Happy reading ✨
"Psikopat!"
Cecep menonjok tembok didepannya hingga tangannya memar. Giginya saling bergemeletuk dan urat lehernya tercetak jelas.
"Jalang itu harus gue habisin!" ujarnya lagi sambil melihat foto seorang gadis di papan tulis.
"Lo gak boleh gegabah atau semua rencana kita gagal total!" Peringatan itu keluar dari mulut seorang lelaki yang sedang mengunyah permen karetnya. Meludahkan permen karet di mulutnya ke tempat sampah.
"Gue udah gak tahan buat ngehancurin dia," kata Cecep dengan wajah menahan emosi.
"Tunggu sebentar lagi."
Cecep berjalan mendekat ke arah lawan bicaranya dengan wajah berbinar. "Thanks lo udah bantuin Putri."
"Gue gak tahu lagi gimana jadinya kalau dia sendiri," sambung Cecep dengan pandangan tertuju pada Putri yang tertidur pulas di sofa.
"Gara-gara jalang itu, Putri harus di hina satu sekolah. Dia juga harus pisah sama sahabat-sahabatnya." Cecep menghela nafas berat. Bayangan tentang dirinya yang harus berkelahi dengan para sahabatnya karena Putri terlintas dipikirannya.
"Gue bakal buktiin ke semua orang kalau Putri gak salah. Dia gak pernah ngehancurin hubungan Bisma sama Naya," ucap Cecep tegas.
"Tugas lo, berakting seolah-olah lo gak tahu apa-apa." Bimo duduk disalah satu kursi yang ada di ruangan.
"Kenapa kita gak langsung bongkar aja? Lo punya rekaman suara dia, itu udah cukup."
Bimo menggeleng, menunjuk ke arah monitor yang berada beberapa langkah didepannya. "Dia main pinter, markas kita udah dijaga. Kemungkinan mereka bakal bobol ini markas. Tujuan gue gak bongkar langsung juga karena gue mau cari tahu cewek yang ada dihotel bareng Bisma."
Cecep mengikuti arah pandang Bimo. Menatap monitor itu dengan seksama. Monitor yang menunjukkan keadaan diluar ruangan ini sedang memperlihatkan bahwa ada tiga orang yang mengintai mereka bertiga.
"Sialan! Jangan bilang mereka tahu kalau kemarin kita yang nguntip si jalang?"
"Jelas tau kalau itu kita. Mereka mau hapus semua bukti yang kita punya. Bodohnya mereka gak tahu kalau bukti itu udah gue copy sebanyak mungkin," kata Bimo dengan senyum smirknya.
"Terus lo biarin mereka masuk kesini?"
"Iya, ini cuma gudang sekolah. Markas kita sebenarnya bukan disini."
Cecep menggeleng kagum. "Gila sobat gue cerdas bukan maen!"
"Eunghhh..." Cecep dan Bimo mengalihkan pandangan mereka pada Putri yang baru saja bangun dari tidurnya. Buru-buru Cecep menghampiri gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Mantan! [END]// TAHAP REVISI
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Happy reading✨ Bisma Aryandia Pratama cowok yang sempat menjalin hubungan dengan gadis bernama Naya Putri Anggraeni. Namun karena kebodohannya membuat hubungan mereka kandas ditengah jalan. Awalnya Bisma biasa saja ketika Naya...