kebersamaan mereka lebih lama lagi. Katakan saja jika Naya gengsi.

"Gak usah. Gue bisa naik ojek online," kata Naya sambil membuka ponselnya. Namun Bisma segera merampas ponsel itu dari tangan Naya.

"Balikin nggak?!"

"Gak."

Naya mengambil ancang-ancang untuk merebut ponselnya. Ia melompat agar bisa meraih ponsel itu dari tangan Bisma, tapi gerakan Bisma lebih cepat dari dirinya. Bisma memasukan ponsel Naya di saku celananya. Melihat Naya tidak berkutik membuat Bisma menarik sudut bibirnya. 

Hallo Mantan! [END]// TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang