Happy reading✨Naya menundukkan kepalanya saat seorang wanita paruh baya sedang berceloteh dihadapannya. Siapa lagi jika bukan Bu Wanti. Wanita itu sudah berceloteh dari tiga puluh menit yang lalu, tapi belum ada tanda-tanda jika ia akan menyudahi ceramahan-nya.
Naya menghela nafas jengah membuat Bu Wanti menatapnya dengan tatapan yang tajam. "Kamu ini mendengarkan saya atau tidak Naya?!"
Naya mendongak, menangguk mantap. "Dengar Bu..."
"Bagus, sekarang lakukan hukuman kamu. Lari keliling lapangan tiga puluh kali."
Belum sempat Naya menjawab, ketukan pintu membuat mereka mengalihkan pandangannya. Disana sudah ada Bisma yang sedang tersenyum lebar ke arah Naya.
"Bikin onar apalagi kamu?!" tanya Bu Wanti ketika melihat Bisma sedang berdiri di ambang pintu.
"Su'udzon mulu Bu.... Dosa loh." Bisma berjalan menuju meja kerja Bu Wanti.
"Terus ngapain kamu kesini hah?"
"Saya kangen sama Ibu, sehari gak ketemu Ibu bawaanya hati saya gundah, galau, merana," ujar Bisma memegang dadanya dengan ekspresi dibuat-buat.
Bu Wanti memicing, menatap Bisma dan Naya bergantian. Sedetik kemudian ia maksud apa tujuan Bisma datang ke ruangan ini jika tidak membuat onar. "Kamu kesini pasti karena ada Naya, kan?!" tuduhnya.
Bisma memegang dagunya tampak berpikir. "Iya dong Bu, jodoh saya nih."
"Kasihan, masih muda udah gagal move-on," sindir Bu Wanti.
"Gak papa Bu, daripada gagal kawin," celetuk Bisma.
"Sudah sana pergi, saya masih mau bicara dengan Naya," usir wanita paruh baya itu.
"Eits, sebentar dulu Bu. Saya ingin menawarkan diri," kata Bisma membuat Bu Wanti dan Naya memandangnya bingung.
"Menawarkan diri? Kamu jual diri?!" tebak Bu Wanti.
"Ibu pikir saya lonte, jual diri buat iphone."
"Terus nawarin diri buat apa?"
Bisma menatap Naya sekilas. "Saya mau gantiin hukuman Naya, Bu...."
Naya membelalakan matanya begitu juga dengan Bu Wanti. "Saya memberikan hukuman ini karena Naya membolos sekolah kemarin dan kamu tidak ada sangkut pautnya dengan itu," ucap Bu Wanti tegas.
"Bu, alasan Naya bolos itu karena dia jengukin saya."
Bu Wanti menatap Naya. "Benar Naya?"
Naya menggeleng. "Enggak Bu..."
"Pergi lo, jangan cari masalah," ujar Naya pada Bisma tanpa suara tapi masih terlihat jelas mimik bibir gadis itu.
Bisma tidak mengindahkan perkataan Naya. Masih setia berdiri disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Mantan! [END]// TAHAP REVISI
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Happy reading✨ Bisma Aryandia Pratama cowok yang sempat menjalin hubungan dengan gadis bernama Naya Putri Anggraeni. Namun karena kebodohannya membuat hubungan mereka kandas ditengah jalan. Awalnya Bisma biasa saja ketika Naya...